Friday, July 10, 2020

Duwet, Oh Duwet oleh Hastira Soekardi Kompasiana.com

Tanaman buah merupakan keliru satu buah-buahan yang banyak dikonsumsi di Indonesia, khususnya terhadap waktu musim kemarau. Selain menyegarkan dan rasanya yang manis, buah ini juga tenar bersama dengan nilai ekonomi yang tinggi. Maka dari itu, tidak sedikit orang Indonesia yang merasa membudidayakan tanaman buah ini untuk mencukupi keinginan pasar Indonesia.

Banyak faktor-faktor yang bisa memengaruhi keberhasilan penanaman tanaman tanaman buah tidak cuman ilmu dasar berkenaan budidaya tanaman.Ada banya faktor-faktor kecil yang ternyata merupakan syarat perlu didalam perkembangan dan keberhasilan petani didalam budidaya tanaman buah. Maka berasal dari itu, sebelum saat mengerti langkah melindungi tanaman buah di musim hujan sehingga berbuah besar dan segar, wajib diketahui terhitung kriteria yang dibutuhkan dalam perkembangan tanaman buah.

? Ketinggian LahanKetinggian lahan merupakan tidak benar satu aspek mutlak yang dapat memengaruhi keberhasilan penanaman tanaman buah. Tanaman buah akan tumbuh dengan premier di ketinggian zero ? 600 mdpl. Meskipun, tanaman buah selamanya mampu berbuah dan tumbuh dengan baik pada ketinggian di atas 600 mdpl, umur panennya bakal lebih lama dibandingkan kalau ditanam di dataran yang lebih rendah.Kesesuaian LahanTanaman tanaman buah menyukai lahan tanah yang mempunyai tekstur remah, gemur, dan berpasir bersama dengan sistem drainase yang baik. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru terutama dahulu untuk menggembukan dan meratakan tanah sebelum akan memulai penanaman.

? Musim TanamMusim tanam mampu dikatakan sebagai faktor yang terlalu perlu dalam kesuksesan penanaman tanaman buah. Tanaman tanaman buah menyukai iklim yang panas dan kering, yakni pada selagi musim kemarau. Pada situasi ini, tanaman buah bakal tumbuh secara most fulfilling dengan penyediaan air yang cukup, dimana air tidak menggenangi lahan.Meskipun begitu, menanam tanaman buah terhadap kala musim hujan bukanlah perihal yang tidak mungkin. Hanya saja, hasil panen sukar untuk most efficient dan akan menghadapi beragam tantangan yang bisa berpotensi gagal panen. Tantangan yang paling kerap ditemui oleh petani adalah serangan penyakit yang meningkat layaknya pembusukan buah sebelum akan panen ataupun tumbuhnya jamur terhadap buah dikarenakan suhu yang lembab.Selain itu, dengan penataan lahan yang tidak cukup baik dan sistem drainase yang kurang sempurna juga dapat sebabkan pertumbuhan dan hasil tanaman tanaman buah jadi kurang optimalDari masalah bakal dihadapi pada musim hujan, ada tiga hal yang harus dijalankan terhadap waktu menanam tanaman buah di musim yang lembab ini. Berikut adalah cara menjaga tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar.

1. Menggunakan Plastik MulsaPenggunaan plastik mulsa di dalam budidaya tanaman semusim merupakan alternatif paling baik yang mampu ditunaikan untuk menopang keberhasilan dalam budidaya tanaman, baik di musim kemarau maupun hujan. Tanaman buah termasuk merupakan tidak benar satu buah yang bakal lebih top of the line jika ditanam di musim kemarau, maka berasal dari itu sebabkan buah ini sebagai tanaman semusim.Menggunakan cara ini untuk menanam tanaman buah di luar musimnya akan terlampau menolong untuk merawat masa pertumbuhannya. Plastik musa ini berfungsi untuk mengatur tingkat atau kadar air di dalam tanah. Caranya adalah bersama menutupi lahan atau bedengan air dengan plastik ini, maka air hujan tidak bakal semuanya mengguyur tanah secara langsung.

2. Membuat BedenganBedengan air terhadap lahan tanaman tanaman buah terlalu berguna untuk mengurangi dan meminimalisir kebanjiran akibat hujan. Jika tidak dibuat bedenga dan bibit ditanam di lahan datar, maka air hujan akan merendam semua tanaman tanaman buah sebab tidak ada jalur yang mengalirkan air. Jika dibuar bedengan, maka posisi tanaman dapat lebih tinggi dan tidak bakal terendam air hujan.

Three. Waspada terhadap Hama dan PenyakitSeperti yang udah dijelaskan sebelumnya, hama dan penyakit akan jauh lebih ringan menyerang tanaman tanaman buah pada saat musim hujan. Sebagai salah satu langkah melindungi tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar, kudu diketahui juga tipe hama dan penyakit apa saja yang menyerang tanaman tanaman buah beserta dengan langkah mengatasinya.

Hama Tanaman buahSerangan hama yang utama layaknya serangan trips, kutu kebul, dan tungau sanggup menyerang daun tanaman tanaman buah anda dan sebabkan dau jadi keriting, kerdil, dan tidak everyday. Selain mengakibatkan kerusakan daun, hama-hama tersebut terhitung merupakan vektor atau perantara beragam virus yang berbahaya bagi tanaman seperti virus mozaik dan virus gemini

? Lalat Bibit : manfaatkan insektisida bersama dengan bahan aktif imidacloprid dan bahan sejenisnya.

? Ulat Tanah : mengfungsikan insektisida bersama dengan bahan aktif klorpirifos, imidacloprid atau karbofuran dan bahan sejenisnya.

? Ulat Penggerek Daun dan Buah : gunakan insektisida bahan aktif sipermetrin, beta siflutrin, profenofos, klorpirifos, metomil, karbosulfan, lamda sihalotrin, deltametrin, klorantraniliprol, emamektin benzoate, dan bahan sejenisnya.

? Tungau : menggunakan insektisida bersama dengan bahan aktif abamectin, piridaben, klorfenapir, tetradifon, propargit, dan bahan sejenisnya.

? Lalat Buah : mengfungsikan insektisida bersama dengan bahan aktif asetamiprid, spinosad, profenofos, sipermetrin, beta siflutrin, deltametrin, malation, dan bahansejenisnya.

? Trips : mengfungsikan insektisida bersama dengan bahan aktif klorpirifos, metomil, imidacloprid, sipermetrin, abamectin, dan bahan sejenisnya.

? Kutu Debul : pakai insektisida dengan bahan aktif imidacloprid, abamectin, tiametosksam, klorfenapir, disafentiuron, dan bahan sejenisnya.

Penyakit Tanaman buah? Layu Bakteri : manfaatkan bakterisida dengan bahan aktif streptomicin sulfat dan bahan sejenisnya.

? Layu Jamur : memanfaatkan fungisida dengan bahan aktif benomyl, tembaga hidroksida, dan bahan sejenisnya.

? Downey Mildew : gunakan fungisida bersama dengan bahan aktif mankozeb, belerang, propineb, tembaga hidroksida, metalaksil, benomyl, tebukonazol, propikonazol, dan bahan sejenisnya.

? Bercak Daun : memakai mankozeb, propineb, klorotalonil, tembaga hidroksida, dimetomorf, difeokonazol, propikonazol, benomyl, simokasanil, karbendazim, triadimefon, azoksistrobin, dan bahan sejenisnya.

Inilah cara melindungi tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar. Semoga informasi ini bermanfaat.

4 Cara Aplikasi dan Manfaat Trichoderma Sebagai Jamur Antagonis Pada Tanaman Hortikultura

Manfaat dan AplikasiTrichoderma  -- Penyakit layu fusarium dan busuk akar/batang pada tanaman hortikultura, seperti tomat, cabai, bawang merah, semangka, kentang, dan lainnya, kerap kali muncul dan mengganggu pikiran petani setiap kali musim tanam tiba.

Apalagi, jika musim hujan, perkembangannya luar biasa cepat. Jamur patogen itu menjadi momok dan bagaikan “hantu” yang menakutkan petani. Usaha pengendalian dengan penggunaan pestisida berbahan r4-c-un kimia, sepertinya sudah tidak efektif dan hanya membawa dampak negatif terhadap lahan dan ekosistem.

4 Cara Aplikasi dan Manfaat Trichoderma Sebagai Jamur Antagonis Pada Tanaman Hortikultura
Trichoderma.

Gambar : https://id.wikipedia.org/wiki/Trichoderma

Trichoderma punya "keahlian" melindungi tanaman Anda

Tapi, Sobat tani tak usah pusing lagi, serahkan sama jamurtrichoderma yang punya "keahlian" melindungi tanaman Anda. Trichoderma mampu mengendalikan jamur yang merugikan tanaman. Cendawan antagonis ini menjaga akar tanaman dari serangan jamur patogen.

Dengan dosis dan cara aplikasi yang tepat, maka persoalan penyakit tanaman dapat dikendalikan semaksimal mungkin.Trichoderma bekerja menghambat dan bahkan membvnuh jika jamur patogen itu masih “membandel.”

Sebutan lain jamur trichoderma

Oh, ya, udah tau, belum? Jamurtrichoderma memiliki sejumlah istilah yang terkadang membingungkan kalau belum familiar dengannya. Sebenarnya, semua istilah tersebut menunjukkan betapa dasyatnyatrichoderma yang berperan dalam “menjaga” tanaman petani dari serangan musuh yang merugikan.

Beberapa istilah terhadap jamurtrichoderma yang sering diucapkan atau dibicarakan orang,  yaitu ;  jamur antagonis, agens hayati, pupuk hayati atau biofertilizer, biofungisida, agens biokontrol, anti fungal, predator alami, agensia pengendali patogen hayati, dekomposer bahan organik, dan lainnya.

Sekali lagi, semua istilah tersebut meyakinkan kita bahwatrichoderma bukan sekadar jamur biasa, tetapi jamur yang yang sangat bermanfaat dalam dunia pertanian.

CaraTrichodermaMembvnuh Jamur Patogen

Jamur patogen selalu sajapengen dekat-dekat dengan akar tanaman. Dialah yang menyebabkan akar tanaman busuk, busuk pangkal batang, dan layu fusarium yang disebabkan oleh jamurfusarium oxysporum.

Perkembangan populasinya pun sedemikian cepat dalam tanah. Kondisi tanah yang lembab, becek, dan hujan merupakan kondisi yang sangat menguntungkannya. Jamur ini membuat tanaman sakit, layu dan akhirnya mati.

Kehadiran agens antagonis, yaitu jamurtrichoderma yang bersifat parasit, akan menghambat pertumbuhan jamur patogen.Trichoderma mengeluar enzim ber-4-cun (toxin), melilit tubuh jamur patogen, dan menghisapnya sampai jamur patogen itu terbvnuh dan tewas seketika.

Dan, jamurtrichoderma dengan setia berada dekat perakaran melindungi tanaman dari serangan organisme pengganggu, khususnya jamur patogen tular tanah.

Baca juga Ini :

Ciri-ciri Tanaman Terserang Jamur Patogen

Jika tanaman sudah terserang jamur patogen, akan menunjukkan tanda atau ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri itu sebenarnya sebuah bahasa jamur patogen untuk memberi tahu petani. Jamur bilang, “Pak tani, kami telah datang.” J Ciri-ciri tanaman terserang jamur patogen adalah sebagai berikut :

  • Daun-daun menguning dan layu secara tiba-tiba
  • Pucuk mulai rebah terkulai
  • Batang dan akar mulai membusuk
  • Terdapat bercak-bercak putih pada akar dan pangkal tanaman
  • Pada tanaman bawang, umbi menciut dan membusuk
  • Jika tanaman sedang berbunga, maka bunga dan buah mulai berguguran karena suplai nutrisi dari akar sudah terhenti

Manfaattrichoderma

Berbicara manfaat dari agensia biokontrol ini (Biological Control Agent), rasa-rasanya tak usah diragukan lagi. Selain sebagai pengendali jamur patogen,trichoderma memiliki multimanfaat lainnya. Beberapa manfaat trichoderma, yaitu :

  • Karena ia sebagai biofungisida, makatrichoderma merupakan fungisida hayati yang bermanfaat dalam mengendalikan jamur patogen
  • Dapat memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologis tanah. Ini karenatrichoderma berfungsi sebagai biofertilizer atau disebut juga pupuktrichoderma. Jamur ini membuat struktur tanah menjadi gembur, membuat akar mudah menyerap hara terutama posfat (P), dan meningkatkan aktifitas mikroba      tanah.
  • Merombak bahan-bahan organik dalam tanah karenatrichoderma berperan juga sebagai dekomposer. Dengan penguraian bahan organik, maka unsur-unsur hara menjadi tersedia bagi tanaman.
  • Trichoderma bisa dijadikan sebagai aktivator pada pengomposan
  • Menjadikan tanah dan tanaman lebih sehat, subur dan produktif
  • Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman hortikultura
  • Meningkatkan stamina tanaman
  • Mencegah atau megendalikan penyakit layu fusarium, busuk akar, busuk umbi, dan busuk pangkal batang
  • Mencegah infeksi bakteri lain pada tanaman

Itulah beberapa manfaat daritrichoderma. Ternyatatrichoderma bukanlah jamur-jamuran, tapi jamur yang efektif yang berperan sebagai predator alami dengan cara membvnuh jamur patogen tanaman, sebagai pupuk, dan juga dekomposer bahan organik.

Bentuk dan jenis pupuktrichoderma

Untuk memudahkan aplikasi di lapangan, maka bentuk-bentuktrichoderma pun sudah disesuaikan. Ada yang berbentuk cair, pelet, butiran (granular), dan  tepung (powder). Bahkan, ada pupuk organik,  seperti pupuk kompos, yang sudah ditambahkantrichoderma ke dalamnya sehingga dikenal dengan pupuktrichoderma yang siap diaplikasi ke lahan tanam.

Jenistrichoderma cukup banyak beredar di pasar, baik untuk tanaman hortikultura maupun perkebunan. Jika tidak ditemukan di toko pertanian terdekat,trichoderma dapat dibeli di toko online yang menjadi tokongetrend di era sekarang. Beberapa merek pupuk berbahan aktiftrichoderma yang beredar di pasar, yaitu :

  • Tricor – TM
  • Trichoderma RL SEGER
  • SACO – P
  • JATREC
  • Biang Trico 45
  • Trichoderma Beras Hijau

Di sampingtrichoderma yang di jual, masih ada lagi yang lain, yaitutrichoderma hasil buatan sendiri. Ya, pupuk yang mengandungtrichoderma dapat dibuat dari bahan-bahan yang alami atau mikro organisme lokal (MOL). Dan secara khusus mengenai cara pembuatantrichoderma dapat dibaca pada artikel 2 Cara Mudah Membiakkan Biofungisida Trichoderma dan Siap Pakai dalam Waktu 7 Hari

Cara Aplikasitrichoderma pada tanaman

Agar dampak daritrichoderma efektif, pemupukannya tidak boleh sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakantrichoderma, yaitu :

  • Jangan mencampurkantrichoderma dengan pupuk kimia seperti NPK, urea, dan lain-lain
  • Jangan menggunakantrichoderma bersamaan dengan pestisida kimia
  • Waktu aplikasitrichoderma sebaiknya 2 minggu sebelum tanam, yaitu pada bedengan yang masih setengah jadi. Pengaplikasian sejak dini agar perkembangan jamur patogen dapat dikendalikan sejak awal olehtrichoderma.
  • Setelah menabur pupuktrichoderma, lalu diaduk/dicampur dengan tanah agar menyebar ke semua lapisan tanahTop Soil.

Baik, itu beberapa hal yang mesti benar-benar diperhatikan. Bagaimana cara aplikasinya? Ada 4 cara dalam aplikasi, yaitu menebar, mengocor, memasukkan, dan menyemprot.

1. Cara Menebar

Menebar atau menaburtrichoderma pada lahan yang sedang disiapkan merupakan cara yang paling efektif dalam pencegahan jamur penyebab layu, busuk akar, dan mikroba patogen lainnya.

Umumnya,trichoderma ditambahkan 100 gram ke dalam 20 – 50 kg pupuk kandang. Pupuk kandang yang telah dicampurkan dengantrichoderma, didiamkan pada tempat yang teduh dan lembab selama lebih kurang 2 minggu sebelum diaplikasi ke lahan.

Tabel berikut ini menunjukkan dosis aplikasitrichoderma per satuan luas lahan, yaitu :

Tabel PenggunaanTrichoderma

bersama Pupuk Kandang untuk Setiap Luasan Lahan

4 Cara Aplikasi dan Manfaat Trichoderma Sebagai Jamur Antagonis Pada Tanaman Hortikultura
Dosis Trichoderma. Gambar : Dokpri

Catatan : Trichoderma dicampur dengan pupuk kandang terlebih dahulu dan diamkan selama 2 minggu sebelum diaplikasikan.

2. Cara Mengocor

Mengocor adalah menyiramkan larutan pupuktrichoderma ke pangkal batang tanaman atau sekitar perakaran. Teknik pengocoran dilakukan biasanya pada pemupukan setelah tanam. Nah, apabila ingin mencegah atau mengendalikan tanaman dari jamur patogen, maka cara pengocoran salah satu alternatif yang bisa dilakukan.

Pengocoran dengan dosis rendah namun sering lebih baik dan efektif. Karena itu, pengocoran dilakukan 7 – 15 hari setelah tanam. Kemudian dilanjutkan setiap 7-10 hari sekali. Biasanya dalam 4 kali pengocoran, organisme pengganggu tumbuhan (OPT) sudah terkendali.

Cara membuat larutan untuk dikocor begini ; Tambahkan 5 gramtrichoderma ke dalam 1 liter air dan siramkan ke media tanam sekitar perakaran.Setiap tanaman disiram dengan 250 ml larutan yang mengandungtrichoderma. Singkatnya, Dosis pengocoran adalah 250 ml/tanaman.

3. Cara Memasukkan ke lubang tanam

Trichoderma dapat juga diaplikasi dengan cara memasukkannya ke dalam lubang tanam. Waktunya, 1-2 minggu sebelum tanam. Cara ini umumnya dilakukan jika tidak melakukan penebaran pada bedengan. Karena itu, cukup dimasukkan saja ke dalam lubang tanam.

Baca juga ini :

Pupuktrichoderma yang dimasukkan harus dicampurkan/diaduk dengan tanah.Trichoderma yang dimasukkan adalahtrichoderma yang sudah dicampur dengan pupuk kandang seperti aplikasi dengan cara menebar di atas. Jadi, dosisnya, +/- 50 gram per lubang tanam.

4. Cara Menyemprot

Rupanya, cara menyemprot pun bisa dilakukan untuk aplikasitrichoderma. Semprotkantrichoderma denganspayer ke tanah atau ke sekitar perakaran dan batang tanaman.

Dosisnya bisa bermacam-macam sesuai dengan merek pupuktrichoderma yang digunakan. Di sana tertera petunjuk dan dapat dibaca dengan teliti. Namun, secara umum, dosisnya 10 gram per liter air.

Jual Bibit Unggul Tanaman Pir Hijau Bibit Online

Tanaman buah merupakan tidak benar satu buah-buahan yang banyak dikonsumsi di Indonesia, lebih-lebih pada selagi musim kemarau. Selain berikan kesegaran dan rasanya yang manis, buah ini terhitung populer dengan nilai ekonomi yang tinggi. Maka dari itu, tidak sedikit orang Indonesia yang merasa membudidayakan tanaman buah ini untuk memenuhi permintaan pasar Indonesia.

Banyak faktor-faktor yang mampu pengaruhi keberhasilan penanaman tanaman tanaman buah tak hanya ilmu dasar perihal budidaya tanaman.Ada banya faktor-faktor kecil yang ternyata merupakan syarat penting dalam perkembangan dan kesuksesan petani di dalam budidaya tanaman buah. Maka dari itu, sebelum saat jelas cara menjaga tanaman buah di musim hujan sehingga berbuah besar dan segar, mesti diketahui termasuk beberapa syarat yang dibutuhkan didalam perkembangan tanaman buah.

? Ketinggian LahanKetinggian lahan merupakan keliru satu segi mutlak yang bisa mempengaruhi keberhasilan penanaman tanaman buah. Tanaman buah dapat tumbuh bersama finest di ketinggian 0 ? 600 mdpl. Meskipun, tanaman buah senantiasa bisa berbuah dan tumbuh dengan baik terhadap ketinggian di atas 600 mdpl, usia panennya akan lebih lama dibandingkan jikalau ditanam di dataran yang lebih rendah.Kesesuaian LahanTanaman tanaman buah menyukai lahan tanah yang miliki tekstur remah, gemur, dan berpasir bersama proses drainase yang baik. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru lebih-lebih dahulu untuk menggembukan dan meratakan tanah sebelum akan mengawali penanaman.

? Musim TanamMusim tanam dapat dikatakan sebagai segi yang terlalu perlu dalam kesuksesan penanaman tanaman buah. Tanaman tanaman buah menyukai iklim yang panas dan kering, yaitu pada saat musim kemarau. Pada suasana ini, tanaman buah dapat tumbuh secara top of the line bersama penyediaan air yang cukup, dimana air tidak menggenangi lahan.Meskipun begitu, menanam tanaman buah pada selagi musim hujan bukanlah hal yang tidak mungkin. Hanya saja, hasil panen sulit untuk top of the line dan akan hadapi bermacam tantangan yang sanggup berpotensi gagal panen. Tantangan yang paling kerap ditemui oleh petani adalah serangan penyakit yang meningkat layaknya pembusukan buah sebelum akan panen ataupun tumbuhnya jamur pada buah karena suhu yang lembab.Selain itu, dengan penataan lahan yang kurang baik dan sistem drainase yang tidak cukup prima juga bisa menyebabkan pertumbuhan dan hasil tanaman tanaman buah menjadi tidak cukup optimalDari persoalan dapat dihadapi terhadap musim hujan, tersedia tiga perihal yang mesti dijalankan pada kala menanam tanaman buah di musim yang lembab ini. Berikut adalah langkah merawat tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar.

1. Menggunakan Plastik MulsaPenggunaan plastik mulsa dalam budidaya tanaman semusim merupakan alternatif paling baik yang mampu ditunaikan untuk menunjang kesuksesan di dalam budidaya tanaman, baik di musim kemarau maupun hujan. Tanaman buah termasuk merupakan tidak benar satu buah yang akan lebih most excellent kalau ditanam di musim kemarau, maka dari itu membuat buah ini sebagai tanaman semusim.Menggunakan langkah ini untuk menanam tanaman buah di luar musimnya dapat terlalu membantu untuk melindungi masa pertumbuhannya. Plastik musa ini berfungsi untuk menyesuaikan tingkat atau kandungan air didalam tanah. Caranya adalah dengan menutupi lahan atau bedengan air dengan plastik ini, maka air hujan tidak dapat semuanya mengguyur tanah secara langsung.

2. Membuat BedenganBedengan air terhadap lahan tanaman tanaman buah terlalu berfungsi untuk mengurangi dan meminimalisir kebanjiran akibat hujan. Jika tidak dibikin bedenga dan bibit ditanam di lahan datar, maka air hujan dapat merendam seluruh tanaman tanaman buah gara-gara tidak tersedia jalur yang mengalirkan air. Jika dibuar bedengan, maka posisi tanaman bakal lebih tinggi dan tidak dapat terendam air hujan.

3. Waspada pada Hama dan PenyakitSeperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hama dan penyakit akan jauh lebih mudah menyerang tanaman tanaman buah terhadap pas musim hujan. Sebagai keliru satu langkah menjaga tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar, mesti diketahui juga fashion hama dan penyakit apa saja yang menyerang tanaman tanaman buah beserta bersama dengan cara mengatasinya.

Hama Tanaman buahSerangan hama yang utama layaknya serangan trips, kutu kebul, dan tungau dapat menyerang daun tanaman tanaman buah anda dan memicu dau menjadi keriting, kerdil, dan tidak regular. Selain menyebabkan kerusakan daun, hama-hama berikut juga merupakan vektor atau perantara bermacam virus yang beresiko bagi tanaman layaknya virus mozaik dan virus gemini

? Lalat Bibit : menggunakan insektisida bersama dengan bahan aktif imidacloprid dan bahan sejenisnya.

? Ulat Tanah : menggunakan insektisida bersama dengan bahan aktif klorpirifos, imidacloprid atau karbofuran dan bahan sejenisnya.

? Ulat Penggerek Daun dan Buah : manfaatkan insektisida bahan aktif sipermetrin, beta siflutrin, profenofos, klorpirifos, metomil, karbosulfan, lamda sihalotrin, deltametrin, klorantraniliprol, emamektin benzoate, dan bahan sejenisnya.

? Tungau : mengfungsikan insektisida bersama dengan bahan aktif abamectin, piridaben, klorfenapir, tetradifon, propargit, dan bahan sejenisnya.

? Lalat Buah : mengfungsikan insektisida bersama dengan bahan aktif asetamiprid, spinosad, profenofos, sipermetrin, beta siflutrin, deltametrin, malation, dan bahansejenisnya.

? Trips : gunakan insektisida bersama bahan aktif klorpirifos, metomil, imidacloprid, sipermetrin, abamectin, dan bahan sejenisnya.

? Kutu Debul : mengfungsikan insektisida bersama bahan aktif imidacloprid, abamectin, tiametosksam, klorfenapir, disafentiuron, dan bahan sejenisnya.

Penyakit Tanaman buah? Layu Bakteri : manfaatkan bakterisida bersama dengan bahan aktif streptomicin sulfat dan bahan sejenisnya.

? Layu Jamur : memakai fungisida bersama bahan aktif benomyl, tembaga hidroksida, dan bahan sejenisnya.

? Downey Mildew : mengfungsikan fungisida dengan bahan aktif mankozeb, belerang, propineb, tembaga hidroksida, metalaksil, benomyl, tebukonazol, propikonazol, dan bahan sejenisnya.

? Bercak Daun : memanfaatkan mankozeb, propineb, klorotalonil, tembaga hidroksida, dimetomorf, difeokonazol, propikonazol, benomyl, simokasanil, karbendazim, triadimefon, azoksistrobin, dan bahan sejenisnya.

Inilah cara menjaga tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar. Semoga informasi ini bermanfaat.

Ini Rupanya Sumber Hara Kalium (K) Organik dan Anorganik Untuk Pupuk Tanaman

Hara Kalium Organik dan Anorganik -- Tanaman butuh unsur hara makro dan mikro untuk pertumbuhannya. Jika nutrisi tidak cukup tersedia dalam media tanam atau tanah, maka menjadi kewajiban petani sebagai pembudidaya tanaman untuk menambahnya. Dengan terpenuhinya zat makanan untuk tumbuh dan berkembang, maka tanaman pun akan memberikan hasil yang sesuai dengan harapan petani.

Ini Rupanya Sumber Hara Kalium (K) Organik dan Anorganik Untuk Pupuk Tanaman
Contoh Pupuk Kalium

Gambar : pupuklahan.Blogspot.Com

Fungsi unsur hara kalium (K)

Salah satu unsur hara makro yg wajib tersedia & mencukupi adalah unsur kalium (K). Unsur hara ini berfungsi pada pembentukan protein dan karbohidrat. Selain itu, kalium berfungsi buat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit dan kekeringan, memperkuat jaringan flora agar daun, bunga & butir tidah mudah rontok, & jua memperluas akar.

Bahkan, dengan adanya kalium pada jumlah yang relatif, maka kualitas buah sebagai lebih bagus dan memiliki daya simpan yang lama .

Untuk memenuhi unsur kalium, tidaklah terlalu sulit sebenarnya. Seandainya nir mampu membelinya, kita tinggal memanfaatkan bahan-bahan yg sudah ?Disediakan? Sang alam. Makanya, kita wajib menjaga ekuilibrium alam agar semua yang kita butuhkan bisa terpenuhi.

Baca pula Ini :

Ketika kita coba "menyelam" lebih jauh, rupanya terdapat dua sumber primer kalium, yaitu kalium yang bersifat organik & kalium yang anorganik. Kalium organik bisa diperoleh dari sisa-residu flora & fauna. Sedangkan kalium anorganik, sumbernya dari pabrik atau hasil produksi secara buatan.

Sumber Hara Kalium Organik

Baik, mari kita mengenal sumber kalium yang organik. Untuk memenuhi ketersedian kalium buat memacu pertumbuhan tanaman , kita dapat memanfaatkan bahan-bahan organik atau pupuk organik. Beberapa sumber hara kalium (K) yg bisa diperoleh menggunakan mudah terdapat dalam bahan-bahan berikut adalah, yaitu :

  • Pupuk kandang (semua pupuk yang berasal dari kotoran ternak, sapi, kambing, babi, kerbau, kelinci, dan lain-lain mengandung kadar K meskipun relatif rendah)
  • Pupuk burung (seperti pupuk kelelawar/guano. Meskipun kandungan N lebih tinggi, namun mengandung juka unsur hara kalium )
  • Pupuk kompos (Tinggi rendahnya K tergantung bahan baku dan bahan untuk meningkatkan kualitas yang digunakan)
  • Minyak ikan
  • Kotoran cacing
  • Pupuk organik cair (POC) sabut kelapa
  • Pupuk organik cair limbah rumah tangga (mengandung N, P, K dan unsur mikro)
  • Arang sekam (hasil pembakaran sekam secara tidak sempurna, bewarna kehitaman)
  • Abu dapur atau abu pembakaran sampah yang berwarna kehitam-hitaman banyak mengandung kalium di samping sejumlah unsur lainnya, seperti kalsium, natrium, dan lainnya.
  • Arang serbuk gergaji
  • Arang kayu
  • Arang batok kelapa
  • Sabut kelapa (kalium lebih dari 10%)
  • Jerami
  • Kulit dan bonggol pisang.

Ini Rupanya Sumber Hara Kalium (K) Organik dan Anorganik Untuk Pupuk Tanaman
Kulit Batang Pisang Sumber Kalium.

Gambar : pupuklahan.Blogspot.Com

Semua yang tadi di atas mengandung kalium menggunakan persentase yg berbeda-beda dari bahan asalnya masing-masing. Mungkin masih banyak lagi yang belum tersebutkan. Masih poly akan kita temukan apabila kita rajin membuka lembaran-lembaran hasil kajian para pakar pada berbagai belahan global, terutama tentang bahan-bahan yg mengandung kalium buat dimanfaatkan dalam dunia pertanian.

Kalium Anorganik

Nah, kalau yang anorganik alias pupuk kimiasih, gampang. Tinggal merogoh kantong atau buka dompet, ambil beberapa lembaran 50 ribu rupiah atau 100 ribu rupiah, langsung menuju ke toko pertanian (yang menjual pupuk) untuk membeli pupuk kalium.

Tapi tunggu dulu, pupuk apa saja yang mengandung kalium? Ada sejumlah pupuk kalium yang sudah diproduksi untuk memudahkan petani dalam aplikasi pupuk untuk  tanaman. Bahkan, pupuk kimia sintesis ini dapat diketahui kadar hara kalium yang terkandung dalam pupuk tersebut.

Baca Juga :

Okay, beberapa pupuk anorganik yang mengandung unsur kalium, yaitu :

  • KCL (Kalium Khlorida) ; Pupuk ini mengandung 60% kalium dalam bentuk K2O (Kalium Oksida)
  • K2SO4 (Kalium Sulfat) ; nama lain yang dikenal untuk pupuk ini adalah pupuk ZK (Zwavelzure Kali). Kadar K2O sebanyak 50 – 52%
  • K2SO4.MgSO4 ( Kalium Magnesium Sulfat) ; Lazim disebut dengan pupuk Paten Kali. Kandungan K dalam bentuk K2O sebesar 20-30% dan MgO sebesar 20%
  • KNO3 (Kalium Nitrat) atauPotassium Nitrate ; Mengandung unsur kalium dan nitrogen. Kalium dalam bentuk K2O sebanyak 44% dan N sebanyak 13%
  • MKP (Mono Kalium Phosphate) ; Ini adalah pupuk PK, dengan Kadar K dalam bentuk K2O sebanyak 52 dan P sebesar 34%
  • NK (Nitrogen Kalium) ; Sudah mulai langka di pasaran. Kadar K bervariasi, tergantung jenis atau merek. Ada kadar K 15%, ada yang 22% K dan ada juga yang kadar K 44%.
  • NPK (Nitrogen Phosfat Kalium) ; Pupuk majemuk dengan kadar K dalam bentuk K2O sangat bervariasi. Secara umum kadar K2O 15% dalam pupuk NPK 15:15:15 dan K2O 16% dalam pupuk NPK 16:16:16. Beberapa jenis NPK akan kita bahas dalam artikel lain, seperti NPK bunga, NPKAnggrek, dan lain-lain.

Itulah beberapa sumber hara kalium, baik dalam bentuk organik juga anorganik, yg dapat menjadi nutrisi tumbuhan. Sampai jumpa di artikel yg lainnya dan salam sukses untuk Sobat.

Jual Bibit Jeruk Nipis di Medan Tani Sejahtera

Tanaman buah merupakan tidak benar satu buah-buahan yang banyak dikonsumsi di Indonesia, terlebih terhadap waktu musim kemarau. Selain menyegarkan dan rasanya yang manis, buah ini terhitung populer dengan nilai ekonomi yang tinggi. Maka berasal dari itu, tidak sedikit orang Indonesia yang jadi membudidayakan tanaman buah ini untuk mencukupi permintaan pasar Indonesia.

Banyak faktor-faktor yang dapat memengaruhi kesuksesan penanaman tanaman tanaman buah selain ilmu fundamental berkenaan budidaya tanaman.Ada banya faktor-faktor kecil yang ternyata merupakan syarat penting di dalam perkembangan dan keberhasilan petani di dalam budidaya tanaman buah. Maka dari itu, sebelum memahami langkah memelihara tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar, mesti diketahui terhitung kriteria yang dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman buah.

? Ketinggian LahanKetinggian lahan merupakan salah satu aspek mutlak yang bisa memengaruhi kesuksesan penanaman tanaman buah. Tanaman buah akan tumbuh bersama dengan superior di ketinggian zero ? Six hundred mdpl. Meskipun, tanaman buah tetap sanggup berbuah dan tumbuh dengan baik pada ketinggian di atas 600 mdpl, usia panennya bakal lebih lama dibandingkan kalau ditanam di dataran yang lebih rendah.Kesesuaian LahanTanaman tanaman buah menyukai lahan tanah yang memiliki tekstur remah, gemur, dan berpasir bersama dengan sistem drainase yang baik. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru lebih-lebih dahulu untuk menggembukan dan meratakan tanah sebelum mengawali penanaman.

? Musim TanamMusim tanam bisa dikatakan sebagai segi yang terlampau perlu di dalam keberhasilan penanaman tanaman buah. Tanaman tanaman buah menyukai iklim yang panas dan kering, yaitu pada kala musim kemarau. Pada suasana ini, tanaman buah akan tumbuh secara top-quality bersama penyediaan air yang cukup, di mana air tidak menggenangi lahan.Meskipun begitu, menanam tanaman buah terhadap selagi musim hujan bukanlah perihal yang tidak mungkin. Hanya saja, hasil panen sukar untuk top of the line dan bakal menghadapi berbagai tantangan yang sanggup berpotensi gagal panen. Tantangan yang paling sering ditemui oleh petani adalah serangan penyakit yang meningkat layaknya pembusukan buah sebelum panen ataupun tumbuhnya jamur terhadap buah dikarenakan suhu yang lembab.Selain itu, bersama dengan penataan lahan yang tidak cukup baik dan sistem drainase yang tidak cukup prima termasuk bisa membawa dampak perkembangan dan hasil tanaman tanaman buah menjadi tidak cukup optimalDari masalah bakal dihadapi pada musim hujan, ada tiga perihal yang wajib dilakukan terhadap waktu menanam tanaman buah di musim yang lembab ini. Berikut adalah cara melindungi tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar.

1. Menggunakan Plastik MulsaPenggunaan plastik mulsa didalam budidaya tanaman semusim merupakan alternatif terbaik yang bisa dijalankan untuk menolong keberhasilan di dalam budidaya tanaman, baik di musim kemarau maupun hujan. Tanaman buah terhitung merupakan tidak benar satu buah yang bakal lebih greatest terkecuali ditanam di musim kemarau, maka dari itu menyebabkan buah ini sebagai tanaman semusim.Menggunakan langkah ini untuk menanam tanaman buah di luar musimnya bakal terlampau mendukung untuk memelihara jaman pertumbuhannya. Plastik musa ini berfaedah untuk menyesuaikan tingkat atau persentase air di dalam tanah. Caranya adalah dengan menutupi lahan atau bedengan air bersama plastik ini, maka air hujan tidak dapat sepenuhnya mengguyur tanah secara langsung.

2. Membuat BedenganBedengan air terhadap lahan tanaman tanaman buah amat berfaedah untuk mengurangi dan meminimalisir kebanjiran akibat hujan. Jika tidak dibikin bedenga dan bibit ditanam di lahan datar, maka air hujan bakal merendam seluruh tanaman tanaman buah karena tidak tersedia jalur yang mengalirkan air. Jika dibuar bedengan, maka posisi tanaman bakal lebih tinggi dan tidak dapat terendam air hujan.

Three. Waspada terhadap Hama dan PenyakitSeperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hama dan penyakit dapat jauh lebih mudah menyerang tanaman tanaman buah terhadap sementara musim hujan. Sebagai keliru satu cara memelihara tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar, kudu diketahui terhitung version hama dan penyakit apa saja yang menyerang tanaman tanaman buah beserta dengan langkah mengatasinya.

Hama Tanaman buahSerangan hama yang utama layaknya serangan trips, kutu kebul, dan tungau sanggup menyerang daun tanaman tanaman buah anda dan memicu dau jadi keriting, kerdil, dan tidak normal. Selain menyebabkan kerusakan daun, hama-hama berikut termasuk merupakan vektor atau perantara beragam virus yang beresiko bagi tanaman layaknya virus mozaik dan virus gemini

? Lalat Bibit : menggunakan insektisida dengan bahan aktif imidacloprid dan bahan sejenisnya.

? Ulat Tanah : manfaatkan insektisida bersama dengan bahan aktif klorpirifos, imidacloprid atau karbofuran dan bahan sejenisnya.

? Ulat Penggerek Daun dan Buah : mengfungsikan insektisida bahan aktif sipermetrin, beta siflutrin, profenofos, klorpirifos, metomil, karbosulfan, lamda sihalotrin, deltametrin, klorantraniliprol, emamektin benzoate, dan bahan sejenisnya.

? Tungau : mengfungsikan insektisida bersama bahan aktif abamectin, piridaben, klorfenapir, tetradifon, propargit, dan bahan sejenisnya.

? Lalat Buah : memanfaatkan insektisida bersama dengan bahan aktif asetamiprid, spinosad, profenofos, sipermetrin, beta siflutrin, deltametrin, malation, dan bahansejenisnya.

? Trips : mengfungsikan insektisida dengan bahan aktif klorpirifos, metomil, imidacloprid, sipermetrin, abamectin, dan bahan sejenisnya.

? Kutu Debul : gunakan insektisida dengan bahan aktif imidacloprid, abamectin, tiametosksam, klorfenapir, disafentiuron, dan bahan sejenisnya.

Penyakit Tanaman buah? Layu Bakteri : menggunakan bakterisida bersama dengan bahan aktif streptomicin sulfat dan bahan sejenisnya.

? Layu Jamur : memakai fungisida dengan bahan aktif benomyl, tembaga hidroksida, dan bahan sejenisnya.

? Downey Mildew : gunakan fungisida bersama bahan aktif mankozeb, belerang, propineb, tembaga hidroksida, metalaksil, benomyl, tebukonazol, propikonazol, dan bahan sejenisnya.

? Bercak Daun : pakai mankozeb, propineb, klorotalonil, tembaga hidroksida, dimetomorf, difeokonazol, propikonazol, benomyl, simokasanil, karbendazim, triadimefon, azoksistrobin, dan bahan sejenisnya.

Inilah cara merawat tanaman buah di musim hujan sehingga berbuah besar dan segar. Semoga Info ini bermanfaat.

2 Cara Mudah Membiakkan Biofungisida Trichoderma dan Siap Pakai Dalam Waktu 7 Hari

Cara Membiakkan Biofungisida Trichoderma  -- Trichoderma sudah sangat familiar di telinga kita, ya 'kan? Sebab, dalam dunia budidaya tanaman, jamurtrichoderma-lah yang mampu memporak-porandakan singgasana dan kekuasaan cendawan patogen.Trichoderma sebagai biofungisida, mampu mengendalikan secara efektif cendawan patogen yang acap kali “membombardir” tanaman para petani, seperti layu fusarium, busuk akar, dan busuk pangkal batang,  setiap musim tanam tiba.

Sayangnya, agensia pengendali hayati ini (trichoderma) tidak mudah untuk kita dapatkan. Ia tidak seperti hewan ternak besar yang tampak di mata dan mudah dikembangbiakkan. Karena tidak termonitor dengan mata telanjang, tanpa kita sadari, mungkin ia ada di tempat kita berdiri dimana kaki kita sedang berpijak.

Mungkin ia ada pada tanah yang sedang kita cangkul, pada kulit kayu, dan mungkin juga ada pada sisa makanan yang kita buang. Yang jelastrichoderma ada dan bahkan bisa hidup berdampingan dengan mikroorganisme lain.

Tapi, kita tak perlu pesimis atau berputus asa. Sebab, di tengah-tengah kehidupan kita sebagai orang awam, masih ada para ahli (ilmuwan) dalam hal teliti-meneliti. Mereka memiliki pengetahuan untuk menemukan, memilah, dan memilih mana jamur bermanfaat dan mana yang patogen.

Bahkan, para peneliti bisa “melihat” bagaimana kondisi perkembangbiakannya dan di media yang bagaimana kebiasaan hidupnya. Salah satu jamur yang dimaksud adalahtrichoderma sebagai agensia biokontrol (Biological Control Agent)

Dimana banyak hiduptrichoderma?

Menurut hasil penelitian para ahli, jamurtrichoderma tersebar banyak dalam tanah, terutama tanah pertanian. Di samping itu, pada pohon yang sudah melapuk, di sana juga terdapattrichoderma yang ditandai dengan adanya bintik-bintik hijau. Ia aktif menguraikan bahan-bahan organik dalam tanah dan mengeluarkan “senjat_4_nya” berupa enzim untuk “mengusir” jamur patogen yang ada di sekitarnya.

Bahkan, kalau bicara mikroorganisme lokal (MOL) yang mampu menguraikan bahan-bahan organik, banyak bahan dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan jamur dekomposer itu.

Pada prinsipnya, bahan-bahan yang mengandung karbohidrat, seperti nasi, kentang, gandum, jagung, dan sebagainya, merupakan media yang paling mudah tumbuh dan berkembangnya jamur.

Kita kembali ketrichoderma. Untuk dapat memanfaatkantrichoderma secara optimal, kita perlu mengisolasi dan memperbanyak dengan cara membiakkannya.Trichoderma itu “gratis” disediakan oleh alam. Kita tidak perlu mengeluarkan biaya mahal seperti membeli r-4-cun kimia sebagai fungisida atau bakterisida.

Yang diperlukan dalam membiakkan biofungisidatrichoderma adalah tenaga, kemauan, dan kesadaran akan pentingnya menyelamatkan lahan dan lingkungan dari polusi zat-zat kimia ber-4-cun.

Cara MembiakkanTrichoderma Sendiri

Ada 2 cara untuk membiakkantrichoderma. CaraPertama, sebut saja caranatural/tradisional, salah satu cara memanfaatkan mikroorganisme lokal (MOL). Kita mengambil biangnya ataustarter langsung dari dalam tanah, lalu diperbanyak/dibiakkan. Cara ini memang tingkat resiko kegagalan tinggi dan bahkan yang didapatkan bisa-bisa bukantrichoderma, tapi jamur patogen.

Namun, tidak usah khawatir, dengan melakukan prosedur yang benar dan mengenal tanda-tanda dari adanyatrichoderma, maka cara ini dapat menjadi salah satu cara untuk memperbanyak jamurtrichoderma.

CaraKedua, supaya yakin akan keberhasilan dalam pembiakkan fungitrichoderma, kita beli saja biangnya yang sudah banyak dipasarkan. Tugas kita hanya membiakkan agar menjadi banyak.

Biang jamur yang bersifat parasit bagi jamur patogen ini,trichoderma, dapat diperoleh di toko pertanian, petani maju di sekitar tempat tinggal, dan dapat juga dibeli di toko-toko online seperti Bukalapak.com, Tokopedia, dan lainnya.

Baik, mau tempuh cara mana, cara I atau cara II? Kedua-dua cara tersebut menghasilkantrichoderma. Namun, plus minusnya pasti ada. Agar lebih mudah dalam memilih cara membiakkannya, ikuti langkah-langkah kerja memperbanyak jamurtrichoderma dari kedua cara tersebut seperti di bawah ini :

Cara I

Alat-alat :

  • Kantong plastik bening ukuran isi 2 Kg
  • Jirigen bekas, namun steril. Jirigen harus dipotong dulu menjadi dua bagian. Cara potongnya, 2/3 bagian bawah dan sisanya 1/3 untuk bagian atas. Berikan beberapa lubang kecil pada bagian jirigen dengan menggunakan paku atau alat pelubang lainnya (kira-kira 4-6 lubang).
  • Kapas secukupnya untuk menyumbat mulut jirigen
  • Kompor atauRice Cooker
  • Sendok besar
  • Lakban atau isolatip besar warna cokelat
  • Pengukus nasi/dandang

Catatan : Boleh menggunakan bambu atau pipa PVC. Jika menggunakan bambu, ambil 1 ruas bambu dan belah. Buat lubang kecil pada salah satu bagian ujung bambu. Setelah diisi nasi, satukan kembali bambu tersebut dan ikat dengan kuat.

Demikian juga jika menggunakan pipa PVC, buat beberapa lubang kecil dan pada kedua ujungnya sumbat dengan kapas setelah diisi nasi.

Bahan-bahan :

  • Beras 200 gram
  • Dedak 4 Kg
  • Gula 1 ons

Langkah kerja :

Langkah pertama, dapatkan dulu biang ataustartertrichoderma dengan cara begini, yaitu :

2 Cara Mudah Membiakkan Biofungisida Trichoderma dan Siap Pakai Dalam Waktu 7 Hari
Nasi untuk Trichoderma

  • Beras dimasak menggunakan kompor ataurice cooker sampai berubah menjadi nasi (jangan terlalu lembek)
  • Matikan (off)rice cooker kalau nasi sudah masak dan biarkan nasi tetap di dalamnya
  • Nasi tersebut dipendam selama +/- 12 jam (Nasi sudah bermalam yang digunakan)
  • Masukkan nasi yang sudah dipendam ke dalam potogan jirigen bagian bawah
  • Tutup kembali jirigen dengan potongan jirigen bagian atas. Kemudian diberikan lakban agar pada bagian potongan tertutup dan tersambung kembali. Jangan lupa tutup mulut jirigen dengan penutupnya
  • Masukkan ke lubang tanah yang telah digali dengan posisi horizontal/mendatar. Kedalaman lubang tanah kira-kira menutup seluruh jirigen. Timbun dengan tanah di atasnya dan berikan tanda agar mudah diketahui posisinya. Sebaiknya, tanam dekat pohon bambu karena di sana banyak mikroorganisme terutama trichoderma.
  • Biarkan jirigen yang berisi nasi tersebut selama +/- 10 hari.
  • Setelah lebih kurang sepuluh hari lamanya jirigen di dalam tanah, ambil kembali jirigen tersebut karena kemungkinan besar sudah ada biangtrichoderma yang ditandai adanya warna putih seperti kapas.

Langkah kedua, membiakkantrichoderma dengan cara begini, yaitu :

  • Kukus dedak agar lebih steril dan biarkan beberapa jam setelah dikukus agar dingin/suhunya menurun
  • Larutkan gula dengan air (air secukupnya saja)
  • Masukkan dedak ke dalam wadah berupa timba
  • Masukkan juga semua biangtrichoderma yang sudah didapatkan tadi ke dalam timba
  • Tuangkan secara pelan-pelan larutan gula yang sudah dilarutkan ke dalam timba
  • Aduk bahan-bahan tersebut hingga merata (Catatan ; jangan terlalu basah bahan-bahan campuran tersebut, sekadar menggumpal saja. Makanya, saat penambahan larutan gula, dilakukan secara pelan-pelan sambil diaduk-aduk bahannya)
  • Masukkan adonan tersebut ke dalam kantong plastik. Masing-masing kantong plastik diisi setengahnya saja dan ikat rapat. Catatan ; Jangan berusaha mengeluarkan seluruh udara dari kantong plastik.
  • Tempatkan pada ruang steril yang terhindar dari sinar matahari langsung dan guyuran hujan
  • Setelah 7 hari,trichoderma produksi sendiri sudah dapat dimanfaatkan.

Cara II

Alat-alat :

  • Kantong plastik bening ukuran isi 2 Kg
  • Pipa paralon ½ inch sepanjang 2 cm. (bisa bambu untuk ganti pipa tersebut)
  • Kapas secukupnya untuk menyumbat mulut pipa
  • Kompor atauRice Cooker
  • Sendok besar

Bahan-bahan :

  • Beras 1 Kg (Sesuai dengan kebutuhan)
  • BiangTrichoderma. Biang ini harus dibeli di toko pertanian dan tersedia dalam berbagai merek. Bentuknya seperti bubuk.

Langkah membiakkantrichoderma dengan cara begini, yaitu :

  • Beras dimasak menggunakan kompor ataurice cooker sampai berubah menjadi nasi (jangan terlalu lembek)
  • Masukkan nasi yang baru masak itu (masih panas-panas) ke dalam kantong plastik. Isi nasi untuk masing-masing kantong plastik, cukup ½ kantong plastik saja. Ikat kantong plastik agar tidak terkontaminasi dengan mikroba lainnya dan biarkan 1 jam atau sampai suhu sudah menurun.
  • Buka kantong plastik yang berisi nasi itu, masukkan kira-kira ½ sdt (sendok teh) biangtrichoderma dengan cara menaburnya. Kocok-kocok kantong plastik agartrichoderma dan nasi tercampur merata.
  • Mampatkan  campuran nasi tersebut hingga ke bawah kantong plastik
  • Ikat kantong plastik. Sebelum diikat dengan rapat, masukkan pipa paralon kecil pada bagian mulut kantong plastik. Sumbat pipa paralon kecil yang di mulut kantong plastik dengan kapas (agar sirkulasi udara lancar dan tidak terkontaminasi).
  • Tempatkan pada ruang steril yang terhindar dari sinar matahari langsung dan guyuran hujan
  • Setelah 7 hari,trichoderma hasil produksi sendiri sudah dapat dimanfaatkan atau disimpan sampai waktu penggunaannya.

Baca juga :

Tanda-tanda pembiakan jamurtrichoderma sudah berhasil

  • Tidak berbau busuk
  • Warna tidak gelap atau hitam (Jika hitam warnanya, berarti gagal)
  • Aromanya seperti hasil fermentasi, manis
  • umumnya ada yang bewarna putih, ada juga yang kuning muda, serta kadang-kadang      warnanya hijau tua

Cara penggunaantrichoderma pada lahan

Untuk penggunaan agens antagonis, yaitutrichoderma pada lahan tanam, harus dicampur dulu dalam pupuk kompos atau pupuk kandang. Dalam setiap 20-50 Kg pupuk kompos, campurkantrichoderma sebanyak 100 gram. Diamkan selama 2 minggu sebelum ditebar ke lahan.  Jika ingin melakukan semprotan, larutkan 100 gramtrichoderma ke dalam 20 liter air.

Takarantrichoderma untuk pengomposan

Trichoderma dapat dijadikan dekomposer pada proses pembuatan pupuk kompos. Gunakan 1-2 kgtrichoderma untuk bahan kompos sebanyak 1 ton. Ini artinya, selain menggunakan EM4, pengomposan ternyata bisa juga dengan biodekomposertrichoderma.

Itulah cara yang sangat mudah membiakkan jamur antagonis trichoderma. Dengan menguasai teknik pembiakkantrichoderma, maka Sobat tak harus membelinya lagi ketika membutuhkan agen hayati ini (tichoderma) untuk aplikasi pada lahan tanam.

Thursday, July 9, 2020

Klaten Jual Bibit Pohon \/ Tanaman

Tanaman buah merupakan salah satu buah-buahan yang banyak dikonsumsi di Indonesia, lebih-lebih terhadap sementara musim kemarau. Selain menyegarkan dan rasanya yang manis, buah ini termasuk kondang bersama dengan nilai ekonomi yang tinggi. Maka berasal dari itu, tidak sedikit orang Indonesia yang terasa membudidayakan tanaman buah ini untuk mencukupi permintaan pasar Indonesia.

Banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesuksesan penanaman tanaman tanaman buah tak sekedar ilmu simple berkenaan budidaya tanaman.Ada banya faktor-faktor kecil yang ternyata merupakan syarat penting dalam pertumbuhan dan keberhasilan petani didalam budidaya tanaman buah. Maka berasal dari itu, sebelum saat mengerti cara menjaga tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar, perlu diketahui juga beberapa syarat yang dibutuhkan didalam perkembangan tanaman buah.

? Ketinggian LahanKetinggian lahan merupakan keliru satu faktor mutlak yang sanggup memengaruhi kesuksesan penanaman tanaman buah. Tanaman buah akan tumbuh bersama dengan foremost di ketinggian zero ? 600 mdpl. Meskipun, tanaman buah tetap mampu berbuah dan tumbuh bersama dengan baik terhadap ketinggian di atas 600 mdpl, umur panennya dapat lebih lama dibandingkan kalau ditanam di dataran yang lebih rendah.Kesesuaian LahanTanaman tanaman buah menyukai lahan tanah yang punyai tekstur remah, gemur, dan berpasir bersama dengan sistem drainase yang baik. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru terutama dahulu untuk menggembukan dan meratakan tanah sebelum saat mengawali penanaman.

? Musim TanamMusim tanam dapat dikatakan sebagai segi yang terlampau mutlak di dalam keberhasilan penanaman tanaman buah. Tanaman tanaman buah menyukai iklim yang panas dan kering, yaitu terhadap selagi musim kemarau. Pada keadaan ini, tanaman buah dapat tumbuh secara top-rated bersama dengan penyediaan air yang cukup, di mana air tidak menggenangi lahan.Meskipun begitu, menanam tanaman buah pada sementara musim hujan bukanlah perihal yang tidak mungkin. Hanya saja, hasil panen sukar untuk top of the line dan dapat hadapi beragam tantangan yang dapat berpotensi gagal panen. Tantangan yang paling sering ditemui oleh petani adalah serangan penyakit yang meningkat seperti pembusukan buah sebelum saat panen ataupun tumbuhnya jamur terhadap buah dikarenakan suhu yang lembab.Selain itu, bersama dengan penataan lahan yang tidak cukup baik dan sistem drainase yang kurang prima termasuk dapat membuat perkembangan dan hasil tanaman tanaman buah menjadi tidak cukup optimalDari kasus bakal dihadapi pada musim hujan, tersedia tiga perihal yang harus dijalankan pada waktu menanam tanaman buah di musim yang lembab ini. Berikut adalah cara memelihara tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar.

1. Menggunakan Plastik MulsaPenggunaan plastik mulsa dalam budidaya tanaman semusim merupakan alternatif terbaik yang dapat dikerjakan untuk mendukung kesuksesan dalam budidaya tanaman, baik di musim kemarau maupun hujan. Tanaman buah terhitung merupakan keliru satu buah yang bakal lebih superior terkecuali ditanam di musim kemarau, maka dari itu menyebabkan buah ini sebagai tanaman semusim.Menggunakan cara ini untuk menanam tanaman buah di luar musimnya dapat sangat membantu untuk memelihara masa pertumbuhannya. Plastik musa ini berguna untuk menyesuaikan tingkat atau persentase air didalam tanah. Caranya adalah bersama dengan menutupi lahan atau bedengan air bersama plastik ini, maka air hujan tidak bakal seluruhnya mengguyur tanah secara langsung.

2. Membuat BedenganBedengan air terhadap lahan tanaman tanaman buah benar-benar bermanfaat untuk kurangi dan meminimalisir kebanjiran akibat hujan. Jika tidak dibuat bedenga dan bibit ditanam di lahan datar, maka air hujan dapat merendam seluruh tanaman tanaman buah dikarenakan tidak ada jalur yang mengalirkan air. Jika dibuar bedengan, maka posisi tanaman bakal lebih tinggi dan tidak akan terendam air hujan.

3. Waspada pada Hama dan PenyakitSeperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hama dan penyakit dapat jauh lebih gampang menyerang tanaman tanaman buah pada selagi musim hujan. Sebagai salah satu langkah menjaga tanaman buah di musim hujan sehingga berbuah besar dan segar, perlu diketahui terhitung jenis hama dan penyakit apa saja yang menyerang tanaman tanaman buah beserta bersama dengan langkah mengatasinya.

Hama Tanaman buahSerangan hama yang utama layaknya serangan journeys, kutu kebul, dan tungau mampu menyerang daun tanaman tanaman buah anda dan membawa dampak dau jadi keriting, kerdil, dan tidak normal. Selain menyebabkan kerusakan daun, hama-hama tersebut juga merupakan vektor atau perantara beraneka virus yang berbahaya bagi tanaman layaknya virus mozaik dan virus gemini

? Lalat Bibit : manfaatkan insektisida bersama bahan aktif imidacloprid dan bahan sejenisnya.

? Ulat Tanah : memanfaatkan insektisida bersama dengan bahan aktif klorpirifos, imidacloprid atau karbofuran dan bahan sejenisnya.

? Ulat Penggerek Daun dan Buah : menggunakan insektisida bahan aktif sipermetrin, beta siflutrin, profenofos, klorpirifos, metomil, karbosulfan, lamda sihalotrin, deltametrin, klorantraniliprol, emamektin benzoate, dan bahan sejenisnya.

? Tungau : gunakan insektisida dengan bahan aktif abamectin, piridaben, klorfenapir, tetradifon, propargit, dan bahan sejenisnya.

? Lalat Buah : mengfungsikan insektisida dengan bahan aktif asetamiprid, spinosad, profenofos, sipermetrin, beta siflutrin, deltametrin, malation, dan bahansejenisnya.

? Trips : memakai insektisida dengan bahan aktif klorpirifos, metomil, imidacloprid, sipermetrin, abamectin, dan bahan sejenisnya.

? Kutu Debul : menggunakan insektisida bersama bahan aktif imidacloprid, abamectin, tiametosksam, klorfenapir, disafentiuron, dan bahan sejenisnya.

Penyakit Tanaman buah? Layu Bakteri : memanfaatkan bakterisida bersama dengan bahan aktif streptomicin sulfat dan bahan sejenisnya.

? Layu Jamur : pakai fungisida bersama bahan aktif benomyl, tembaga hidroksida, dan bahan sejenisnya.

? Downey Mildew : menggunakan fungisida dengan bahan aktif mankozeb, belerang, propineb, tembaga hidroksida, metalaksil, benomyl, tebukonazol, propikonazol, dan bahan sejenisnya.

? Bercak Daun : memakai mankozeb, propineb, klorotalonil, tembaga hidroksida, dimetomorf, difeokonazol, propikonazol, benomyl, simokasanil, karbendazim, triadimefon, azoksistrobin, dan bahan sejenisnya.

Inilah cara memelihara tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar. Semoga Info ini bermanfaat.