Thursday, July 9, 2020

Rahasia Memupuk Terung yang Baik dan Benar Agar Berbuah Lebat

Rahasia Memupuk Terung -- Menanam terung, kadang disebut terong, agar berbuah lebat haruslah menerapkan semua teknik dalam budidayanya dengan benar. Di samping cara penyemaian benih, pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, dan panen dilakukan dengan benar, cara memupuk pun mesti tepat karena pemupukan merupakan salah satu kunci keberhasilan budidaya tanaman terung. Bagaimana memupuk terung yang baik dan benar agar berbuah lebat?

Rahasia Memupuk Terung yang Baik dan Benar Agar Berbuah Lebat
Tanaman Terung. Gambar : Dokpri

Sekilas Tentang Pupuk

Sebelum memupuk terung, selayang pandang kita lihat kembali hubungan pupuk dengan tanaman . Pupuk merupakan bahan yang mengandung nutrisi berupa unsur hara &/atau dapat memperbaiki sifat fisika, kimia & biologis tanah.

Karena tanaman membutuhkan unsur hara baik makro maupun mikro, demikian juga dengan media penetrasi akar yang gembur, poros dan aeratif,  maka para pembudidaya tanaman harus mencukupi kebutuhannya berupa pupuk agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Pupuk kimia misalnya pupuk tunggal urea, SP-36, dan KCL atau pupuk majemuk NPK menyuplai unsur hara makro N, P, & K cepat tersedia untuk tumbuhan. Tetapi, semua pupuk kimia tanpa berarti apabila struktur tanah & organisme tanah berkualitas buruk.

Oleh karena itu, anugerah pupuk organik berupa pupuk sangkar, kompos & lainnya ke media tumbuh (tanah) akan menaikkan kualitas kesuburan tanah termasuk penyediaan unsur hara mikro di dalamnya.

Dengan kata lain, kombinasi pupuk organik dan pupuk anorganik yg berimbang akan mempertinggi produktivitas tanah & tanaman .

Terung Vs Pupuk

Terung membutuhkan pupuk yang hampir sama misalnya tumbuhan hortikultura lainnya, misalnya cabe, tomat, okra, bawang merah, dan lainnya. Sebab, flora sayuran yang membentuk buah ini nir akan berbuah lebat tanpa masukan nutrisi yg cukup.

Kebutuhan N, P, K, Ca, Mg, & sejumlah unsur hara mikro seperti Zn, B, Cu, & lainnya buat flora terung selama fase vegetatif & generatif tidak boleh kurang dan jangan jua berlebih.

Oleh karena itu, yuk kita pupuk terung menggunakan jenis pupuk yg tepat, dosisnya pula tepat, tepat waktunya, & tepat cara aplikasinya.

Tanaman terung membutuhkan unsur hara N, P dan K dalam jumlah relatif banyak. Untuk memenuhinya,  unsur hara itu ada dalam pupuk anorganik dan ada juga dari pupuk organik.

Memupuk Terung menggunakan Pupuk Organik dan Anorganik

Dalam memupuk tanaman terung dengan pupuk anorganik, boleh menggunakan pupuk tunggal dan bisa juga dengan pupuk majemuk. Yang penting adalah praktis,cost-nya rendah dan hasil panen melimpah dan berkualitas.

Jika menggunakan pupuk tunggal untuk memupuk terung, maka yang digunakan adalah Urea,  ZA, SP-36, dan KCL (urea dan ZA sama-sama memberi nitrogen, tapi lebihnya ZA mengandung unsur hara makro belerang). Seandainya memilih aplikasi pupuk majemuk, maka pupuknya adalah NPK 16:16:16.

Di samping pupuk anorganik tadi, tanah buat menanam terung perlu diberikan pupuk organik. Jenis pupuk organik sangat poly, seperti pupuk kandang (sapi, kuda, dan lainnya), kompos, humus, & sebagainya. Seperti halnya pupuk kimia, maka dalam anugerah pupuk organik pilihlah yg biayanya rendah, gampang aplikasinya, dan bisa menaikkan produktivitas tanah.

Pertanyaannya merupakan apa jenis pupuk, berapa dosisnya, kapan diberikan, & bagaimana cara memupuk tanaman terung? Yang kentara bahwa pupuk dan dosisnya berbeda-beda mulai penyemaian benih, pengolahan tanah (sebelum tanam), setelah tanam, & fase generatif. Baik, yuk kita lihat satu persatu penggunaan pupuk untuk flora terung.

A. Pupuk buat Penyemaian benih Terung

Untuk lebih praktis, Anda dapat menggunakantray semai.Tray semai sudah ada lubang yang dibentuk. Tugas kita hanya mengisi media semai ke dalamnya. Asumsi kita akan menanam terung seluas 1 hektar (10.000 meter persegi) dengan jarak tanam dalam barisan 60 cm dan 70 cm antar barisan, lebar bedengan 1 m, dan jarak antar bedengan 60 cm.

Dalam luasan lahan 1 hektar akan memuat tananam terung +/- 25.000 tanaman. Karena itu, untuk kebutuhan bibit terung tersebut, kita harus menyediakan 125tray semai (Tiaptray ada 200 lubang dengan volume tiap lubang 100 ml). Dengan semai benih dalamtray ini, maka akan memudahkan saat pemindahan bibit ke lubang tanam di lahan yang sudah disiapkan.

Isikan media semai dengan tanah, pupuk kandang, danNPK yang sudah dihaluskan. Perbandingan tanah dengan pupuk kandang adalah 2 : 1.  Setiap lubang semai diisi dengan 90 ml media semai (campuran 60 ml tanah dan 30 ml pupuk kandang). Tambahkan setiap lubang semai 0,25 gram NPK. Tanah, pupuk kandang, dan NPK harus diaduk atau dicampur secara merata.

Jadi,Kebutuhan Pupuk Kandang dan NPK (tidak termasuk tanah) dalam tahap penyemaian benih terung adalah berturut-turut sebanyak 750 Kg dan 6,25 Kg.Catatan ; penghitungan berat pupuk kandang didasarkan pada ekuivalen bulk density  pupuk kandang 0,5 gram/ml.

B. Pupuk saat Penyiapan Lahan Tanam

1. Pupuk kandang

Berikan pupuk dasar berupa pupuk kandang kira-kira 2 minggu ( /- 15 hari) sebelum menanam bibit terung. Pada waktu anugerah pupuk dasar, bedengan jangan dipasang mulsa agar mudah pada pelaksanaan. Pupuk sangkar harus diaduk & bercampur baik menggunakan tanah. Ini bertujuan agar terbentuknya agregat dan struktur tanah yg sesuai menggunakan ?Hasrat? Tumbuhan terung.

Berapa banyak pupuk kandang? Umumnya, disarankan dalam pemupukan dasar tanaman terung adalah 15 – 20 ton/hektar. Namun, karena kita juga menggunakan pupuk kimia, maka pupuk kandang diaplikasikan setengahnya saja, yaitu 10 ton/hektar.

2. Pupuk Kimia, Dolomit, urea, SP-36 dan KCl

Dolomit adalah kapur untuk menurunkan keasaman tanah pertanian. Kapur dolomit ini tidak hanya menetralkan tanah, tetapi juga menjadi unsur hara makro sekunder karena di dalamnya terdapat kandungan unsur Ca dan Mg. Pemberian dolomit harus hati-hati . Oleh karena itu, tanah yang diberikan dolomit semestinya perlu uji tanah untuk mengetahui derajat keasamannya (pH).

Namun, jika ternyata tanah buat menanam terung bersifat asam atau pH-nya di bawah lima,5 maka ini perlu pengapuran. Secara umum, pengapuran menggunakan dolomit diberikan sebanyak 1-2 ton per hektar. Aplikasikan 7 ? 15 hari sebelum tanam.

Baca jua :

Di samping hadiah dolomit, pupuk dasar flora terung pada ketika penyiapan huma diaplikasikan pula 100-110 Kg pupuk urea/hektar, 250-300 Kg SP-36/hektar dan 175 Kg KCl/hektar. Waktu aplikasinya, satu minggu sebelum tanam. Campurkan hingga merata dengan tanah.

C. Pupuk Susulan/Setelah Tanam

Susulan I.15 Hari Setelah Tanam (HST)

Setelah 5 belas hari tanam (15 HST), tanaman terung telah bisa diberikan pupuk susulan pertama, yaitu pupuk urea & ZA (zwavelzure ammoniak). Dosisnya pada 1 hektar, masing-masing 40-50 Kg urea dan 80-100 Kg ZA. Pemberian pupuk tersebut dengan berbandingan 1:dua. Cara aplikasinya menggunakan cara dikocor.

Cara buat larutan pupuk buat pengocoran begini ; Masukkan 80 gr urea & 160 gr ZA ke pada 10 liter air, campurkan dan kocok hingga terlarut seluruh. Kocorkan/siramkan sebanyak 250 ml/flora

Susulan II. 35 Hari Setelah Tanam (HST)

Rahasia Memupuk Terung yang Baik dan Benar Agar Berbuah Lebat
Gambar : Pixabay/Bishnu Sarangi

Memasuki fase generatif, yaitu dalam ketika 35 hari sesudah tanam (HST), flora terung sudah dapat dipupuk pulang dengan pupuk ZA sebanyak 150 ? 200 Kg/hektar. Cara aplikasinya merupakan dengan pengocoran.

Larutkan sebesar 200 gr ZA ke dalam 10 liter air, aduk rata hingga pupuk terlarut seluruh pada air. Kocorkan ke tanaman terung menggunakan dosisnya adalah 250 mililiter/flora.

Tabel Ringkasan Pupuk & Cara Pemupukan

 Tanaman Terung

Rahasia Memupuk Terung yang Baik dan Benar Agar Berbuah Lebat
Pupuk tanaman terung. Gambar : Dokpri

Mau flora terung berbuah lebat, bukan? Aplikasikan pupuk & cara pemupukannya yang baik dan benar. Pemberian nutrisi flora terung menggunakan jenis pupuk yg tepat, dosis sempurna, waktunya sempurna, & tepat juga caranya, maka hasilnya akan sangat memuaskan. ?Hasil tidak pernah mengkhianati usaha?, demikian istilah bijak yg agaknya bisa memotivasi kita dalam setiap bisnis. Akhirnya, berdoalah pada Allah SWT -- Tuhan yg menurunkan hujan menurut langit & menghidupkan yg meninggal -- agar setiap usaha selalu diberikan kesuksesan oleh-Nya..Amiin.

No comments:

Post a Comment