Friday, June 12, 2020

Jual Bibit Durian di Semarang Jawa Tengah Hub.08121605732 YouTube

Tanaman buah merupakan tidak benar satu buah-buahan yang banyak dikonsumsi di Indonesia, lebih-lebih pada waktu musim kemarau. Selain menyegarkan dan rasanya yang manis, buah ini juga terkenal bersama dengan nilai ekonomi yang tinggi. Maka berasal dari itu, tidak sedikit orang Indonesia yang terasa membudidayakan tanaman buah ini untuk memenuhi keinginan pasar Indonesia.

Banyak faktor-faktor yang sanggup mempengaruhi keberhasilan penanaman tanaman tanaman buah tak sekedar pengetahuan basic mengenai budidaya tanaman.Ada banya faktor-faktor kecil yang ternyata merupakan syarat penting di dalam pertumbuhan dan kesuksesan petani didalam budidaya tanaman buah. Maka berasal dari itu, sebelum saat memahami cara menjaga tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar, perlu diketahui termasuk persyaratan yang diperlukan didalam perkembangan tanaman buah.

? Ketinggian LahanKetinggian lahan merupakan keliru satu segi mutlak yang bisa pengaruhi keberhasilan penanaman tanaman buah. Tanaman buah bakal tumbuh bersama dengan most useful di ketinggian zero ? 600 mdpl. Meskipun, tanaman buah tetap bisa berbuah dan tumbuh bersama baik pada ketinggian di atas 600 mdpl, usia panennya akan lebih lama dibandingkan jika ditanam di dataran yang lebih rendah.Kesesuaian LahanTanaman tanaman buah menyukai lahan tanah yang mempunyai tekstur remah, gemur, dan berpasir dengan proses drainase yang baik. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru lebih-lebih dahulu untuk menggembukan dan meratakan tanah sebelum akan mengawali penanaman.

? Musim TanamMusim tanam mampu dikatakan sebagai segi yang benar-benar perlu di dalam keberhasilan penanaman tanaman buah. Tanaman tanaman buah menyukai iklim yang panas dan kering, yakni terhadap saat musim kemarau. Pada situasi ini, tanaman buah akan tumbuh secara most desirable dengan penyediaan air yang cukup, dimana air tidak menggenangi lahan.Meskipun begitu, menanam tanaman buah terhadap sementara musim hujan bukanlah hal yang tidak mungkin. Hanya saja, hasil panen sulit untuk optimal dan bakal menghadapi bermacam tantangan yang mampu berpotensi gagal panen. Tantangan yang paling kerap ditemui oleh petani adalah serangan penyakit yang meningkat seperti pembusukan buah sebelum akan panen ataupun tumbuhnya jamur terhadap buah sebab suhu yang lembab.Selain itu, dengan penataan lahan yang tidak cukup baik dan proses drainase yang kurang sempurna termasuk dapat memicu pertumbuhan dan hasil tanaman tanaman buah jadi tidak cukup optimalDari persoalan dapat dihadapi pada musim hujan, tersedia tiga hal yang wajib dilaksanakan terhadap saat menanam tanaman buah di musim yang lembab ini. Berikut adalah cara menjaga tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar.

1. Menggunakan Plastik MulsaPenggunaan plastik mulsa dalam budidaya tanaman semusim merupakan alternatif paling baik yang bisa dilakukan untuk menolong kesuksesan dalam budidaya tanaman, baik di musim kemarau maupun hujan. Tanaman buah juga merupakan tidak benar satu buah yang akan lebih most effective jikalau ditanam di musim kemarau, maka dari itu membawa dampak buah ini sebagai tanaman semusim.Menggunakan cara ini untuk menanam tanaman buah di luar musimnya bakal benar-benar menopang untuk melindungi era pertumbuhannya. Plastik musa ini berfungsi untuk mengatur tingkat atau kadar air di dalam tanah. Caranya adalah dengan menutupi lahan atau bedengan air dengan plastik ini, maka air hujan tidak akan seutuhnya mengguyur tanah secara langsung.

2. Membuat BedenganBedengan air pada lahan tanaman tanaman buah terlalu bermanfaat untuk kurangi dan meminimalisir kebanjiran akibat hujan. Jika tidak dibikin bedenga dan bibit ditanam di lahan datar, maka air hujan akan merendam semua tanaman tanaman buah sebab tidak ada jalur yang mengalirkan air. Jika dibuar bedengan, maka posisi tanaman dapat lebih tinggi dan tidak akan terendam air hujan.

3. Waspada pada Hama dan PenyakitSeperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hama dan penyakit dapat jauh lebih enteng menyerang tanaman tanaman buah terhadap selagi musim hujan. Sebagai salah satu cara melindungi tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar, wajib diketahui terhitung model hama dan penyakit apa saja yang menyerang tanaman tanaman buah beserta dengan cara mengatasinya.

Hama Tanaman buahSerangan hama yang utama seperti serangan journeys, kutu kebul, dan tungau bisa menyerang daun tanaman tanaman buah anda dan menyebabkan dau menjadi keriting, kerdil, dan tidak ordinary. Selain merusak daun, hama-hama tersebut termasuk merupakan vektor atau perantara bermacam virus yang berbahaya bagi tanaman layaknya virus mozaik dan virus gemini

? Lalat Bibit : memakai insektisida bersama dengan bahan aktif imidacloprid dan bahan sejenisnya.

? Ulat Tanah : menggunakan insektisida bersama dengan bahan aktif klorpirifos, imidacloprid atau karbofuran dan bahan sejenisnya.

? Ulat Penggerek Daun dan Buah : gunakan insektisida bahan aktif sipermetrin, beta siflutrin, profenofos, klorpirifos, metomil, karbosulfan, lamda sihalotrin, deltametrin, klorantraniliprol, emamektin benzoate, dan bahan sejenisnya.

? Tungau : memanfaatkan insektisida dengan bahan aktif abamectin, piridaben, klorfenapir, tetradifon, propargit, dan bahan sejenisnya.

? Lalat Buah : mengfungsikan insektisida bersama dengan bahan aktif asetamiprid, spinosad, profenofos, sipermetrin, beta siflutrin, deltametrin, malation, dan bahansejenisnya.

? Trips : memakai insektisida bersama dengan bahan aktif klorpirifos, metomil, imidacloprid, sipermetrin, abamectin, dan bahan sejenisnya.

? Kutu Debul : memakai insektisida bersama bahan aktif imidacloprid, abamectin, tiametosksam, klorfenapir, disafentiuron, dan bahan sejenisnya.

Penyakit Tanaman buah? Layu Bakteri : gunakan bakterisida bersama bahan aktif streptomicin sulfat dan bahan sejenisnya.

? Layu Jamur : mengfungsikan fungisida dengan bahan aktif benomyl, tembaga hidroksida, dan bahan sejenisnya.

? Downey Mildew : pakai fungisida bersama bahan aktif mankozeb, belerang, propineb, tembaga hidroksida, metalaksil, benomyl, tebukonazol, propikonazol, dan bahan sejenisnya.

? Bercak Daun : mengfungsikan mankozeb, propineb, klorotalonil, tembaga hidroksida, dimetomorf, difeokonazol, propikonazol, benomyl, simokasanil, karbendazim, triadimefon, azoksistrobin, dan bahan sejenisnya.

Inilah langkah merawat tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar. Semoga informasi ini bermanfaat.

Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sampah Basah Dengan EM4 dan Air Cucian Beras

Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sampah Basah --Seberapa banyak Anda membuang limbah rumah tangga setiap hari? Sampah basah organik berupa sisa sayuran dan buah-buahan setiap hari harus diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA). Mengapa tidak dikumpulkan dan diolah menjadi pupuk organik cair (POC) sebagai nutrisi tanaman kesayangan Anda di rumah?

Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sampah Basah Dengan EM4 dan Air Cucian Beras

Sampah sayuran & butir-buahan buat pupuk organik

Baik pada perkotaan maupun di pedesaan, yang namanya sampah basah organik selalu saja ada. Setiap tempat tinggal tangga mengonsumsi sejumlah sayuran dan buah-buahan. Limbah organik itu harus kita pandang menggunakan ?Kacamata terbalik? Supaya menjadi sesuatu yang bernilai dan berguna.

Limbah organik sayuran dan buah-buahan itu kita kumpulkan dari hari ke hari pada suatu tempat khusus. Untuk apa? Limbah itu dapat diolah menjadi pupuk organik cair yang kaya akan nutrisi tanaman. Pupuk organik cair dari sampah basah bisa untuk pupuk daun dan juga di siram ke media tanam sekitar perakaran.

Olah sampah basah sendiri, tidak harus beli pupuk

Pasti terdapat tumbuhan pada tempat tinggal , bukan? Tanaman yg tumbuh pada pot atau pada tanah, tanaman sayuran atau pun tanaman butir, bunga, dan lain-lain, yg kentara ada flora.

Nah, buat memupuk flora itu, Anda tidak harus membeli lagi pupuk pada pasar. Cukup pelaksanaan pupuk organik cair hasil olahan sendiri dari sisa-sisa sayuran & butir-buahan.

Bagaimana membuat pupuk sendiri? Tenang! Anda tidak perlu khawatir sebab cara menciptakan pupuk organik cair menurut limbah sayuran (sampah basah) sangat simpel.

Oh ya sebelum kita lanjut ke proses produksi POC sampah basah..Ini terdapat info yg spesial , yaitu pupuk cair ini mempunyai banyak manfaat dan keuntungan. Mari kita lihat dulu manfaat dan manfaatnya.

Keuntungan pupuk organik cair

  1. Aman tidak menimbulkan resiko kesehatan bagi pengguna
  2. Tidak memberikan dampak negatif pada tanah, tanaman dan lingkungan
  3. Sangat mudah digunakan di lapangan
  4. Memberikan citra rasa yang lezat dan sehat untuk dikonsumsi
  5. Daya simpan lebih lama

Manfaat pupuk organik cair buat flora :

  1. Dapat meningkatkan kesuburan tanah karena ada kandungan hara makro N,P,K, Ca, Mg, S dan mikro yang lengkap dalam pupuk organik
  2. Karena adanya bahan perekat dalam pupuk organik, maka nutrisi tanaman yang diberikan ke media tanam menjadi tersedia untuk tanaman
  3. Dengan adanya bahan organik sebagai perekat partikel tanah, makan daya simpan air lebih tinggi

Bagaimana, relatif poly manfaat dan keuntungan pupuk organik cair berdasarkan limbah basah, ?Kan? Makanya, jangan buang-buang lagi sampah organik yg ada di tempat tinggal Anda.

Cara Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sisa Sayuran

Okay...Bagaimana cara membuat pupuk organik cair dari sisa-sisa sayuran dan buah? Yuk kita ikuti beberapa petunjuk "sulap" sampah basah organik menjadi nutrisi tanaman yang praktis seperti di bawah ini.

Langkah pertama :

Kumpulkan sampah organik di rumah terlebih dahulu, seperti kulit pisang, kulit jeruk, sisa sayuran, sisa buah-buahan, dan lainnya. Kira-kira sudah mencapai 5 Kg baru kita buat pupuk. Sudah terkumpulkah?Okay...kalau sudah kita lanjutkan ke langkah berikutnya.

Langkah ke 2 :

SiapkanAlat dan bahan yang diperlukan :

Alat-alat :

  1. Ember yang ada penutupnya
  2. Karung
  3. Tali Rafia
  4. Kayu pengaduk

Bahan-bahan :

  1. Limbah organik (sisa sayuran dan buahan di cincang kecil-kecil) sebanyak....... 5 Kg
  2. Air cucian beras .........1 liter
  3. Air Kelapa yang sudah tua...............1 liter
  4. EM4................10 ml
  5. Gula merah (kalau ada molase lebih bagus).....200 gram
  6. Air sumur (Jangan air yang mengandung kaporit).....5 liter

BACA JUGA : Cara Membuat Pupuk Organik dari Air Cucian Beras

Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sampah Basah Dengan EM4 dan Air Cucian Beras
EM4 untuk Bioaktivator POC Sisa Sayuran/butir

Langkah ketiga :

Sudah siap seluruh indera & bahan? Coba periksa sekali lagi. Kalau telah, kini kita mulai memasak limbah sayuran & buah-buahan menjadi nutrisi flora pada bentuk pupuk cair organik (POC)

BACA JUGA : Manfaat Kotoran Kambing Untuk Tanaman Cabai

Cara menciptakan pupuk organik cair berdasarkan sampah basah :

  1. Isi ember dengan Air
  2. Masukkan gula, EM4, Air Kelapa, dan Air cucian beras ke dalam ember. Aduk-aduk hingga larut merata
  3. Masukkan limbah organik (sayuran dan buahan) ke dalam karung, padatkan dan diikat.
  4. Masukkan karung yang sudah berisi limbah organik (poin 3)ke dalam ember yang sudah berisi bahan-bahan campuran dengan air (poin 2). Karung benar-benar tenggelam dalam air. Jika tidak tenggelam, letakkan pemberat di atasnya (Jangan pakai pemberat besi).
  5. Tutup rapat dan simpan di tempat yang tidak terkena matahari secara langsung.
  6. Jangan dibuka-buka sampai hari ke-9
  7. Buka tutup ember pada hari ke10 dan angkat karung secara pelan-pelan.
  8. Pupuk cair yang sudah selesai difermentasi sudah bisa diambil dan digunakan ke tanaman
Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sampah Basah Dengan EM4 dan Air Cucian Beras
POC Sudah Jadi menggunakan Aroma Khas Tape

Gambar : Dok. Pupuklahan.Blogspot.Com

Catatan :

Tanda-tanda bahwa pembuatan pupuk cair dari limbah organik rumah tangga, apakah berhasil dan baik/aman untuk diaplikasi pada tanaman adalah sebagai berikut :

  • Jika dicium, aromanya sangat khas seperti aroma tape dan bukan bau air comberan
  • Ada bercak-bercak putih di permukaan cairan
  • Warna cairannya bening atau kuning kecoklatan.

Sebaliknya, tanda-tanda pembuatan pupuk cair dari limbah basah organik, apakah gagal dan tidak bagus/beresiko meracuni dan mengganggu pertumbuhan tanaman, yaitu :

  • Jika dicium, bau busuk sangat tajam dan hampir-hampir mirip bau busuk air comberan (bau gas asam sulfida atau H2S, belerang, dan bau zat beracun lainnya)
  • Bercak-bercak di permukaan aneka warna
  • Warnanya tidak jelas, bisa gelap, keruh, hijau, dan mirip-mirip seperti itu

Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sampah Basah Dengan EM4 dan Air Cucian Beras
POC Sampah Basah Sudah Jadi.

Gambar : Dok. Pupuklahan.Blogspot.Com

Baca jua ini :

Cara memupuk tanaman dengan POC sampah basah sepeeti berikut adalah.

  1. Pupuk daun : Ambil 10 ml pupuk organik cair dari sisa sayuran/buah (sampah basah), larutkan dalam 1 liter air sumur. Semprot ke seluruh bagian tanaman
  2. Pupuk akar : Ambil 10 ml POC dari sampah basah, larutkan dalam 5 liter air. Siram ke media tumbuh tanaman sekitar perakaran sebanyak 200 ml (secukupnya) per tanaman

Itulah cara membuat pupuk organik cair dari sampah basah. Jadi, setelah Anda membaca artikel ini, sebaiknya jangan buang lagi sisa-sisa sampah rumah tangga seperti sayuran dan buahan. Anda kumpulkan dan olah dengan cara fermentasi sehingga menjadi pupuk organik cair.  Ini merupakan pupuk yang murah meriah, namun full nutrisi untuk menyuburkan tanaman (Updated by pupuklahan.blogspot.com, 23/012020)

ANEKA BIBIT BUAHBUAHAN Agro Tani Mandiri

Tanaman buah merupakan keliru satu buah-buahan yang banyak dikonsumsi di Indonesia, khususnya terhadap waktu musim kemarau. Selain berikan kesegaran dan rasanya yang manis, buah ini terhitung tenar dengan nilai ekonomi yang tinggi. Maka berasal dari itu, tidak sedikit orang Indonesia yang terasa membudidayakan tanaman buah ini untuk mencukupi permintaan pasar Indonesia.

Banyak faktor-faktor yang mampu merubah keberhasilan penanaman tanaman tanaman buah tidak cuman pengetahuan dasar mengenai budidaya tanaman.Ada banya faktor-faktor kecil yang ternyata merupakan syarat perlu dalam perkembangan dan keberhasilan petani dalam budidaya tanaman buah. Maka dari itu, sebelum saat memahami langkah memelihara tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar, harus diketahui termasuk beberapa syarat yang dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman buah.

? Ketinggian LahanKetinggian lahan merupakan salah satu aspek penting yang bisa mempengaruhi kesuksesan penanaman tanaman buah. Tanaman buah bakal tumbuh bersama most fulfilling di ketinggian zero ? Six hundred mdpl. Meskipun, tanaman buah selalu dapat berbuah dan tumbuh bersama dengan baik terhadap ketinggian di atas six hundred mdpl, usia panennya dapat lebih lama dibandingkan terkecuali ditanam di dataran yang lebih rendah.Kesesuaian LahanTanaman tanaman buah menyukai lahan tanah yang punyai tekstur remah, gemur, dan berpasir bersama dengan proses drainase yang baik. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru lebih-lebih dahulu untuk menggembukan dan meratakan tanah sebelum saat memulai penanaman.

? Musim TanamMusim tanam sanggup dikatakan sebagai segi yang terlampau mutlak didalam kesuksesan penanaman tanaman buah. Tanaman tanaman buah menyukai iklim yang panas dan kering, yaitu terhadap waktu musim kemarau. Pada suasana ini, tanaman buah dapat tumbuh secara surest dengan penyediaan air yang cukup, dimana air tidak menggenangi lahan.Meskipun begitu, menanam tanaman buah terhadap pas musim hujan bukanlah hal yang tidak mungkin. Hanya saja, hasil panen sukar untuk most reliable dan dapat menghadapi berbagai tantangan yang dapat berpotensi gagal panen. Tantangan yang paling kerap ditemui oleh petani adalah serangan penyakit yang meningkat seperti pembusukan buah sebelum saat panen ataupun tumbuhnya jamur terhadap buah sebab suhu yang lembab.Selain itu, bersama penataan lahan yang kurang baik dan sistem drainase yang tidak cukup sempurna termasuk dapat mengakibatkan pertumbuhan dan hasil tanaman tanaman buah jadi kurang optimalDari persoalan bakal dihadapi pada musim hujan, ada tiga perihal yang kudu dilakukan terhadap saat menanam tanaman buah di musim yang lembab ini. Berikut adalah langkah merawat tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar.

1. Menggunakan Plastik MulsaPenggunaan plastik mulsa di dalam budidaya tanaman semusim merupakan alternatif terbaik yang bisa dijalankan untuk mendukung kesuksesan di dalam budidaya tanaman, baik di musim kemarau maupun hujan. Tanaman buah juga merupakan keliru satu buah yang dapat lebih most fulfilling kalau ditanam di musim kemarau, maka dari itu menyebabkan buah ini sebagai tanaman semusim.Menggunakan cara ini untuk menanam tanaman buah di luar musimnya dapat amat mendukung untuk melindungi jaman pertumbuhannya. Plastik musa ini bermanfaat untuk sesuaikan tingkat atau kandungan air didalam tanah. Caranya adalah bersama dengan menutupi lahan atau bedengan air bersama dengan plastik ini, maka air hujan tidak dapat seutuhnya mengguyur tanah secara langsung.

2. Membuat BedenganBedengan air terhadap lahan tanaman tanaman buah amat berfaedah untuk kurangi dan meminimalisir kebanjiran akibat hujan. Jika tidak dibuat bedenga dan bibit ditanam di lahan datar, maka air hujan bakal merendam semua tanaman tanaman buah sebab tidak ada jalur yang mengalirkan air. Jika dibuar bedengan, maka posisi tanaman dapat lebih tinggi dan tidak dapat terendam air hujan.

3. Waspada pada Hama dan PenyakitSeperti yang udah dijelaskan sebelumnya, hama dan penyakit akan jauh lebih mudah menyerang tanaman tanaman buah pada saat musim hujan. Sebagai tidak benar satu cara memelihara tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar, mesti diketahui juga model hama dan penyakit apa saja yang menyerang tanaman tanaman buah beserta bersama cara mengatasinya.

Hama Tanaman buahSerangan hama yang utama seperti serangan trips, kutu kebul, dan tungau bisa menyerang daun tanaman tanaman buah anda dan membawa dampak dau jadi keriting, kerdil, dan tidak normal. Selain mengakibatkan kerusakan daun, hama-hama tersebut termasuk merupakan vektor atau perantara beragam virus yang berbahaya bagi tanaman layaknya virus mozaik dan virus gemini

? Lalat Bibit : manfaatkan insektisida bersama dengan bahan aktif imidacloprid dan bahan sejenisnya.

? Ulat Tanah : menggunakan insektisida dengan bahan aktif klorpirifos, imidacloprid atau karbofuran dan bahan sejenisnya.

? Ulat Penggerek Daun dan Buah : menggunakan insektisida bahan aktif sipermetrin, beta siflutrin, profenofos, klorpirifos, metomil, karbosulfan, lamda sihalotrin, deltametrin, klorantraniliprol, emamektin benzoate, dan bahan sejenisnya.

? Tungau : pakai insektisida dengan bahan aktif abamectin, piridaben, klorfenapir, tetradifon, propargit, dan bahan sejenisnya.

? Lalat Buah : memanfaatkan insektisida bersama bahan aktif asetamiprid, spinosad, profenofos, sipermetrin, beta siflutrin, deltametrin, malation, dan bahansejenisnya.

? Trips : memakai insektisida bersama dengan bahan aktif klorpirifos, metomil, imidacloprid, sipermetrin, abamectin, dan bahan sejenisnya.

? Kutu Debul : mengfungsikan insektisida bersama bahan aktif imidacloprid, abamectin, tiametosksam, klorfenapir, disafentiuron, dan bahan sejenisnya.

Penyakit Tanaman buah? Layu Bakteri : menggunakan bakterisida bersama dengan bahan aktif streptomicin sulfat dan bahan sejenisnya.

? Layu Jamur : menggunakan fungisida bersama dengan bahan aktif benomyl, tembaga hidroksida, dan bahan sejenisnya.

? Downey Mildew : pakai fungisida dengan bahan aktif mankozeb, belerang, propineb, tembaga hidroksida, metalaksil, benomyl, tebukonazol, propikonazol, dan bahan sejenisnya.

? Bercak Daun : manfaatkan mankozeb, propineb, klorotalonil, tembaga hidroksida, dimetomorf, difeokonazol, propikonazol, benomyl, simokasanil, karbendazim, triadimefon, azoksistrobin, dan bahan sejenisnya.

Inilah cara memelihara tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar. Semoga informasi ini bermanfaat.

Cara Aplikasi Pupuk Daun Gandasil D dan B yang Tepat agar Cepat Diserap Tanaman

Cara Aplikasi Pupuk Daun Gandasil D dan B --Masih banyak yang gagal memahami dengan pupuk daun. Ada yang beranggapan yang namanya pupuk daun adalah untuk pertumbuhan daun saja. Ada juga yang berpikir bahwa jika warna pupuk itu hijau, berarti itu pupuk daun.

Demikian juga dengan cara semprot, kalau sudah membuat larutan, langsung saja dihabiskan semuanya untuk menyemprot tanaman tanpa hitung-hitung berapa banyak jumlah dan ukuran tanamannya. Atau jika belum ada perubahan pada tanaman, disemprot lagi dengan pupuk daun tanpa mau ingat-ingat kapan pemupukan sebelumnya. Itulah gambaran yang pernah dialami oleh segelintir orang dalam budidaya tanaman.

Pahami dulu pupuk daun

Karena gagal tahu pupuk daun, maka bukan tidak mungkin bila tidak ada perubahan pada penggunaan pupuk daun. Akibatnya, flora akan terganggu pula karena ia ikut ?Tahu? Seperti hasrat petani. Ketika tumbuhan ?Salah merespon,? Maka tanaman sebagai terganggu pertumbuhan & perkembangannya, terbakar, kerdil atau tumbuh tanpa bunga.

Perlu diketahui bahwa yang namanya pupuk, ada pupuk akar dan ada juga pupuk daun. Kalau pupuk akar adalah pupuk yang diberikan melalui media tanam dan kemudian diserap oleh akar sebagai nutrisi. Maka,pupuk daun adalah nutrisi tanaman yang diberikan melalui daun dengan cara disemprotkan (spraying) ke daun-daun tanaman.

Kadar hara pupuk daun memperlihatkan peruntukannya

Kalau pupuk daun lebih poly unsur nitrogen (N) berarti diberikan buat mer_4_ngsang pertumbuhan vegetatif misalnya daun dan tunas baru. Sebaliknya, apabila unsur fosfor (P) & kalium (K) lebih banyak kandungannya pada pupuk daun, berarti peruntukannya khusus buat mer_4_ngsang pembungaan dan pembentukan butir.

Jadi kalau pupuk daun diberikan, kenapa muncul bunga?Wajar-wajar saja muncul bunga jika yang diberikan pupuk daun yang lebih banyak kandungan P dan K.

Yang jelas...Buat mempertinggi pertumbuhan dan perkembangan flora, pupuk daun bisa diaplikasi ke tumbuhan. Jadi, selain menaruh pupuk akar, pupuk daun usahakan juga diberikan.

Pupuk daun memiliki kelebihan dibandingkan menggunakan pupuk akar. Selain unsur makro, pupuk daun juga mempunyai kandungan unsur hara mikro yg dibutuhkan tumbuhan buat pertumbuhannya.

Keuntungan Memberikan Pupuk daun

  1. Langsung dimanfaatkan oleh tanaman
  2. Respon tanaman terhadap pupuk daun lebih baik
  3. Cepat terbentuknya tunas baru, daun lebih hijau, dan berbunga tepat waktu
  4. Tidak menimbulkan dampak negatif pada pada tanah dan tanaman (jika dosis dan waktu sesuai dengan petunjuk)
  5. Membuat tanah tidak lelah akibat pemberian pupuk akar terus menerus

Pupuk Daun Organik

Sebagaimana namanya organik, pupuk daun yg satu ini adalah pupuk yang dari berdasarkan produk samping flora atau pun fauna. Umumnya, pupuk daun organik ini bentuknya cair, misalnya pupuk daun yg dari menurut urin kambing, sampah organik, & lainnya.

Pupuk daun organik yang sudah dipasarkan adalahAminofert, Multi tonik, dan lain-lain.Aminofert adalah nutrisi tanaman yang mengandung asam amino dan mineral dan berbentuk cair. Kegunaannya untuk meningkatkan kesuburan lahan dan juga dapat meningkatkan kualitas hasil tanaman.

Pupuk daun organik memiliki unsur hara makro dan mikro yang sangat berguna untuk tumbuhnya daun, tunas, bunga dan juga buah. Di samping nutrisinya, pupuk daun organik ini juga mudah untuk didapatkan. Jika ingin membuat sendiri pupuk daun organik cair, Anda dapat membaca iniCara membuat pupuk cair organik (POC) dari urin kambing

Pupuk Daun Anorganik

Kita mengenal jua pupuk daun anorganik atau pupuk daun kimia. Pupuk daun ini merupakan hasil buatan atau protesis yg mengandung N,P,K, Mg, dan unsur-unsur mikro sebagai hara tumbuhan.

Banyak pupuk daun anorganik yg dijual pada toko-toko pertanian dengan banyak sekali merek dagang. Misalnya, Bayfolan, Complesal, Growmore, Hyponex, Gandasil, & lain-lain. Namun menurut sekian poly merek, keliru satu pupuk daun yg relatif dikenal oleh kalangan petani kini adalah merek Gandasil. Ada Gandasil D dan terdapat juga Gandasil B. Keduanya adalah :

1. Gandasil D

Cara Aplikasi Pupuk Daun Gandasil D dan B yang Tepat agar Cepat Diserap Tanaman
Pupuk Daun Gandasil D. Gambar : Pupuklahan.Blogspot.Com

Gandasil D diberikan dalam fase vegetatif. Lantaran Gandasil D merupakan pupuk daun yg sangat spesial diperuntukkan buat mer_4_ngsang pertumbuhan daun dan tunas-tunas baru. Sebab, unsur hara makro yang masih ada di dalamnya lebih mayoritas nitrogen (N).

Jadi bila Anda ingin meningkatkan pertumbuhan vegetatif (daun hijau sehat & tunas timbul), Anda bisa menyuplai atau menaruh hara melalui daun menggunakan menaruh pupuk daun Gandasil D...Ingat buat daun, Anda beli Gandasil D.

Komposisi hara dalam pupuk daun Gandasil D bisa kita lihat dalam kemasannya. Di sana tertera N (20%), P (15%), K (15%), dan Mg (1%). Selain unsur hara makro tersebut, unsur hara mikro pula ada, yaitu mangan (Mn), tembaga (Cu), boron (B), kobal (Co), dan seng (Zn). Bahkan, pada dalam pupuk Gandasil D terdapat jua sejumlah vitamin buat tumbuhan.

2. Gandasil B

Cara Aplikasi Pupuk Daun Gandasil D dan B yang Tepat agar Cepat Diserap Tanaman
Pupuk Daun Gandasil B. Gambar : Pupuklahan.Blogspot.Com

Memasuki fase generatif, tanaman telah dapat diperkenalkan menggunakan pupuk daun Gandasil B. Pupuk daun ini akan mer_4_ngsang tumbuhan sehingga akan timbul banyak bunga.

pupuklahan.blogspot.com ingin bilang begini, bahwa yang spesial pada pupuk daun ini adalah komposisi unsur P dan K lebih banyak dibandingkan dengan Gandasil D. Dimana unsur hara P berguna untuk pembentukan bunga. Dan  unsur hara K akan dimanfaatkan tanaman untuk pembentukan karbohidrat dan peningkatan kualitas hasil panen nantinya.

Cara Aplikasi Pupuk Daun Gandasil D dan B yang Tepat agar Cepat Diserap Tanaman

Apa kandungan pupuk majemuk NPK ini (Gandasil B)? Komposisi hara dalam pupuk daun Gandasil B adalah N (6%), P (20%), K (30%), dan Mg (1%). Selain unsur hara makro tadi, unsur hara mikro juga terdapat di dalamnya.

Cara & Waktu pelaksanaan pupuk daun

Pupuk daun, baik buat ada daun, tunas, juga bunga, disemprotkan ke daun tanaman . Kenapa harus disemprotkan ke daun? Ini lantaran daun memiliki ekspresi (stomata) dan letaknya yang paling poly pada bawah daun. Unsur hara yg disemprot ke daun akan masuk ke dalam jaringan daun dan akan diteruskan ke seluruh bagian tumbuhan.

Waktu yg tepat buat pelaksanaan pupuk daun adalah pada saat pagi hari selesainya matahari terbit. Pada pagi-pagi hari, verbal daun terbuka sebagai akibatnya unsur hara yg diberikan dapat maksimal terserap daun flora.

Pupuk daun yang diberikan dalam pagi hari itu juga sangat baik lantaran pada saat itu jua berlangsung proses fotosintesis (pembentukan glukosa).

Tapi ingat, meskipun flora diberi nutrisi melalui daun ketika pagi atau sore hari, tetap nir boleh mencampur pupuk daun dengan pestisida berbahan perekat atau mengandung zat perekat pada dalamnya. Kenapa? Lantaran larutan pupuk daun akan ikut lengket di daun flora.

Jika pupuk ikut inheren dipermukaan daun, maka bisa dibayangkan, pupuk sulit diserap sang daun, air dalam jaringan daun akan tersedot keluar, & tentu saja daun ikut terganggu memerah laksana terbakar.

Konsentrasi dan Dosis pupuk daun

Pupuk daun harus sangat hati-hati diberikan jangan sampai membakar daun tanaman. Oleh karena itu, baca petunjuk yang tertera di kemasan pupuk daun. Misalnya, pada kemasan tercantum 20 gram per 10 liter, maka ini adalahkonsentasi larutan yang harus dibuat.

Baca pula ini :

Caranya, ambil pupuk daun itu sebesar 20 gram & larutkan ke pada 10 liter air. Jika Anda hanya butuh 1 liter larutan saja, maka ambil pupuk dua gram & larutkan pada 1 liter air. Ingat...Baca petunjuk di bungkus & jangan sesuka hati menambahnya.

Pertanyaan selanjutnya adalah apakah setelah membuat larutan pupuk daun dengan konsentrasi 2 gram per liter air, maka semuanya disemprotkan ke tanaman? Jawabnya,bisa ya danbisa tidak. Sebab, sangat tergantung seberapa banyak tanaman dan seberapa besar ukuran tanaman yang akan disemprotkan dengan pupuk daun.

Jika hanya satu tanaman saja dan ukuran tanaman itu kecil, misalnyaanggrek, maka tidak boleh menyemprot dengandosis tinggi. Dengan kata lain, jangan menghabiskan 1 liter larutan yang sudah Anda buat itu hanya untuk satu tanaman hias itu. Jika disemprot semuanya dengan 1 liter, ini sama saja dengan memberikandosistinggi dan membvnuh tanaman kesayangan Anda.

Bagaimana juga cara aplikasi yang tepat? Berikan pupuk daun dengandosis yang tepat. Semprotkan denganspray tipis atau halus saja ke daun terutama bagian bawah daun. Pada saat daun sudah kelihatan basah, maka penyemprotan dihentikan. Jangan mengulang-ngulang penyemprotan dalam waktu yang sama. Sisa larutan yang tidak terpakai, disimpan saja dengan ditutup rapat dan dapat digunakan kembali pada waktu berikutnya (setelah 7 - 10 hari).

Tips :

  • Jangan menyemprot pupuk daun ke tanaman pada kondisi cuaca tidak bersahabat. Kondisi panas saat siang hari, mendung, hujan tidak baik untuk memberikan pupuk daun. Jika siang hari yang panas akan menyebabkan pupuk daun cepat menguap atau bahkan daun terbakar. Jika musim hujan, pupuk daun akan hilang tercuci hujan sebelum masuk ke mulut daun tanaman.
  • Hindari menyemprot tanaman buah dengan pupuk daun pada saat mulai berbunga dan sedang mekar karena beresiko rontok atau gugur. Jadi, aplikasi pupuk daun dapat dilakukan lagi ketika bunga sudah berubah menjadi buah kecil-kecil alias buah muda.
  • Catat saat dan jenis pupuk daun yang disemprotkan ke flora. Ini buat kontrol sehingga kita tidak galat pada penggunaan pupuk daun dan jua bisa mengingatkan kita waktu penyemprotan sebelumnya. Sebab, anugerah pupuk daun terdapat interval waktunya (setiap 7 hari atau 10 hari sekali tergantung petunjuk kemasan pupuk)

Video Cara Aplikasi Pupuk Gandasil D

Anda pula bisa simak video Gandasil B ini

Thursday, June 11, 2020

BIBIT BUAH NAGA SUPER RED: BIBIT BUAH NAGA SUPER RED

Tanaman buah merupakan keliru satu buah-buahan yang banyak dikonsumsi di Indonesia, terutama terhadap selagi musim kemarau. Selain berikan kesegaran dan rasanya yang manis, buah ini termasuk kondang bersama nilai ekonomi yang tinggi. Maka berasal dari itu, tidak sedikit orang Indonesia yang merasa membudidayakan tanaman buah ini untuk mencukupi permintaan pasar Indonesia.

Banyak faktor-faktor yang mampu pengaruhi keberhasilan penanaman tanaman tanaman buah tak sekedar ilmu fundamental berkenaan budidaya tanaman.Ada banya faktor-faktor kecil yang ternyata merupakan syarat mutlak didalam perkembangan dan kesuksesan petani dalam budidaya tanaman buah. Maka dari itu, sebelum saat jelas cara memelihara tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar, mesti diketahui termasuk persyaratan yang diperlukan di dalam perkembangan tanaman buah.

? Ketinggian LahanKetinggian lahan merupakan salah satu aspek mutlak yang sanggup merubah keberhasilan penanaman tanaman buah. Tanaman buah bakal tumbuh bersama most excellent di ketinggian zero ? 600 mdpl. Meskipun, tanaman buah selamanya dapat berbuah dan tumbuh bersama baik terhadap ketinggian di atas six hundred mdpl, umur panennya bakal lebih lama dibandingkan terkecuali ditanam di dataran yang lebih rendah.Kesesuaian LahanTanaman tanaman buah menyukai lahan tanah yang miliki tekstur remah, gemur, dan berpasir dengan proses drainase yang baik. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru lebih-lebih dahulu untuk menggembukan dan meratakan tanah sebelum memulai penanaman.

? Musim TanamMusim tanam bisa dikatakan sebagai segi yang sangat penting dalam keberhasilan penanaman tanaman buah. Tanaman tanaman buah menyukai iklim yang panas dan kering, yakni terhadap selagi musim kemarau. Pada kondisi ini, tanaman buah bakal tumbuh secara most appropriate dengan penyediaan air yang cukup, di mana air tidak menggenangi lahan.Meskipun begitu, menanam tanaman buah terhadap waktu musim hujan bukanlah hal yang tidak mungkin. Hanya saja, hasil panen sulit untuk finest dan dapat menghadapi beragam tantangan yang bisa berpotensi gagal panen. Tantangan yang paling kerap ditemui oleh petani adalah serangan penyakit yang meningkat layaknya pembusukan buah sebelum panen ataupun tumbuhnya jamur terhadap buah dikarenakan suhu yang lembab.Selain itu, bersama dengan penataan lahan yang tidak cukup baik dan proses drainase yang tidak cukup sempurna terhitung mampu membuat perkembangan dan hasil tanaman tanaman buah jadi kurang optimalDari persoalan akan dihadapi terhadap musim hujan, tersedia tiga perihal yang perlu dijalankan pada kala menanam tanaman buah di musim yang lembab ini. Berikut adalah cara menjaga tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar.

1. Menggunakan Plastik MulsaPenggunaan plastik mulsa dalam budidaya tanaman semusim merupakan alternatif terbaik yang dapat ditunaikan untuk membantu kesuksesan didalam budidaya tanaman, baik di musim kemarau maupun hujan. Tanaman buah terhitung merupakan tidak benar satu buah yang dapat lebih premier jika ditanam di musim kemarau, maka berasal dari itu sebabkan buah ini sebagai tanaman semusim.Menggunakan cara ini untuk menanam tanaman buah di luar musimnya bakal benar-benar menunjang untuk menjaga masa pertumbuhannya. Plastik musa ini berguna untuk mengatur tingkat atau persentase air di dalam tanah. Caranya adalah bersama dengan menutupi lahan atau bedengan air bersama plastik ini, maka air hujan tidak akan seutuhnya mengguyur tanah secara langsung.

2. Membuat BedenganBedengan air terhadap lahan tanaman tanaman buah terlalu bermanfaat untuk kurangi dan meminimalisir kebanjiran akibat hujan. Jika tidak dibikin bedenga dan bibit ditanam di lahan datar, maka air hujan dapat merendam seluruh tanaman tanaman buah dikarenakan tidak ada jalur yang mengalirkan air. Jika dibuar bedengan, maka posisi tanaman akan lebih tinggi dan tidak akan terendam air hujan.

Three. Waspada terhadap Hama dan PenyakitSeperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hama dan penyakit akan jauh lebih ringan menyerang tanaman tanaman buah terhadap waktu musim hujan. Sebagai salah satu cara merawat tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar, perlu diketahui juga tipe hama dan penyakit apa saja yang menyerang tanaman tanaman buah beserta bersama dengan cara mengatasinya.

Hama Tanaman buahSerangan hama yang utama layaknya serangan journeys, kutu kebul, dan tungau sanggup menyerang daun tanaman tanaman buah kamu dan sebabkan dau menjadi keriting, kerdil, dan tidak ordinary. Selain menyebabkan kerusakan daun, hama-hama berikut terhitung merupakan vektor atau perantara beragam virus yang berbahaya bagi tanaman layaknya virus mozaik dan virus gemini

? Lalat Bibit : memakai insektisida bersama bahan aktif imidacloprid dan bahan sejenisnya.

? Ulat Tanah : memanfaatkan insektisida bersama dengan bahan aktif klorpirifos, imidacloprid atau karbofuran dan bahan sejenisnya.

? Ulat Penggerek Daun dan Buah : manfaatkan insektisida bahan aktif sipermetrin, beta siflutrin, profenofos, klorpirifos, metomil, karbosulfan, lamda sihalotrin, deltametrin, klorantraniliprol, emamektin benzoate, dan bahan sejenisnya.

? Tungau : menggunakan insektisida bersama bahan aktif abamectin, piridaben, klorfenapir, tetradifon, propargit, dan bahan sejenisnya.

? Lalat Buah : pakai insektisida bersama bahan aktif asetamiprid, spinosad, profenofos, sipermetrin, beta siflutrin, deltametrin, malation, dan bahansejenisnya.

? Trips : memanfaatkan insektisida bersama bahan aktif klorpirifos, metomil, imidacloprid, sipermetrin, abamectin, dan bahan sejenisnya.

? Kutu Debul : pakai insektisida dengan bahan aktif imidacloprid, abamectin, tiametosksam, klorfenapir, disafentiuron, dan bahan sejenisnya.

Penyakit Tanaman buah? Layu Bakteri : memanfaatkan bakterisida bersama dengan bahan aktif streptomicin sulfat dan bahan sejenisnya.

? Layu Jamur : memanfaatkan fungisida bersama bahan aktif benomyl, tembaga hidroksida, dan bahan sejenisnya.

? Downey Mildew : gunakan fungisida bersama bahan aktif mankozeb, belerang, propineb, tembaga hidroksida, metalaksil, benomyl, tebukonazol, propikonazol, dan bahan sejenisnya.

? Bercak Daun : menggunakan mankozeb, propineb, klorotalonil, tembaga hidroksida, dimetomorf, difeokonazol, propikonazol, benomyl, simokasanil, karbendazim, triadimefon, azoksistrobin, dan bahan sejenisnya.

Inilah cara merawat tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar. Semoga Info ini bermanfaat.

Membuat Media Tanam Dalam Pot? Caranya Sangat Mudah, Tapi Hati-Hati Penggunaan Pupuk Organik Yang Begini

Membuat Media Tanam Dalam Pot --Karena sempitnya lahan untuk menyalurkan hobbi menanam, banyak orang memilih menanam dalam pot. Dengan menanam dalam pot, tidak hanya menghasilkan buah-buahan, bunga, ataupun sayuran, justru membuat rumah semakin menarik untuk ditatap. Apalagi jika pintar memadukan dengan bentuk-bentuk pot yang unik, tanaman dalam pot akan menghiasi rumah dengan sejuta nilai estetis atau keindahan.

Membuat Media Tanam Dalam Pot? Caranya Sangat Mudah, Tapi Hati-Hati Penggunaan Pupuk Organik Yang Begini
Pot dan Media Tanam. Gambar : pupuklahan.Blogspot.Com

Namun, menanam tanaman dalam pot seperti tanaman buah (tabulampot), tanaman hias atau sayuran, gampang-gampang susah. Gampang dan sangat mudah jika sudah mendapatkan kuncinya. Susah jika jika belum memiliki pegetahuan yang cukup untuk budidaya tanaman.

Media tanam dalam pot kunci pertumbuhan tanaman

Sebenarnya, salah satukeyword (kata kunci) untuk menanam tanaman dalam pot, polybag, pasu, dan sejenisnya adalah media tanam. Ada apa dengan media tanam, bukankah media tanam itu tanah dan campuran ” teman-temannya” yang begitu mudah sekali didapatkannya?

Benar, namun Anda perlu mengenal lebih dekat dengan bahan campuran media tanam untuk dapat dicampuradukkan dengan tanah. Sebab, bila nir hati-hati dengan penggunaan media tanam pada pot, flora justeru terganggu pertumbuhannya.

?Teman-teman? Campuran tanah yg dimaksud adalah pupuk organik. Pupuk organik yg biasa dicampur menggunakan tanah seperti pupuk kandang, humus, kompos dan lain-lain yg homogen dengannya. Pupuk yang berasal dari residu-residu tanaman tadi sangat herbi produktif tidaknya media tanam.

Nah, penggunaan pupuk organik harus hati-hati jangan sampai tanaman Anda menjadi “korban”.  Jangan sampai tanaman kesayangan Anda menjadi kuning daun-daunnya hingga layu.

Atau, jika mungkin menanam tanaman butir, jangan hingga tumbuhan buah tadi tidak berbunga/berbuah hanya lantaran penggunaan pupuk organik asal-asalan tanpa mengenal ?Indikasi-tanda? Pupuk organik sebenarnya.

Baik, sebelum membuat media tanam dengan perbandingan yang sempurna & campuran-campuran yg organis, terdapat lebih baik mengenal pertanda-pertanda pupuk organik yang baik buat membuat media tanam yg aman, subur dan produktif tentunya.

Pupuk Kompos

Pupuk kompos ini salah satu pupuk  organik yang dapat digunakan untuk campuran media tanam dalam pot. Pupuk kompos itu sendiri merupakan hasil dekomposisi bahan-bahan sisa tanaman  oleh mikroorganisme.  Hasil dekomposisinya menurunkan rasio C/N bahan organik (rasio dibawah 20) dan menghasilkan unsur-unsur yang tersedia untuk tanaman.

Dengan menaruh pupuk kompos pada media tanam, maka media tanam akan menaruh nutrisi buat flora. Sebab, pupuk kompos mengandung hara makro & mikro meskipun dalam persentase nisbi mini .

Pupuk kompos di samping memberikan unsur hara N, P, K, Ca, Mg, & lain-lain, ia juga dapat membentuk struktur media tanam lebih gembur & retensi atau daya ikat air yg baik sebagai akibatnya nir gampang kemarau. Tetapi, pupuk kompos yg bagaimana bisa digunakan buat membuat media tanam dalam pot?

Berikut ini ciri-karakteristik fisik-- yang tampak dengan mata kita -- pupuk kompos yg dapat dijadikan menjadi campuran media tanam :

  • Warnanya sudah berubah menjadi gelap atau coklat kehitaman
  • Bahan-bahan dasarnya atau sisa-sisa tanam sudah tidak tampak lagi (terurai sempurna)
  • Jika dipegang dengan tangan terasa gembur
  • Kadar airnya rendah atau lembab
  • Sudah tidak lagi menimbulkan suhu panas

Gunakan kompos matang

Nah, menggunakan mengenal ciri-ciri pada atas, maka Anda tidak lagi sembarangan memakai pupuk kompos menjadi adonan media tanam pada pot. Pastikan pupuk kompos yg digunakan sahih-sahih telah matang.

Sebab, bila digunakan pupuk kompos yg belum matang, maka akan terjadinya kompetisi atau persaingan perebutan unsur hara antara tumbuhan dengan mikroorganisme dalam media tanam.

Sekilas untuk diketahui, mikroorganisme dalam mengurai  bahan-bahan sisa tanaman yang masih mengandung senyawa karbon tinggi (C/N masih tinggi) membutuhkan energi dan nutrisi.

Untuk kebutuhan nutrisi dalam perombakan bahan-bahan organik tersebut, mikroorganisme  akan terlebih dahulu mengambil unsur-unsur hara yang tersedia di sekitarnya untuk pertumbuhannya.

Jika telah terjadi perebutan hara antara mikroorganisme dan flora, maka wajarlah bila flora hidupnya merana. Tanaman buat ad interim ketika akan terganggu pertumbuhan & perkembangannya dampak kekurangan hara di kurang lebih perakarannya.

Memberikan kompos yang tidak matang, berarti memberikan tugas kepada mikroorganisme buat merombak bahan-bahan organik yang belum terdekomposisi secara paripurna.

Pupuk Kandang

Pupuk kandang juga merupakan salah satu pupuk organik yang dapat dijadikan sebagai campuran  media tumbuh dalam pot.  Sebab, dengan menggunakan campuran pupuk kandang, maka media tanam dalam pot menjadi lebih subur.

Ada aneka macam asal pupuk kandang yg dapat diperoleh menggunakan gampang, yaitu pupuk kandang yang dari menurut kotoran sapi, kambing, domba, kuda, ayam , dan lain-lain.

Semua pupuk kandang itu mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing dalam hal kandungan hara makro & mikro. Tetapi, secara generik pupuk kandang sangat rupawan diberikan dalam campuran media tanam dalam pot.

Pupuk kandang memperbaiki sifat tanah

Pupuk kandang dapat memperbaiki sifat kimia, ekamatra, & hayati tanah. Pupuk yg dari menurut fauna ternak ini dapat meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah sebagai akibatnya tersedianya hara untuk tanaman .

Selain menaikkan KTK dan tersedianya hara makro & mikro, pupuk kandang pula menaikkan aerasi, drainase, & retensi air. Bahkan, dengan hadiah pupuk sangkar akan meningkatkan aktifitas organisme dalam pada media tanam yang menguntungkan bagi pertumbuhan flora.

Jangan pakai kotoran ternak segar atau pupuk belum

matang

Tetapi, tunggu dulu!Hati-hati menggunakan pupuk kandang untuk media tanam. Jangan sampai menggunakan kotoran ternak segar atau pupuk kandang belum/setengah matang. Anda tau bukan? Dalam pupuk kandang yang segar atau tidak matang, kandungan bahan-bahan organik yang belum terdekomposisi oleh mikroorganisme masih sangat tinggi (C/N tinggi).

Jika diberikan ke dalam campuran media tanam, ini sama halnya Anda hendak “menyiksa”  tanaman. Tanaman akan kehilangan unsur-unsur hara karena dimanfaatkan oleh mikroorganisme untuk menjalankan tugasnya yang belum selesai, yaitu merombak ekskresi (kotoran) ternak yang masih tinggi kandungan senyawa karbonnya.

Timbulnya panas pada media tanam telah pasti karena terdapat aktifitas organisme. Tidak hanya panas, namun pula di dalam kotoran ternak yg segar, mengandung mikroba pembawa penyakit, zat beracun (toksik), & lainnya yang akan sangat merugikan tumbuhan apabila dipakai ke pada media tanam.

Oleh karenanya, pakai media tanam dalam pot menggunakan adonan pupuk kandang yg sahih-sahih matang. Gunakan pupuk sangkar yang asal dari kotoran fauna yg telah terdekomposisi dengan paripurna.

Ciri-ciri secara fisik pupuk kandang yg sudah matang dan siap digunakan pada campuran media tanam dalam pot merupakan sebagai berikut :

  • Tidak ada lagi bau kotoran hewan yang sangat tajam dan menyengat
  • Warna gelap kehitaman
  • Kondisinya tidak lagi menggumpal dan tidak lengket-lengket
  • Tidak terlihat lagi bentuk dan warna kotoran segar yang aslinya
  • Tidak terasa panas suhunya jika dipegang
  • Kadar air rendah karena kondisinya kering

Membuat Media Tanam Dalam Pot

Seperti judul pada atas bahwa menciptakan media tanam dalam pot sangat gampang, itu merupakan benar sekali. Mudah lantaran hanya menggunakan memanfaatkan bahan-bahan yg ada di lebih kurang kita. Bahan-bahan campuran media tanam pada pot, yaitu tanah, sekam, bubuk gergaji/kayu, pupuk sangkar, kompos, humus, & lain-lain.

Membuat Media Tanam Dalam Pot? Caranya Sangat Mudah, Tapi Hati-Hati Penggunaan Pupuk Organik Yang Begini
Media Tanam Dalam Pot. Gambar : pupuklahan.Blogspot.Com

Pada prinsipnya media tanam haruslah mengadung unsur hara makro dan mikro yang tersedia untuk tanaman . Di samping tersedianya hara, media tanam wajib mempunyai struktur yg gembur, memudahkan penetrasi akar, ringan, adanya porositas, aerasi lancar, retensi air yg nir mudah kering, dan drainase yg baik.

Oleh karena itulah, maka di pada campuran media tanam pada pot ditambah dengan pupuk organik & sekam padi atau serbuk kayu supaya terbentuknya syarat media tanam yg mendukung pertumbuhan tanaman .

Untuk lebih singkat, ambil saja 4 bahan buat dicampurkan menjadi media tanam dalam pot. Bahan-bahannya adalah ; tanah, sekam padi (bagusnya sekam bakar) , pupuk kompos, dan pupuk kandang.

Cara membuatnya :

Silahkan dipilih salah satu cara pada bawah ini yang dipercaya paling mudah didapat bahan-bahannya buat menciptakan media tanam dalam pot. Dan yang krusial hasilnya, dimana media tanam yang dibentuk memiliki struktur yang baik.

Cara I

Campurkan pupuk sangkar dengan tanah. Perbandingannya adalah 2 : 1. Maksudnya merupakan ambil 2 bagian tanah & 1 bagian pupuk sangkar, campurkan kedua bahan tadi secara merata & tambahkan ke dalam pot.

Atau,misalnya saja ukuran pot adalah 100 liter, maka jumlah masing-masing bahan untuk dicampurkan adalah :

  • Tanah                          =  2/(2+1) x 100 liter   = 66,67 liter
  • Pupuk kandang           = 1/(2+1) x 100 liter    = 33,33 liter

Cara II

Campurkan tanah, pupuk kandang & sekam padi. Perbandingannya merupakan 1 : 1 : 1. Maksudnya adalah ambil 1 bagian tanah, 1 bagian pupuk sangkar & 1 bagian sekam padi, campurkan ketiga bahan tadi.

Atau menggunakan ukuran pot, misalnya 100 liter, maka jumlah masing-masing bahan buat dicampurkan adalah :

  • Tanah                = [1/(1+1+1)] x 100 liter = 33,33 liter
  • Pupuk kandang  = [1/(1+1+1)] x 100 liter = 33,33 liter
  • Sekam padi       = [1/(1+1+1)] x 100 liter = 33,33 liter

Baca juga ini :Budidaya Nangka Mini Dalam Pot

Cara III

Campurkan tanah, pupuk sangkar, pupuk kompos dan sekam padi. Perbandingannya merupakan 2 : 1 : 1 : 1. Maksudnya merupakan ambil 2 bagian tanah, 1 bagian pupuk kandang, 1 bagian pupuk kompos dan 1 bagian sekam padi, campurkan keempat bahan tadi.

Atau menggunakan ukuran pot, misalnya 100 liter, maka jumlah masing-masing bahan buat dicampurkan adalah :

  • Tanah                  = [2/(2+1+1+1)] x 100 liter    = 40 liter
  • Pupuk kandang    = [1/(2+1+1+1)] x 100 liter     = 20 liter
  • Pupuk kompos     = [1/(2+1+1+1)] x 100 liter     = 20 liter
  • Sekam padi          = [1/(2+1+1+1)] x 100 liter    = 20 liter

Pengisian Media Tanam Dalam Pot

Setelah campuran media tanam dibentuk, selanjutnya diisi ke pada pot. Nah, pada memasukkan media tanam ke pada pot terdapat syaratnya. Apa syaratnya?

  • Lubangi bagian dasar pot beberapa lubang untuk rembesan air (sebagai drainase) karena mungkin adanya air berlebih pada saat penyiraman atau hujan
  • Isi terlebih dahulu bagian bawah pot dengan sedikit arang kasar atau pecahan batu bata agar tidak terjadi penyumbatan bagian dasar pot.
  • Media tanam tidak boleh diisi sampai penuh, cukup 3/4 dari volume pot. Atau sisakan bagian atas pot minimal 5 cm dari bibir pot. Ini maksudnya untuk memudahkan dalam penyiraman sehingga airnya tidak tumpah ke luar pot pada saat disiram.

Media tanam sebaiknya diisi minimal seminggu (7 hari) sebelum bibit dipindahkan ke pada pot. Selang ketika beberapa hari tersebut bertujuan supaya media tanam lebih kompak dan padat sehingga nir terganggunya bibit dalam ketika ditanam.

Selain itu, dengan terdapat jeda ketika antara pengisisan media tanam & pemindahan bibit, maka unsur-unsur hara telah larut dan tersedia. Dengan demikian, unsur hara tadi telah siap buat diserap sang akar flora.

Sekedar diketahui, pupuk yg dibubuhi ke dalam media tanam seperti SP-36 & KCL butuh saat buat larut hingga tersedia buat nutrisi tanaman .

Demikian ulasan membuat media tanam dalam pot. Media tanam ini sekaligus juga sebagai media tumbuh nantinya. Dengan catatan, haruslah berhati-hati dalam menggunakan pupuk organik, seperti pupuk kandang dan pupuk kompos.

Pastikan bahwa pupuk organik yang anda gunakan benar-benar sudah matang (terdekomposisi dengan sempurna). Jika campuran media tanam dalam pot sudah dibuat dengan baik, maka Insya Allah tanaman buah, tanaman hias, atau sayur-sayuran yang ditanam akan tumbuh subur, daun-daun hijau dan sehat, produktif, berbunga dan juga berbuah. Selamat membuat media tanam dan menanam semoga sukses.

Baca juga ini :

Tip.

Media tanam pada pot sebaiknya juga diberikan pupuk NPK 16:16:16 yg sudah dihaluskan sebesar lima - 10 gr per pot dan dolomit (kapur pertanian) 1 - 2 sdm [dosisnya disesuaikan dengan ukuran pot dan volume media tanam].

Campurkan bahan-bahan tadi & campurkan dan kocok secara merata menggunakan media tanam. Dengan penambahan bahan bernutrisi tadi akan membuahkan media tanam lebih subur sehingga bibit yg ditanam dapat tumbuh & berkembang menggunakan baik. [updated by pupuklahan.Blogspot.Com, 01/02/2020]

Bibit Cabe Infinity Chili Jual Bibit Buah dan Bunga Premium

Tanaman buah merupakan tidak benar satu buah-buahan yang banyak dikonsumsi di Indonesia, lebih-lebih terhadap sementara musim kemarau. Selain menyegarkan dan rasanya yang manis, buah ini terhitung tenar dengan nilai ekonomi yang tinggi. Maka berasal dari itu, tidak sedikit orang Indonesia yang merasa membudidayakan tanaman buah ini untuk memenuhi permintaan pasar Indonesia.

Banyak faktor-faktor yang dapat pengaruhi keberhasilan penanaman tanaman tanaman buah tidak cuman pengetahuan dasar tentang budidaya tanaman.Ada banya faktor-faktor kecil yang ternyata merupakan syarat penting di dalam pertumbuhan dan keberhasilan petani didalam budidaya tanaman buah. Maka berasal dari itu, sebelum saat sadar cara memelihara tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar, mesti diketahui termasuk persyaratan yang diperlukan dalam pertumbuhan tanaman buah.

? Ketinggian LahanKetinggian lahan merupakan salah satu aspek mutlak yang dapat mempengaruhi keberhasilan penanaman tanaman buah. Tanaman buah akan tumbuh dengan superior di ketinggian zero ? 600 mdpl. Meskipun, tanaman buah selamanya bisa berbuah dan tumbuh dengan baik pada ketinggian di atas six hundred mdpl, umur panennya bakal lebih lama dibandingkan kalau ditanam di dataran yang lebih rendah.Kesesuaian LahanTanaman tanaman buah menyukai lahan tanah yang memiliki tekstur remah, gemur, dan berpasir dengan proses drainase yang baik. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru terutama dahulu untuk menggembukan dan meratakan tanah sebelum akan mengawali penanaman.

? Musim TanamMusim tanam mampu dikatakan sebagai segi yang sangat mutlak didalam kesuksesan penanaman tanaman buah. Tanaman tanaman buah menyukai iklim yang panas dan kering, yaitu pada kala musim kemarau. Pada keadaan ini, tanaman buah bakal tumbuh secara most desirable bersama dengan penyediaan air yang cukup, di mana air tidak menggenangi lahan.Meskipun begitu, menanam tanaman buah pada kala musim hujan bukanlah hal yang tidak mungkin. Hanya saja, hasil panen susah untuk choicest dan dapat menghadapi beraneka tantangan yang bisa berpotensi gagal panen. Tantangan yang paling sering ditemui oleh petani adalah serangan penyakit yang meningkat seperti pembusukan buah sebelum saat panen ataupun tumbuhnya jamur pada buah sebab suhu yang lembab.Selain itu, bersama dengan penataan lahan yang tidak cukup baik dan proses drainase yang tidak cukup sempurna termasuk mampu menyebabkan pertumbuhan dan hasil tanaman tanaman buah menjadi tidak cukup optimalDari kasus akan dihadapi terhadap musim hujan, ada tiga hal yang perlu ditunaikan terhadap waktu menanam tanaman buah di musim yang lembab ini. Berikut adalah langkah menjaga tanaman buah di musim hujan sehingga berbuah besar dan segar.

1. Menggunakan Plastik MulsaPenggunaan plastik mulsa di dalam budidaya tanaman semusim merupakan alternatif paling baik yang mampu ditunaikan untuk menopang keberhasilan didalam budidaya tanaman, baik di musim kemarau maupun hujan. Tanaman buah terhitung merupakan keliru satu buah yang bakal lebih most suitable jikalau ditanam di musim kemarau, maka berasal dari itu membawa dampak buah ini sebagai tanaman semusim.Menggunakan langkah ini untuk menanam tanaman buah di luar musimnya bakal sangat membantu untuk merawat masa pertumbuhannya. Plastik musa ini berguna untuk menyesuaikan tingkat atau kadar air didalam tanah. Caranya adalah dengan menutupi lahan atau bedengan air dengan plastik ini, maka air hujan tidak dapat seutuhnya mengguyur tanah secara langsung.

2. Membuat BedenganBedengan air terhadap lahan tanaman tanaman buah benar-benar berguna untuk kurangi dan meminimalisir kebanjiran akibat hujan. Jika tidak dibuat bedenga dan bibit ditanam di lahan datar, maka air hujan dapat merendam semua tanaman tanaman buah sebab tidak tersedia jalur yang mengalirkan air. Jika dibuar bedengan, maka posisi tanaman bakal lebih tinggi dan tidak akan terendam air hujan.

3. Waspada terhadap Hama dan PenyakitSeperti yang udah dijelaskan sebelumnya, hama dan penyakit akan jauh lebih mudah menyerang tanaman tanaman buah pada saat musim hujan. Sebagai salah satu cara melindungi tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar, wajib diketahui terhitung type hama dan penyakit apa saja yang menyerang tanaman tanaman buah beserta dengan cara mengatasinya.

Hama Tanaman buahSerangan hama yang utama seperti serangan trips, kutu kebul, dan tungau dapat menyerang daun tanaman tanaman buah anda dan sebabkan dau menjadi keriting, kerdil, dan tidak regular. Selain menyebabkan kerusakan daun, hama-hama tersebut terhitung merupakan vektor atau perantara beragam virus yang beresiko bagi tanaman seperti virus mozaik dan virus gemini

? Lalat Bibit : memanfaatkan insektisida dengan bahan aktif imidacloprid dan bahan sejenisnya.

? Ulat Tanah : memanfaatkan insektisida bersama bahan aktif klorpirifos, imidacloprid atau karbofuran dan bahan sejenisnya.

? Ulat Penggerek Daun dan Buah : memanfaatkan insektisida bahan aktif sipermetrin, beta siflutrin, profenofos, klorpirifos, metomil, karbosulfan, lamda sihalotrin, deltametrin, klorantraniliprol, emamektin benzoate, dan bahan sejenisnya.

? Tungau : menggunakan insektisida bersama bahan aktif abamectin, piridaben, klorfenapir, tetradifon, propargit, dan bahan sejenisnya.

? Lalat Buah : pakai insektisida bersama bahan aktif asetamiprid, spinosad, profenofos, sipermetrin, beta siflutrin, deltametrin, malation, dan bahansejenisnya.

? Trips : gunakan insektisida bersama dengan bahan aktif klorpirifos, metomil, imidacloprid, sipermetrin, abamectin, dan bahan sejenisnya.

? Kutu Debul : memakai insektisida dengan bahan aktif imidacloprid, abamectin, tiametosksam, klorfenapir, disafentiuron, dan bahan sejenisnya.

Penyakit Tanaman buah? Layu Bakteri : manfaatkan bakterisida dengan bahan aktif streptomicin sulfat dan bahan sejenisnya.

? Layu Jamur : mengfungsikan fungisida dengan bahan aktif benomyl, tembaga hidroksida, dan bahan sejenisnya.

? Downey Mildew : gunakan fungisida bersama bahan aktif mankozeb, belerang, propineb, tembaga hidroksida, metalaksil, benomyl, tebukonazol, propikonazol, dan bahan sejenisnya.

? Bercak Daun : menggunakan mankozeb, propineb, klorotalonil, tembaga hidroksida, dimetomorf, difeokonazol, propikonazol, benomyl, simokasanil, karbendazim, triadimefon, azoksistrobin, dan bahan sejenisnya.

Inilah cara merawat tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar. Semoga informasi ini bermanfaat.