Friday, June 19, 2020

Kapan Menggunakan BWD untuk Pemupukan Tanaman Jagung?

Cara Menggunakan BWD untuk Pemupukan Jagung --- Kapan dan bagaimana menggunakan bagan warna daun (BWD) untuk memupuk tanaman jagung? Ini adalah pertanyaan yang tepat. Sebab, BWD yang digunakan tidak tepat waktu dan cara menggunakan yang keliru akan menyebabkan produksi tanaman jagung rendah dan bisa saja biaya pupuk menjadi boros.

Kapan Menggunakan BWD untuk Pemupukan Tanaman Jagung?
Ilustrasi Penggunaan Bagan Warna Daun (BWD) Jagung [upadetd]

Pertumbuhan jagung yg subur & produksinya tinggi sangat dipengaruhi oleh kecukupan unsur hara sepanjang fase pertumbuhannya. Mulai dari semenjak masih bibit, pembungaan, hingga menggunakan pengisian biji, flora jagung butuh hara yang sempurna

Perlu pelaksanaan N susulan pada tanaman jagung

Makanya, pemupukan jagung dilakukan dalam beberapa kali susulan terutama sekali pupuk yg mengandung unsur hara nitrogen (N). Sebab, tanaman jagung akan menyerap hara N secara terus menerus sampai pengisian biji dan pematangan biji.

Di samping alasan itu, kita tau, setiap kali unsur N diberikan, nir seluruhnya dapat diserap tanaman jagung. Sebab, unsur N gampang sekali hilang misalnya menguap, tercuci, & lainnya. Oleh karena itu, pemupukan menggunakan pupuk yang mengandung N diberikan secara sedikit demi sedikit supaya tidak kekurangan.

Perubahan warna daun jagung

Kapan Menggunakan BWD untuk Pemupukan Tanaman Jagung?
Daun Jagung

Ketika tanaman jagung “lapar” atau “kenyang”  dengan nutrisi,  ia akan “berbicara” dengan petani dengan menunjukkan tanda-tanda tertentu pada organ tubuhnya. Tanda-tanda tersebut harus cepat dimengerti supaya petani dapat mengambil tindakan cepat untuk menjaga kesuburan pertumbuhan tanaman jagung.

Tanaman jagung yg mengalami kekurangan & kelebihan N akan menampakan pertanda misalnya perubahan rona dalam daunnya. Jika kekurangan N akan mengakibatkan daun berwarna pucat dan kekuningan (khlorosis) terutama pada ujung daun dan melebar ke tulang daun.

Demikian juga dengan kelebihan N pada tanaman jagung, ia akan menunjukkan sinyal melalui daunnya. jika unsur N tersedia dan diserap dalam jumlah berlebih, maka  warna daun tampak hijau gelap/tua.

Fungsi nitrogen buat tanaman jagung

Apa fungsi unsur hara N pada flora jagung? Berikut ini fungsi unsur N buat tanaman jagung.

  • Memacu pertumbuhan vegetatif (batang dan daun) tanaman jagung
  • Untuk membentuk khlorofil sehingga warna daun tanaman jagung lebih hijau
  • Untuk pembentukan lemak dan protein pada biji jagung
  • Untuk pembentukan enzim dan senyawa-senyawa penting lainnya dalam jaringan tanaman jagung

Gejala & resiko kekurangan N dalam tanaman jagung

  • Warna daunnya hijau muda sampai kekuningan
  • Tanaman jagung tumbuh lambat dan juga kerdil
  • Daun-daun tua akan kuning, kering, dan bahkan bisa beresiko mati

Gejala & resiko kelebihan N dalam tanaman jagung

  • Warna daun hijau gelap dan lebar
  • Tanaman jagung lunak dan mudah rebah
  • Pematangan biji menjadi lebih lama
  • Tanaman jagung beresiko mudah terserang penyakit

Kapan Menggunakan BWD untuk Pemupukan Tanaman Jagung?

Bagan Warna Daun (BWD) Tanaman Jagung

Baik, kita kembali ke bagan warna daun (BWD) tanaman jagung. BWD ini merupakan alat buat mengukur taraf/level rona daun jagung.

BWD terdapat 4 nilai skala mulai menurut 2,3,4 dan 5. Masing-masing skala memperlihatkan tingkat rona daun jagung mulai dari hijau belia (kuning kehijauan) sampai hijau gelap.

Apa fungsi BWD?

Bagan warna jagung daun sebenarnya adalah alat bantu saja buat mengukur kadar kecukupan nitrogen (N) pada jagung. Dengan menggunakan BWD ini dibutuhkan pemupukan N menjadi lebih sempurna.

Jadi, fungsi berdasarkan BWD adalah buat mengukur warna daun tumbuhan jagung sebagai akibatnya bisa diprediksi kebutuhan pupuk yg mengandung N. Salah satu pupuk yang mengandung N dan familiar dengan petani merupakan pupuk urea.

Kelebihan gunakan BWD pada memupuk jagung

  • Dosis pupuk yang digunakan lebih tepat
  • Pertumbuhan jagung lebih subur dan produksinya optimal
  • Dapat menghemat biaya pemupukan

Namun, alat BWD dalam penggunaannya harus benar -benar memahami cara pengambilan sampel tumbuhan jagung agar dapat terwakili syarat seluruh populasinya. Di samping itu, butuh ketelitian pada membandingkan rona daun jagung menggunakan rona yg tertera pada BWD.

BWD Hanya buat pupuk tanaman jagung susulan II

Kapan BWD dipakai buat pemupukan tanaman jagung? Bagan rona daun (BWD) secara khusus dipakai ketika ingin melakukan pemupukan flora jagung dalam susulan II, yaitu 6 Minggu sehabis tanam.

Waktu susulan II ini sebetulnya sangat tergantung varietas jagung, bisa saja rentang ketika pemupukan susulan II baru bisa dilakukan waktu 40-50 hari sesudah tanam.

Yang jelas, waktu hendak melakukan pemupukan susulan II, pemantauan warna daun jagung menggunakan BWD perlu dilakukan agar bisa diambil tindakan sempurna apakah perlu penambahan N atau tidak sama sekali. Sebab, memasuki fase generatif ini sangat memilih tinggi rendahnya produksi jagung nantinya.

Perlu dicatat bahwa BWD tidak digunakan dalam hadiah pupuk tanaman jagung ketika tanam & susulan I. Jadi, sekali lagi, BWD jagung ini spesifik buat susulan II.

Cara Menggunakan BWD tanaman jagung

Agar pelaksanaan pupuk yg berdasarkan pada pengukuran BWD menaruh hasil positif pada tanaman jagung, cara penggunaan BWD wajib tepat.

Bagaimana cara menggunakan BWD? Berikut ini Sobat dapat melihat langkah-langkahnya.

1.  Tentukan lahan tanaman jagung yang akan dimonitor kecukupan unsur hara N

2.  Pilihlah sampel tanaman jagung secara random/acak paling sedikit sebanyak 20 tanaman. Ke-20 sampel tersebut harus dapat mewakili kelompok tanaman jagung yang dinilai seragam kondisinya pada luasan lahan/areal yang akan dinilai/diukur.

3.  Ukur nilai warna daun tanaman jagung (daun ketiga dari atas yang telah terbuka) dengan cara meletakkan 1/3 ujung daun ke atas panel BWD.

4.  Bandingkan warna daun jagung dengan skala warna yang terdapat pada BWD dan jangan lupa dicatat nilainya (nilai skala BWD 2,3,4 dan 5). Catatan ; jika warna daun yang diukur berada antara 2 dan 3, maka nilainya 2,5, jika 3 dan 4 nilainya 3,5, dan jika 4 dan 5 nilainya 4,5.

5.  Setelah ke-20 sampel tanaman jagung diukur, maka jumlahkan nilainya. Kemudian hasilnya dirata-ratakan.

6.  Nilai rata-rata skala warna BWD yang telah diukur digunakan untuk menentukan dosis pupuk N (urea) tanaman jagung. Caranya, sesuaikan nilai rata-rata BWD tersebut dengan dosis pupuk yang tertera pada Tabel alat BWD.

Tabel Skala Warna Daun Tanaman Jagung pada BWD & Dosis Pupuk Urea

Jagung Hibrida

Skala BWD

Dosis Pupuk Urea  (Kg/Hektar)

< 4

150

4 – 4,5

125

> 4,5

100

Jagung Komposit

Skala BWD

Dosis Pupuk Urea  (Kg/Hektar)

< 4

50

4 – 4,5

25

> 4,5

0

Baca juga ini :

Tips Monitor jagung menggunakan BWD

  • Lakukan pengukuran warna daun jagung pada pagi hari yang cerah
  • Jangan lakukan pengukuran pada kondisi gelap/mendung atau hujan
  • Lindungi daun dan alat BWD jagung dengan cara membelakangi matahari pada saat pengukuran skala warna dengan BWD
  • Lakukan pengukuran sampel daun jagung dalam waktu dan hari yang sama (tidak ada tenggang waktu antara satu sampel dengan sampel lain)
  • Pastikan tanaman jagung tidak kekurangan unsur-unsur hara lainnya

Itulah cara menggunakan bagan warna daun (BWD) untuk pemukan tumbuhan jagung. Dengan BWD, maka pemupukan tanaman jagung sebagai tepat. AL hasil, tanaman jagung tumbuh subur & produksi pun optimal. [updated by pupuklahan.Blogspot.Com, 02/02/2020]

No comments:

Post a Comment