Thursday, July 2, 2020

Bibit \/ Benih Beetroot Red Ace F1 Jual Tanaman Hias Online

Tanaman buah merupakan salah satu buah-buahan yang banyak dikonsumsi di Indonesia, lebih-lebih pada selagi musim kemarau. Selain menyegarkan dan rasanya yang manis, buah ini terhitung kondang dengan nilai ekonomi yang tinggi. Maka berasal dari itu, tidak sedikit orang Indonesia yang merasa membudidayakan tanaman buah ini untuk mencukupi permohonan pasar Indonesia.

Banyak faktor-faktor yang sanggup mempengaruhi keberhasilan penanaman tanaman tanaman buah tak hanya ilmu dasar perihal budidaya tanaman.Ada banya faktor-faktor kecil yang ternyata merupakan syarat mutlak dalam perkembangan dan keberhasilan petani di dalam budidaya tanaman buah. Maka berasal dari itu, sebelum saat paham cara menjaga tanaman buah di musim hujan sehingga berbuah besar dan segar, kudu diketahui terhitung syarat-syarat yang dibutuhkan dalam perkembangan tanaman buah.

? Ketinggian LahanKetinggian lahan merupakan tidak benar satu faktor perlu yang bisa merubah kesuksesan penanaman tanaman buah. Tanaman buah akan tumbuh bersama most useful di ketinggian zero ? 600 mdpl. Meskipun, tanaman buah tetap mampu berbuah dan tumbuh dengan baik pada ketinggian di atas six hundred mdpl, usia panennya bakal lebih lama dibandingkan terkecuali ditanam di dataran yang lebih rendah.Kesesuaian LahanTanaman tanaman buah menyukai lahan tanah yang memiliki tekstur remah, gemur, dan berpasir bersama proses drainase yang baik. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru terlebih dahulu untuk menggembukan dan meratakan tanah sebelum akan memulai penanaman.

? Musim TanamMusim tanam bisa dikatakan sebagai faktor yang amat penting di dalam keberhasilan penanaman tanaman buah. Tanaman tanaman buah menyukai iklim yang panas dan kering, yakni pada waktu musim kemarau. Pada keadaan ini, tanaman buah dapat tumbuh secara surest bersama penyediaan air yang cukup, di mana air tidak menggenangi lahan.Meskipun begitu, menanam tanaman buah terhadap sementara musim hujan bukanlah perihal yang tidak mungkin. Hanya saja, hasil panen sulit untuk foremost dan dapat hadapi berbagai tantangan yang bisa berpotensi gagal panen. Tantangan yang paling sering ditemui oleh petani adalah serangan penyakit yang meningkat seperti pembusukan buah sebelum akan panen ataupun tumbuhnya jamur pada buah karena suhu yang lembab.Selain itu, bersama dengan penataan lahan yang kurang baik dan sistem drainase yang tidak cukup prima termasuk mampu menyebabkan pertumbuhan dan hasil tanaman tanaman buah menjadi tidak cukup optimalDari kasus akan dihadapi pada musim hujan, tersedia tiga hal yang harus ditunaikan terhadap selagi menanam tanaman buah di musim yang lembab ini. Berikut adalah langkah memelihara tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar.

1. Menggunakan Plastik MulsaPenggunaan plastik mulsa dalam budidaya tanaman semusim merupakan alternatif paling baik yang dapat dilakukan untuk menunjang keberhasilan dalam budidaya tanaman, baik di musim kemarau maupun hujan. Tanaman buah juga merupakan tidak benar satu buah yang bakal lebih surest kecuali ditanam di musim kemarau, maka dari itu membawa dampak buah ini sebagai tanaman semusim.Menggunakan langkah ini untuk menanam tanaman buah di luar musimnya dapat benar-benar menopang untuk memelihara era pertumbuhannya. Plastik musa ini berfungsi untuk mengatur tingkat atau takaran air dalam tanah. Caranya adalah bersama dengan menutupi lahan atau bedengan air bersama dengan plastik ini, maka air hujan tidak dapat seluruhnya mengguyur tanah secara langsung.

2. Membuat BedenganBedengan air pada lahan tanaman tanaman buah amat berfungsi untuk kurangi dan meminimalisir kebanjiran akibat hujan. Jika tidak dibikin bedenga dan bibit ditanam di lahan datar, maka air hujan bakal merendam semua tanaman tanaman buah gara-gara tidak tersedia jalan yang mengalirkan air. Jika dibuar bedengan, maka posisi tanaman dapat lebih tinggi dan tidak akan terendam air hujan.

Three. Waspada pada Hama dan PenyakitSeperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hama dan penyakit akan jauh lebih gampang menyerang tanaman tanaman buah terhadap waktu musim hujan. Sebagai tidak benar satu cara menjaga tanaman buah di musim hujan sehingga berbuah besar dan segar, mesti diketahui terhitung tipe hama dan penyakit apa saja yang menyerang tanaman tanaman buah beserta dengan cara mengatasinya.

Hama Tanaman buahSerangan hama yang utama seperti serangan journeys, kutu kebul, dan tungau mampu menyerang daun tanaman tanaman buah anda dan memicu dau menjadi keriting, kerdil, dan tidak normal. Selain menyebabkan kerusakan daun, hama-hama berikut terhitung merupakan vektor atau perantara beragam virus yang beresiko bagi tanaman layaknya virus mozaik dan virus gemini

? Lalat Bibit : memanfaatkan insektisida bersama bahan aktif imidacloprid dan bahan sejenisnya.

? Ulat Tanah : menggunakan insektisida bersama bahan aktif klorpirifos, imidacloprid atau karbofuran dan bahan sejenisnya.

? Ulat Penggerek Daun dan Buah : menggunakan insektisida bahan aktif sipermetrin, beta siflutrin, profenofos, klorpirifos, metomil, karbosulfan, lamda sihalotrin, deltametrin, klorantraniliprol, emamektin benzoate, dan bahan sejenisnya.

? Tungau : gunakan insektisida bersama dengan bahan aktif abamectin, piridaben, klorfenapir, tetradifon, propargit, dan bahan sejenisnya.

? Lalat Buah : mengfungsikan insektisida bersama bahan aktif asetamiprid, spinosad, profenofos, sipermetrin, beta siflutrin, deltametrin, malation, dan bahansejenisnya.

? Trips : mengfungsikan insektisida bersama bahan aktif klorpirifos, metomil, imidacloprid, sipermetrin, abamectin, dan bahan sejenisnya.

? Kutu Debul : memanfaatkan insektisida bersama dengan bahan aktif imidacloprid, abamectin, tiametosksam, klorfenapir, disafentiuron, dan bahan sejenisnya.

Penyakit Tanaman buah? Layu Bakteri : menggunakan bakterisida dengan bahan aktif streptomicin sulfat dan bahan sejenisnya.

? Layu Jamur : memakai fungisida bersama bahan aktif benomyl, tembaga hidroksida, dan bahan sejenisnya.

? Downey Mildew : gunakan fungisida dengan bahan aktif mankozeb, belerang, propineb, tembaga hidroksida, metalaksil, benomyl, tebukonazol, propikonazol, dan bahan sejenisnya.

? Bercak Daun : memanfaatkan mankozeb, propineb, klorotalonil, tembaga hidroksida, dimetomorf, difeokonazol, propikonazol, benomyl, simokasanil, karbendazim, triadimefon, azoksistrobin, dan bahan sejenisnya.

Inilah langkah melindungi tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar. Semoga Info ini bermanfaat.

Membuat Pupuk Organik Cair (POC) Dari Cairan Lumpur Biogas Kotoran Sapi

Manfaat POC Lumpur Biogas Kotoran Sapi -- Pada artikel sebelumnya kita telah mengulas seputar cara memanfaatkan lumpur biogas berbentuk padatan. Jika belum membacanya, silahkan baca di sini . Jika sudah singgah dipostingan tersebut,yuk kita lanjut ke bagian cairan lumpur (sludge).

Selain lumpur padatan, masih ada produk samping dari produksi biogas kotoran sapi, yaitu cairan. Cairan dari proses dekomposisi kotoran ternak oleh mikroorganisme merupakan sesuatu yang memiliki nilai dari sisi pertanian.

Sebab, cairan tersebut mengandung sejumlah unsur hara yang dapat diaplikasikan pada lahan sehingga mencukupi nutrisi tanaman

Membuat Pupuk Organik Cair (POC) Dari Cairan Lumpur Biogas Kotoran Sapi

Cairan lumpur biogas masih dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik cair (POC) karena mengandung unsur hara seperti N,P,K dan sejumlah unsur mikro. Jangan dilihat kadarnya rendah, tetapi lihatlah kegunaannya. Cairan bernutrisi tersebut mempunyai unsur hara yang mudah diserap oleh tanaman sehingga dapat meningkatkatkan produktivitas tanaman.

Meningkatkan Kualitas Cairan Lumpur Biogas

Agar cairan lumpur biogas tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pupuk, maka perlu terlebih dahulu diproses agar lebih matang dan berkualitas. Seperti kita ketahui bahwa kualitas dari pupuk organik sebenarnya ditentukan oleh bahan-bahan pembentukannya.

Ketika pupuk diproduksi dengan campuran multibahan organik dan bahan tambahan lain, maka akan menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi.

Banyak sekali bahan-bahan yang dapat meningkatkan kualitas hara pupuk organik. Kita bisa menambahkan cairan MOL (mikrorganisme Lokal) sabut kelapa yang tinggi kandungan kalium, tepung darah untuk meningkatkan kadar nitrogen, tepung tulang yang kaya dengan fosfor, tepung cangkang telur untuk meningkatkan kalsium, bisa juga MOL air kelapa yang kaya unsur hara, abu sekam, dan sejumlah lainnya.

Nah, ketika bahan-bahan lain dalam jumlah tertentu kita tambahkan dalam cairan lumpur biogas, maka apa jadinya? Cairan lumpur akan berubah menjadi pupuk organik cair dengan label high quality. Dan itu akan menjadi pupuk komersial dengan harga yang tinggi dan sangat menguntungkan.

Cara Mengolah Cairan Lumpur Menjadi Pupuk Organik Cair

Baik, bagaimana cara memanfaaatkan cairan lumpur biogas kotoran sapi sehingga menjadi pupuk organik cair (POC)? Ada beberapa langkah untuk merubah cairan lumpur menjadi POC yang dapat diaplikasi untuk tanaman nantinya.

Alat-alat :

  • Ember plastik ukuran besar
  • Saringan kain yang halus
  • Aerator elektrik

Bahan-bahan :

  • Cairan lumpur Biogas Kotoran Sapi
  • MOL sabut kelapa (air rendaman sabut kelapa)... (1-3 % dari jumlah cairan lumpur)
  • Tepung darah (1-3 % dari jumlah cairan lumpur)
  • Tepung tulang (1-3 % dari jumlah cairan lumpur)

Langkah mengolahnya :

  • Kumpulkan cairan lumpur biogas dengan cara menampung dalam ember
  • Tambahkan Mol sabut kelapa, tepung darah, dan tepung tulang ke dalam ember yang      telah berisi dengan cairan lumpur. Aduk-aduk hingga tercampur merata dan biarkan selama seminggu.
  • Setelah itu, saring cairan lumpur tersebut ke dalam ember kosong lainnya agar didapatkan cairan yang bebas dari bahan-bahan atau partikel kasar
  • Untuk membebaskan gas-gas yang masih tersisa atau terbentuk dalam cairan lumpur tersebut, pasang aerator ke dalamnya. Biarkan aerator bekerja selama 5 hari (4-5 hari) agar gas keluar.
  • Setelah 5 hari, aerator sudah dapat di-off-kan. Biarkan cairan tersebut di dalam ember selama 2 hari agar partikel-partikel mengendap dan cairan akan menjadi bening.
  • Dan setelah 2 hari akan terlihat cairan bening. Ini berarti cairan lumpur biogas kotoran sapi sudah menjadi pupuk organik cair (POC).

Baca Juga :

Sekarang pupuk organik cair itu sudah jadi. Pupuk tersebut dapat diaplikasikan ke tanaman atau mungkin mau dibisniskan. Kalau mau dijual maka produk tersebut harus terdaftar dan mengikuti standar pupuk organik yang ditetapkan oleh pemerintah.

Demikian sekilas uraian tentang  cairan lumpur biogas kotoran sapi yang dapat diolah menjadi pupuk organik cair. Semoga bermanfaat.

Jual Beli Bibit buah jeruk PAMELO MERAH\/ pamelo red ruby Bukalapak

Tanaman buah merupakan tidak benar satu buah-buahan yang banyak dikonsumsi di Indonesia, terutama pada waktu musim kemarau. Selain berikan kesegaran dan rasanya yang manis, buah ini juga kondang bersama dengan nilai ekonomi yang tinggi. Maka berasal dari itu, tidak sedikit orang Indonesia yang mulai membudidayakan tanaman buah ini untuk mencukupi permintaan pasar Indonesia.

Banyak faktor-faktor yang dapat pengaruhi kesuksesan penanaman tanaman tanaman buah selain pengetahuan dasar tentang budidaya tanaman.Ada banya faktor-faktor kecil yang ternyata merupakan syarat perlu didalam perkembangan dan kesuksesan petani dalam budidaya tanaman buah. Maka dari itu, sebelum saat memahami langkah merawat tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar, perlu diketahui juga persyaratan yang diperlukan di dalam perkembangan tanaman buah.

? Ketinggian LahanKetinggian lahan merupakan tidak benar satu segi mutlak yang bisa merubah kesuksesan penanaman tanaman buah. Tanaman buah akan tumbuh bersama surest di ketinggian zero ? 600 mdpl. Meskipun, tanaman buah selalu sanggup berbuah dan tumbuh dengan baik terhadap ketinggian di atas six hundred mdpl, usia panennya dapat lebih lama dibandingkan kecuali ditanam di dataran yang lebih rendah.Kesesuaian LahanTanaman tanaman buah menyukai lahan tanah yang miliki tekstur remah, gemur, dan berpasir dengan proses drainase yang baik. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru khususnya dahulu untuk menggembukan dan meratakan tanah sebelum memulai penanaman.

? Musim TanamMusim tanam sanggup dikatakan sebagai aspek yang amat perlu dalam keberhasilan penanaman tanaman buah. Tanaman tanaman buah menyukai iklim yang panas dan kering, yaitu terhadap kala musim kemarau. Pada suasana ini, tanaman buah akan tumbuh secara surest bersama dengan penyediaan air yang cukup, di mana air tidak menggenangi lahan.Meskipun begitu, menanam tanaman buah terhadap selagi musim hujan bukanlah hal yang tidak mungkin. Hanya saja, hasil panen sukar untuk most effective dan dapat hadapi berbagai tantangan yang sanggup berpotensi gagal panen. Tantangan yang paling sering ditemui oleh petani adalah serangan penyakit yang meningkat layaknya pembusukan buah sebelum panen ataupun tumbuhnya jamur terhadap buah sebab suhu yang lembab.Selain itu, bersama dengan penataan lahan yang kurang baik dan sistem drainase yang kurang prima juga sanggup mengakibatkan perkembangan dan hasil tanaman tanaman buah jadi kurang optimalDari kasus dapat dihadapi pada musim hujan, tersedia tiga hal yang harus dijalankan pada pas menanam tanaman buah di musim yang lembab ini. Berikut adalah cara menjaga tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar.

1. Menggunakan Plastik MulsaPenggunaan plastik mulsa didalam budidaya tanaman semusim merupakan alternatif paling baik yang bisa dikerjakan untuk menolong kesuksesan di dalam budidaya tanaman, baik di musim kemarau maupun hujan. Tanaman buah juga merupakan tidak benar satu buah yang bakal lebih most excellent terkecuali ditanam di musim kemarau, maka dari itu membuat buah ini sebagai tanaman semusim.Menggunakan langkah ini untuk menanam tanaman buah di luar musimnya bakal sangat menunjang untuk memelihara masa pertumbuhannya. Plastik musa ini berfaedah untuk sesuaikan tingkat atau kandungan air di dalam tanah. Caranya adalah dengan menutupi lahan atau bedengan air bersama plastik ini, maka air hujan tidak akan seluruhnya mengguyur tanah secara langsung.

2. Membuat BedenganBedengan air terhadap lahan tanaman tanaman buah benar-benar bermanfaat untuk kurangi dan meminimalisir kebanjiran akibat hujan. Jika tidak dibikin bedenga dan bibit ditanam di lahan datar, maka air hujan dapat merendam seluruh tanaman tanaman buah sebab tidak ada jalan yang mengalirkan air. Jika dibuar bedengan, maka posisi tanaman dapat lebih tinggi dan tidak akan terendam air hujan.

3. Waspada terhadap Hama dan PenyakitSeperti yang udah dijelaskan sebelumnya, hama dan penyakit dapat jauh lebih enteng menyerang tanaman tanaman buah terhadap pas musim hujan. Sebagai tidak benar satu langkah merawat tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar, kudu diketahui juga kind hama dan penyakit apa saja yang menyerang tanaman tanaman buah beserta dengan langkah mengatasinya.

Hama Tanaman buahSerangan hama yang utama layaknya serangan journeys, kutu kebul, dan tungau dapat menyerang daun tanaman tanaman buah anda dan memicu dau jadi keriting, kerdil, dan tidak normal. Selain merusak daun, hama-hama berikut termasuk merupakan vektor atau perantara beraneka virus yang berbahaya bagi tanaman layaknya virus mozaik dan virus gemini

? Lalat Bibit : memanfaatkan insektisida dengan bahan aktif imidacloprid dan bahan sejenisnya.

? Ulat Tanah : pakai insektisida bersama bahan aktif klorpirifos, imidacloprid atau karbofuran dan bahan sejenisnya.

? Ulat Penggerek Daun dan Buah : memakai insektisida bahan aktif sipermetrin, beta siflutrin, profenofos, klorpirifos, metomil, karbosulfan, lamda sihalotrin, deltametrin, klorantraniliprol, emamektin benzoate, dan bahan sejenisnya.

? Tungau : manfaatkan insektisida dengan bahan aktif abamectin, piridaben, klorfenapir, tetradifon, propargit, dan bahan sejenisnya.

? Lalat Buah : gunakan insektisida bersama bahan aktif asetamiprid, spinosad, profenofos, sipermetrin, beta siflutrin, deltametrin, malation, dan bahansejenisnya.

? Trips : gunakan insektisida dengan bahan aktif klorpirifos, metomil, imidacloprid, sipermetrin, abamectin, dan bahan sejenisnya.

? Kutu Debul : manfaatkan insektisida dengan bahan aktif imidacloprid, abamectin, tiametosksam, klorfenapir, disafentiuron, dan bahan sejenisnya.

Penyakit Tanaman buah? Layu Bakteri : pakai bakterisida bersama dengan bahan aktif streptomicin sulfat dan bahan sejenisnya.

? Layu Jamur : pakai fungisida bersama dengan bahan aktif benomyl, tembaga hidroksida, dan bahan sejenisnya.

? Downey Mildew : manfaatkan fungisida bersama dengan bahan aktif mankozeb, belerang, propineb, tembaga hidroksida, metalaksil, benomyl, tebukonazol, propikonazol, dan bahan sejenisnya.

? Bercak Daun : pakai mankozeb, propineb, klorotalonil, tembaga hidroksida, dimetomorf, difeokonazol, propikonazol, benomyl, simokasanil, karbendazim, triadimefon, azoksistrobin, dan bahan sejenisnya.

Inilah langkah melindungi tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar. Semoga informasi ini bermanfaat.

Cara Aman Memanfaatkan Air Got Untuk Memupuk dan Menyiram Tanaman

Memanfaatkan Air Got Untuk Memupuk dan Menyiram Tanaman -- Air got adalah air yang ingin kita kupas sekarang di mana sifatnya bewarna, berbau dan jorok. Air yang oleh sebagian masyarakat digunakan untuk memupuk dan menyiram tanaman.

Namun, sebelum kita lanjutkan, baiknya kita kenal kecenderungan nama dengan air got. Ada yang menyebut air got menggunakan air comberan, air parit, air limbah, air selokan, air riol & mungkin terdapat kata lain.

Anda pasti mengenal got, bukan? Bagi warga yang hidup pada perkotaan, yang namanya got sudah nir asing lagi. Got adalah drainase untuk menampung kelebihan air hujan sehingga tidak menggenangi badan jalan atau pemukiman penduduk. Air yg tertampung dalam got secara pelan-pelan mengalir menuju sungai dan akhirnya menuju laut.

Got ; ?Bak? Penampung limbah domestik

Namun, seiring dengan perjalanan waktu dan pertumbuhan penduduk, maka got sudah bertambah fungsinya. Selain menampung air hujan, got harus juga menjadi media “gratis dan praktis” dalam menampung pembuangan limbah domestik (rumah tangga). Mulai dari mandi, cuci,  dan kakus atau yang dikenal dengan MCK mengalir ke dalam got.

Jadi, karena got sudah bertambah kegunaannya menampung limbah, maka air got atau air yg tergenang atau mengalir pada got merupakan air limbah. Air kencing (urin) mengalir ke dalam got. Sabun mandi, detergen, minyak, lemak, & residu kuliner mengalir ke pada got. Bahkan, tinja pun ada kemungkinan mengalir ke pada got.

Air got atau air comberan lambat-laun menjadi problem dalam lingkungan baik pencemaran tanah maupun air. Bahkan, keberadaan air limbah yg saban hari mengalir pada depan rumah dan di depan mata kita, jelas sekali secara keindahan telah nir indah.

Ketika kita lihat sekilas mengenai peraturan pengelolaan kualitas air terutama air buat pertanian, maka di sana masih ada petunjuk bahwa pemanfaatan air buat mengairi tumbuhan pertanian nir boleh asal-asalan.

Air pertanian harus memiliki parameter baik fisika, kimia, dan biologis yang memenuhi syarat dan tidak membahayakan pertumbuhan tanaman. Kualitas air harus dalam ambang batas. Misalnya, kandungan nitrit, khlorin, pH, BOD, COD, logam berat, kandungan detergen, minyak dan lemak, dan lainnya termasuk mikroorganisme sepertifacel coliform harus dalam batas toleran.

Kandungan limbah air got

Postingan ini nir membahas mengenai keberadaan undang-undang lingkungan atau peraturan pemerintah yang mengatur mengenai limbah domestik.

Kali ini, kita ingin penekanan kepada ada tidaknya manfaat memupuk dan menyiram tumbuhan dengan air got. Ada nir dampak terhadap pertumbuhan dan perkembangan flora bila diberikan air limbah, ya air comberan atau air got.

Lantaran itu, perlu diselidiki lebih dalam di pulang air yang bewarna gelap tersebut, apa saja kandungannya. Air got lantaran asal bahan buangan dari limbah tempat tinggal tangga, maka yang kentara mengandung bahan organik seperti minyak dan lemak, protein, asam amino, karbohidrat, dan bahan anorganik lainnya.

Namun, jangan lupa, dalam air got itu juga hadir bakteri patogen dannon-patogen yang berperan dalam pembusukan limbah tersebut.

Baca pula ini :

Di samping itu, bahan-bahan yg masuk ke pada got & terlarut dalam air got, pada dasarnya mengandung sejumlah unsur hara yang bermanfaat buat tumbuhan. Menurut kajian para ahli bahwa unsur hara makro yg terdapat dalam air limbah domestik atau air comberan atau air got merupakan N, P, dan K serta unsur mikronya Cu, Fe & Zn.

Sumber bahan pencemar pada air got

Beberapa jenis bahan baik organik maupun anorganik yg masuk dan bercampur pada air got sebagai akibatnya menjadi air limbah adalah :

  • Minyak makan
  • Darah ikan
  • Limbah ikan
  • Sisa-sisa daging
  • Air sabun/detergen
  • Shampoo
  • Air cucian beras
  • Zat pewarna
  • Urin atau air kencing
  • Tinja (feces)
  • Porstek/pembersih lantai
  • Buah-buahan
  • Gula
  • Ampas teh/kopi
  • Gula/garam
  • Sisa-sisa nasi dan bumbu masak
  • Debu/pasir
  • Dan lainnya

Gambaran bahan-bahan yang terlarut dalam air got memberitahuakn bahwa air got merupakan asal nutrisi krusial yang bisa dimanfaatkan buat tanaman . Apabila terdekomposisi secara paripurna akan mengandung sejumlah unsur hara makro & mikro yang lengkap & kadarnya kemungkinan tinggi.

Tetapi, dalam pemanfaatannya tidak direkomendasikan digunakan secara langsung. Sebab, tingginya kadar bahan organik, bakteri, & zat lain dikhawatirkan dapat terganggunya tumbuhan.

Bahkan, ada kemungkinan terdapatnya senyawa/zat toksik (r-4-cun) dalam air got seperti nitrit, khlor, boron, pada konsentrasi tinggi akan mengakibatkan ker-4-cunan tumbuhan. Tanaman akan mengalami khlorosis, daun menguning atau terbakar, layu & akhirnya meninggal.

Demikian juga dengan pH, masuknya multibahan polutan pada air got, akan menjadi galat satu faktor air got bersifat masam atau bisa jadi basa.

Perlu dicatat, bahwa flora nir toleran atau terganggu apabila syarat terlalu asam atau basa. Tanaman akan mengalami gangguan dengan kadar toksik yang tinggi. PH yg baik berada pada range normal 6-7.

Memang wajib diakui bahwa dalam air got terdapat aktivitas sejumlah mikroorganisme atau perombakan biologis atau reaksi biokimia. Perombakan-perombakan oleh mikroorganisme apakah bakteri, virus, ganggang, protozoa, & lainnya menghasilkan zat hara baik dalam bentuk endapan lupur atau larutan.

Tapi, yg namanya air limbah, terdapat ketidak sempurnaannya di dalamnya. Di sana niscaya terdapat keterbatasan pada penguraianannya misalnya kekurangan oksigen baik secara biologis maupun kimianya. Oleh karenanya, kandungan unsur-unsur yang siap dikonsumsi oleh flora dalam air got masih nisbi sedikit.

Air Got Sumber Nutrisi Tanaman

Kelihatannya air got berpotensi buat menyiram dan menjadi pupuk tumbuhan. Tapi, tunggu dulu. Air got memang terdapat kandungan N,P,K Ca, Zn, dan sejumlah unsur lainnya.

Tapi, sebagian akbar unsur hara makro & mikro tersebut masih terikat pada molekul-molekul kimia bahan organik. Masih terikat dalam lemak, masih menyatu menggunakan protein, & lainnya.

Oleh karenanya, supaya unsur-unsur hara yg terdapat pada air got sebagai banyak & bisa diserap eksklusif oleh flora, maka wajib diputuskan dulu ikatan kimianya. Unsur-unsur seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, sulfur, dan lainnya wajib dilepaskan dulu menurut bahan organik.

Ketika terjadi perombakan baik secara kimia maupun biologis seperti pemanfaatan mikroorganisme aktif atau bioaktivator, maka bahan yang tadinya organis akan menjadi anorganik. Tanaman akan menyerap unsur hara dalam bentuk anorganik, seperti bentuk NO3, K+, PO4 3-, Ca2+ dan lainnya.

Dampak menyiram air got dalam tanaman

Salah satu komponen pada air got merupakan adanya bahan organik segar. Bahan organik segar tidak dapat dimanfaatkan sang tanaman secara pribadi.

Bahkan, kehadiran bahan organik menggunakan C/N yang tinggi akan mengganggu flora karena mikroorganisme tanah akan bekerja merombaknya menggunakan memanfaatkan nutrisi tumbuhan buat energi dan pertumbuhannya pada termin awal.

Ini sama halnya menggunakan anugerah kotoran ternak segar. Kotoran segar wajib didekomposisi dulu sehingga menjadi pupuk sangkar yang matang. Dengan begitu, C/N akan rendah dan unsur-unsur hara telah tersedia pada dalamnya untuk tumbuhan.

Jadi, dampak pada tahap awal pemberian air got tidak baik terhadap tanamanjika kandungan bahan organiknya masih tinggi dan pH di bawah atau di atas ambang normal.

Namun, seiring menggunakan berjalan saat dan kerja keras mikroba tanah pada merombak bahan organis, maka air got akan sebagai nutrisi tanaman & menciptakan tumbuhan hayati fertile. Bahkan, tanah menjadi lebih produktif lantaran adanya input bahan organik.

Jika air got berkualitas sangat buruk, ini terutama padaaliran drainase/got yang tidak lancar/tersumbat, maka kalau diberikan kepada tanaman sayuran seperti cabai, tomat, seledri dan sejenisnya akan cepat sekali terlihat dampak negatifnya, seperti daunnya kuning, layu, gugur dan sebagainya.

Akan tetapi, jika air parit itu disiram untuk tanaman buah seperti mangga, belimbing,rambutan, dan lainnya tidak begitu kentara pengaruhnya.

Sebaliknya, air got yang diambil dalam musim hujan buat menyiram tanaman , boleh jadi nir menaruh output apa-apa. Sebab, air limbah dalam got telah diencerkan sang air hujan & kadar nutrisinya pun sebagai rendah..

Cara kondusif pemanfaatan air got buat tumbuhan

Air got adalah sumberdaya yg harus dimanfaatkan. Bisa sebagai asal air buat flora & sanggup jua untuk nutrisi tumbuhan. Oleh karena itu, ada 2 cara pemanfaatannya, yaitu :

1. Untuk Siram/Mengairi Tanaman

Agar dapat digunakan air got atau air limbah domestik untuk mengairi atau menyiram tanaman, maka sebaiknya air got harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Pengolahan limbah domestik ini biasanya dilakukan secara kimia sehingga zat-zat impuritis atau pengotor akan terendap.

Jadi, air got yg telah diolah itu dapat dimanfaatkan untuk menyiram atau mengairi tumbuhan. Sebab, parameter fisika, kimia dan biologisnya sudah memenuhi syarat & nir akan mengganggu pertumbuhan tanaman .

Dua. Untuk memupuk tumbuhan

apabila untuk memupuk flora, maka air got pula harus diolah, tetapi pengolahannya berbeda. Air got dilakukan proses dekomposisi menggunakan bantuan bioaktivator dalam keadaan anaerob selama beberapa hari (7-15 hari). Setelah kurun ketika tadi, air got telah berubah sebagai air bernutrisi atau yg dikenal menggunakan pupuk organik cair (POC).

BACA JUGA : Dari Limbah Got Hasilkan Pupuk Organik Cair (POC)

Walau demikian, mana tau terdapat sahabat-sahabat yang mau menggunakan air got secara eksklusif tanpa fermentasi/pengolahan buat pupuk tumbuhan, seperti tabulampot, maka cara relatif aman adalah menggunakan cara mengencerkan dulu sebelum dipakai.

Encerkan dulu air comberan tersebut menggunakan air biasa. Kira-kira konsentrasinya 25% atau 1 bagian air got diencerkan dengan 4 bagian air biasa. Lalu siramkan ke flora.

Penggunaannya pun jangan terlalu sering, sekadarnambah-nambah nutrisi tanaman. Misalnya, siram saja dengan air got 10 hari sekali sudah cukup dan lihat perkembangannya.

Sebab, misalnya cerita di atas, kita nir memahami adanya unsur-unsur toksik (r-4-cun) di dalam air got. Semua loka/lokasi, kualitas air got bhineka tergantung jumlah penduduk & kegiatan masyarakatnya.Demikian.

MANGGA INDRAMAYU Buahbuah Impian

Tanaman buah merupakan salah satu buah-buahan yang banyak dikonsumsi di Indonesia, khususnya pada kala musim kemarau. Selain beri kesegaran dan rasanya yang manis, buah ini terhitung kondang bersama nilai ekonomi yang tinggi. Maka dari itu, tidak sedikit orang Indonesia yang jadi membudidayakan tanaman buah ini untuk memenuhi keinginan pasar Indonesia.

Banyak faktor-faktor yang bisa merubah kesuksesan penanaman tanaman tanaman buah tak sekedar pengetahuan dasar tentang budidaya tanaman.Ada banya faktor-faktor kecil yang ternyata merupakan syarat penting di dalam perkembangan dan keberhasilan petani di dalam budidaya tanaman buah. Maka berasal dari itu, sebelum saat paham cara melindungi tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar, harus diketahui termasuk syarat-syarat yang dibutuhkan di dalam perkembangan tanaman buah.

? Ketinggian LahanKetinggian lahan merupakan tidak benar satu segi perlu yang dapat merubah keberhasilan penanaman tanaman buah. Tanaman buah akan tumbuh dengan most appropriate di ketinggian zero ? 600 mdpl. Meskipun, tanaman buah selamanya sanggup berbuah dan tumbuh bersama dengan baik terhadap ketinggian di atas six hundred mdpl, usia panennya dapat lebih lama dibandingkan kalau ditanam di dataran yang lebih rendah.Kesesuaian LahanTanaman tanaman buah menyukai lahan tanah yang memiliki tekstur remah, gemur, dan berpasir dengan proses drainase yang baik. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru terutama dahulu untuk menggembukan dan meratakan tanah sebelum saat mengawali penanaman.

? Musim TanamMusim tanam dapat dikatakan sebagai aspek yang benar-benar penting dalam keberhasilan penanaman tanaman buah. Tanaman tanaman buah menyukai iklim yang panas dan kering, yakni terhadap waktu musim kemarau. Pada suasana ini, tanaman buah dapat tumbuh secara top of the line bersama penyediaan air yang cukup, dimana air tidak menggenangi lahan.Meskipun begitu, menanam tanaman buah terhadap selagi musim hujan bukanlah hal yang tidak mungkin. Hanya saja, hasil panen sulit untuk optimum dan dapat hadapi bermacam tantangan yang dapat berpotensi gagal panen. Tantangan yang paling kerap ditemui oleh petani adalah serangan penyakit yang meningkat layaknya pembusukan buah sebelum panen ataupun tumbuhnya jamur pada buah sebab suhu yang lembab.Selain itu, bersama penataan lahan yang kurang baik dan proses drainase yang kurang prima termasuk dapat membawa dampak perkembangan dan hasil tanaman tanaman buah jadi kurang optimalDari masalah dapat dihadapi pada musim hujan, tersedia tiga hal yang kudu ditunaikan pada kala menanam tanaman buah di musim yang lembab ini. Berikut adalah cara memelihara tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar.

1. Menggunakan Plastik MulsaPenggunaan plastik mulsa dalam budidaya tanaman semusim merupakan alternatif terbaik yang dapat ditunaikan untuk membantu kesuksesan didalam budidaya tanaman, baik di musim kemarau maupun hujan. Tanaman buah termasuk merupakan keliru satu buah yang dapat lebih top of the line kecuali ditanam di musim kemarau, maka berasal dari itu membawa dampak buah ini sebagai tanaman semusim.Menggunakan langkah ini untuk menanam tanaman buah di luar musimnya bakal terlalu menolong untuk melindungi jaman pertumbuhannya. Plastik musa ini berfaedah untuk sesuaikan tingkat atau takaran air di dalam tanah. Caranya adalah bersama dengan menutupi lahan atau bedengan air dengan plastik ini, maka air hujan tidak dapat sepenuhnya mengguyur tanah secara langsung.

2. Membuat BedenganBedengan air terhadap lahan tanaman tanaman buah terlampau berguna untuk mengurangi dan meminimalisir kebanjiran akibat hujan. Jika tidak dibikin bedenga dan bibit ditanam di lahan datar, maka air hujan bakal merendam semua tanaman tanaman buah karena tidak ada jalan yang mengalirkan air. Jika dibuar bedengan, maka posisi tanaman dapat lebih tinggi dan tidak dapat terendam air hujan.

Three. Waspada pada Hama dan PenyakitSeperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hama dan penyakit akan jauh lebih enteng menyerang tanaman tanaman buah pada kala musim hujan. Sebagai salah satu langkah melindungi tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar, wajib diketahui termasuk tipe hama dan penyakit apa saja yang menyerang tanaman tanaman buah beserta dengan cara mengatasinya.

Hama Tanaman buahSerangan hama yang utama seperti serangan trips, kutu kebul, dan tungau bisa menyerang daun tanaman tanaman buah kamu dan sebabkan dau menjadi keriting, kerdil, dan tidak regular. Selain mengakibatkan kerusakan daun, hama-hama selanjutnya termasuk merupakan vektor atau perantara berbagai virus yang berbahaya bagi tanaman seperti virus mozaik dan virus gemini

? Lalat Bibit : memakai insektisida dengan bahan aktif imidacloprid dan bahan sejenisnya.

? Ulat Tanah : menggunakan insektisida bersama bahan aktif klorpirifos, imidacloprid atau karbofuran dan bahan sejenisnya.

? Ulat Penggerek Daun dan Buah : manfaatkan insektisida bahan aktif sipermetrin, beta siflutrin, profenofos, klorpirifos, metomil, karbosulfan, lamda sihalotrin, deltametrin, klorantraniliprol, emamektin benzoate, dan bahan sejenisnya.

? Tungau : menggunakan insektisida bersama bahan aktif abamectin, piridaben, klorfenapir, tetradifon, propargit, dan bahan sejenisnya.

? Lalat Buah : gunakan insektisida dengan bahan aktif asetamiprid, spinosad, profenofos, sipermetrin, beta siflutrin, deltametrin, malation, dan bahansejenisnya.

? Trips : memanfaatkan insektisida dengan bahan aktif klorpirifos, metomil, imidacloprid, sipermetrin, abamectin, dan bahan sejenisnya.

? Kutu Debul : manfaatkan insektisida bersama bahan aktif imidacloprid, abamectin, tiametosksam, klorfenapir, disafentiuron, dan bahan sejenisnya.

Penyakit Tanaman buah? Layu Bakteri : gunakan bakterisida dengan bahan aktif streptomicin sulfat dan bahan sejenisnya.

? Layu Jamur : pakai fungisida bersama bahan aktif benomyl, tembaga hidroksida, dan bahan sejenisnya.

? Downey Mildew : menggunakan fungisida bersama dengan bahan aktif mankozeb, belerang, propineb, tembaga hidroksida, metalaksil, benomyl, tebukonazol, propikonazol, dan bahan sejenisnya.

? Bercak Daun : mengfungsikan mankozeb, propineb, klorotalonil, tembaga hidroksida, dimetomorf, difeokonazol, propikonazol, benomyl, simokasanil, karbendazim, triadimefon, azoksistrobin, dan bahan sejenisnya.

Inilah langkah merawat tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar. Semoga Info ini bermanfaat.

Menyulap lumpur Got Untuk Pupuk Organik dan Media Tanam

Lumpur Got Untuk Pupuk dan Media Tanam -- Rasanya tak habis-habis sumber pupuk organik jika kita rajin menggalinya. Untuk kali ini, kembali kita coba “mengajak” si lumpur got/selokan yang berwarna hitam legam “bersahabat” dengan tanaman. Sahabat untuk mencukupi kebutuhan hidup tanaman.

Sebab, lumpur got hasil buangan limbah domestik, kaya dengan unsur-unsur hara yang berguna untuk menyuburkan lahan dan tanaman. Jadi, lumpur got bisa “disulap” untuk media tanam dan juga pupuk organik (kompos).

Bukankah lumpur itu limbah yang berbahaya bagi lingkungan? Tepat sekali! Itulah sebabnya mengapa kita harus memanfaatkannya agar dapat mengurangi beban lingkungan sekaligus kita manfaatkan untuk sumber hara dalam bidang pertanian.

Sepertinya, postingan sebelumnya sudah panjang lebar membahas tentang limbah domestik yang mengalir dan mengendap dalam selokan atau got. Tapi, sekadar untukreview, tidak mengapalah kalau kita coba menyarikan kembali sedikit tentang limbah domestik.

Limbah domestik

Limbah domestik mungkin masih saja ada dan mengalir ke dalam selokan selama nafas dan jantung manusia masih berdetak. Sebab, segala aktivitas kehidupan rumah tangga mulai dari dapur, mandi, cuci dan toilet akan mengalir menuju selokan. Sisa nasi, daging, susu, minyak, dan lainnya mengendap dan ada juga yang dibawa air nan jauh sampai ke laut.

Baca juga ini  :

Selokan menjadi tempat penampungan limbah domestik yang terdiri dari cairan dan padatan. Yang terbanyak sifatnya cair dan selebihnya padatan. Yang cair itu ‘kan asalnya dari kegiatan mandi, mencuci, dan air seni atau yang berhubungan dengan toilet. Yang padat seperti protein, karbohidrat, minyak dan lemak, garam-garam dan mungkin juga yang bersifat logam dan plastik.

Lumpur got itu apa dan ada apa?

Jadi limbah domestik yang masuk dan mengendap di dalam got atau selokan  itu bernama lumpur, tepatnya lumpur got. Dalam lumpur itu masih juga bercampur lagi dengan pasir dan debu.

Hari ke hari lumpur semakin bertambah banyak dan tebal mengedap. Dan di sana pula tempat “bermain riang gembira” mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan juga protozoa mengurai bahan-bahan organik sebagai makanan empuk bagi mereka.

Sudah barang tentu hasil degradasi bahan organik oleh mikroorganisme menghasilkan zat-zat anorganik seperti N, P, K, Ca, dan lain-lain. Di samping menghasilkan zat-zat penting itu, mikroorganisme baik yang patogen maupun yang non-patogen meninggalkan bau yang tidak sedap.

Bau busuk (berupa gas seperti H2S) merupakan hasil dari dekomposisi yang tidak sempurna dalam lumpur got yang pekat itu. Mengapa tidak sempurna? Karena dalam air selokan adanya keterbatasan kandungan oksigen (baik secara biologis maupun kimia), suhu, pH dan kondisi lainnya untuk merombak bahan-bahan organik yang jumlahnya sangat banyak dan terus bertambah setiap saat.

Lumpur got untuk media tanam dan pupuk organik

Nah, melihat lumpur got itu sungguh bermanfaat. Jangan lihat warna hitamnya, tapi lihatlah kegunaannya di balik bau dan warnanya. Lumpur selokan rupanya dapat dimanfaatkan untuk media tanam/media tumbuh dan juga sebagai pupuk organik.

Media tanam dari lumpur selokan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman seperti cabai, tomat, bayam, selada, sawi seledri, dan jenis tanaman sayuran lainnya. Bahkan, hasil panennya menjadi lebih optimal karena memanfaatkan lumpur selokan sebagai media tanam dan juga pupuk organik.

Hal tersebut tidak terlepas karena lumpur itu banyak bahan organik dan nutrisi. Selain itu, media tanam dari bahan lumpur cukup bagus karena lebih poros dan aerasi pun sangat baik.

Pertanyaannya, bagaimana “menyulap”  lumpur got sehingga berguna sebagai media tanam dan pupuk organik berupa pupuk kompos? Nah, inilah yang ditunggu-tunggu. Tapi ingat, untuk memanfaatkannya, tidak boleh sembarangan. Lumpur selokan adalah limbah yang parameter kimia dan fisika belum toleran dengan lingkungan normal.

CARA MENGOLAH LUMPUR GOT

A. Untuk Media Tanam

Agar dapat dijadikan sebagai media tanam dan bisa juga untuk media semaian, maka lumpur selokan harus diproses lebih dahulu. Ini bertujuan untuk mengurangi kadar air dan juga menghilangkan bahan-bahan kasar seperti logam, kerikil, sampah-sampah plastik dan lainnya sebagai bahan pengotor.

Langkahnya begini :

  • Ambil lumpur sebanyak yang diinginkan dengan menggunakan cangkul atau skop dan tampung dalam karung plastik. Gunakan karung bekas yang ada lubang pori agar air dapat keluar.
  • Biarkan lumpur dalam karung 2-3 hari agar air terpisah semuanya dari lumpur
  • Setelah itu, keluarkan lumpur dari dalam karung dan tumpukkan pada lantai atau tanah. Tapi, tempatnya harus terlindungi dari terpaan hujan.
  • Biarkan tumpukan lumpur itu dan angin-anginkan selama 3-4 hari agar lumpur menjadi kering. Balik-balik tumpukan lumpur itu setiap hari agar cepat kering.
  • Ayak lumpur yang sudah kering itu dengan menggunakan ayakan ukuran 10 mess (2mm). Ini bertujuan agar kerikil, logam, dan bahan kasar lainnya tidak terikut dalam media tanam nantinya.
  • Campurkan lumpur yang telah diayak itu dengan tanah dengan perbandingan 1:1
  • Terakhir, terserah Anda. Mau digunakan langsung sebagai media tanam atau disimpan      dulu beberapa waktu, silahkan. Demikian.

Menyulap lumpur Got Untuk Pupuk Organik dan Media Tanam
Lumpur Got yang Sudah Kering. Gambar : Dokpri

B. Untuk pupuk organik (kompos)

Manfaat lainnya dari lumpur got adalah dapat dijadikan sebagai pupuk organik, yaitu pupuk kompos. Pupuk kompos dengan kandungan unsur hara makro dan mikro yang relatif tinggi ini bisa untuk pemupukan susulan tanaman. Bahkan, ada lagi produknya dari limbah got itu, yaitu pupuk organik cair (POC). Tapi, untuk POC akan dibahas pada postingan yang lain.

Langkah membuat pupuk kompos dari lumpur got begini :

  • Sediakan lumpur yang sudah diangin-anginkan dan juga sudah diayak sebanyak 100 kg
  • Sediakan juga pupuk kandang 20 Kg dan sekam padi sebanyak 10 Kg
  • Campurkan lumpur got, pupuk kandang, dan sekam padi. Aduk hingga bercampur rata.
  • Siramkan dengan bakteriEffective Microorganism (EM4). Caranya, 100 ml EM4 ini dicampurkan dulu dengan air gula atau molase (+/- 100 gram gula + air). Air secukupnya saja untuk menyiram campuran lumpur got tadi.
  • Siramkan ke tumpukan campuran lumpur got secara perlahan-lahan, jangan sampai becek ataupun kering. Ya, cukup sekadar membasahi saja, tapi merata. Aduk-aduk agar merata
  • Masukkan dalam karung atau tempat kotak yang sudah disediakan.
  • Tutup rapat dan dibuka sebentar +/- 5 menit setiap hari (selama 3) hari.agar temperatur/suhu menurun. Lihat juga kondisi kelembaban campuran. Jika kering, siramkan lagi dengan larutan EM4.
  • Hari ke-4 sampai hari ke-5 jangan disentuh alias jangan dibuka sama sekali.
  • Hari ke-6 dibuka tumpukan campuran lumpur got itu dan jangan ditutup lagi.
  • Hari ke-7 bongkar/keluarkan pupuk kompos yang sudah jadi itu dan angin-anginkan agar suhu turun dan kadar air rendah.
  • Jika mau ukuran butiran pupuk kompos itu lebih halus dan seragam, boleh diayak lagi sesuai ukuran yang diinginkan.

Baca juga ini :

Pupuk organik padatan atau pupuk kompos dari lumpur got/selokan sudah jadi dan siap untuk digunakan untuk pupuk dasar atau pupuk susulan pada tanaman sayuran atau pun tanaman buah. Demikian semoga bermanfaat. Salam buat sobat-sobat semua dan semoga sukses selalu..Amiin..

Wednesday, July 1, 2020

Jual benih \/ biji \/ bibit Sayur Buah Beetroot Boltardy Bit Merah rena store Tokopedia

Tanaman buah merupakan tidak benar satu buah-buahan yang banyak dikonsumsi di Indonesia, terutama terhadap kala musim kemarau. Selain beri kesegaran dan rasanya yang manis, buah ini termasuk terkenal dengan nilai ekonomi yang tinggi. Maka dari itu, tidak sedikit orang Indonesia yang mulai membudidayakan tanaman buah ini untuk mencukupi permohonan pasar Indonesia.

Banyak faktor-faktor yang dapat pengaruhi keberhasilan penanaman tanaman tanaman buah tak sekedar ilmu basic tentang budidaya tanaman.Ada banya faktor-faktor kecil yang ternyata merupakan syarat mutlak didalam perkembangan dan kesuksesan petani di dalam budidaya tanaman buah. Maka dari itu, sebelum saat mengetahui langkah melindungi tanaman buah di musim hujan sehingga berbuah besar dan segar, kudu diketahui termasuk persyaratan yang diperlukan dalam perkembangan tanaman buah.

• Ketinggian LahanKetinggian lahan merupakan tidak benar satu aspek perlu yang mampu merubah keberhasilan penanaman tanaman buah. Tanaman buah akan tumbuh bersama optimal di ketinggian 0 – 600 mdpl. Meskipun, tanaman buah tetap dapat berbuah dan tumbuh bersama baik pada ketinggian di atas 600 mdpl, usia panennya akan lebih lama dibandingkan terkecuali ditanam di dataran yang lebih rendah.Kesesuaian LahanTanaman tanaman buah menyukai lahan tanah yang memiliki tekstur remah, gemur, dan berpasir dengan sistem drainase yang baik. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru khususnya dahulu untuk menggembukan dan meratakan tanah sebelum memulai penanaman.

• Musim TanamMusim tanam dapat dikatakan sebagai segi yang terlampau penting didalam kesuksesan penanaman tanaman buah. Tanaman tanaman buah menyukai iklim yang panas dan kering, yakni pada kala musim kemarau. Pada kondisi ini, tanaman buah dapat tumbuh secara optimal bersama penyediaan air yang cukup, dimana air tidak menggenangi lahan.Meskipun begitu, menanam tanaman buah pada kala musim hujan bukanlah perihal yang tidak mungkin. Hanya saja, hasil panen susah untuk optimal dan bakal menghadapi berbagai tantangan yang sanggup berpotensi gagal panen. Tantangan yang paling kerap ditemui oleh petani adalah serangan penyakit yang meningkat layaknya pembusukan buah sebelum saat panen ataupun tumbuhnya jamur terhadap buah dikarenakan suhu yang lembab.Selain itu, bersama penataan lahan yang tidak cukup baik dan proses drainase yang kurang prima terhitung sanggup sebabkan perkembangan dan hasil tanaman tanaman buah jadi tidak cukup optimalDari kasus bakal dihadapi terhadap musim hujan, ada tiga perihal yang wajib ditunaikan terhadap waktu menanam tanaman buah di musim yang lembab ini. Berikut adalah cara menjaga tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar.

1. Menggunakan Plastik MulsaPenggunaan plastik mulsa di dalam budidaya tanaman semusim merupakan alternatif terbaik yang mampu ditunaikan untuk membantu keberhasilan didalam budidaya tanaman, baik di musim kemarau maupun hujan. Tanaman buah termasuk merupakan salah satu buah yang dapat lebih optimal kalau ditanam di musim kemarau, maka berasal dari itu sebabkan buah ini sebagai tanaman semusim.Menggunakan langkah ini untuk menanam tanaman buah di luar musimnya dapat amat menunjang untuk memelihara era pertumbuhannya. Plastik musa ini berguna untuk menyesuaikan tingkat atau persentase air dalam tanah. Caranya adalah dengan menutupi lahan atau bedengan air dengan plastik ini, maka air hujan tidak akan seutuhnya mengguyur tanah secara langsung.

2. Membuat BedenganBedengan air terhadap lahan tanaman tanaman buah terlampau berfungsi untuk kurangi dan meminimalisir kebanjiran akibat hujan. Jika tidak dibikin bedenga dan bibit ditanam di lahan datar, maka air hujan akan merendam semua tanaman tanaman buah dikarenakan tidak tersedia jalur yang mengalirkan air. Jika dibuar bedengan, maka posisi tanaman bakal lebih tinggi dan tidak dapat terendam air hujan.

3. Waspada pada Hama dan PenyakitSeperti yang udah dijelaskan sebelumnya, hama dan penyakit dapat jauh lebih ringan menyerang tanaman tanaman buah pada selagi musim hujan. Sebagai tidak benar satu langkah menjaga tanaman buah di musim hujan sehingga berbuah besar dan segar, mesti diketahui juga style hama dan penyakit apa saja yang menyerang tanaman tanaman buah beserta bersama dengan langkah mengatasinya.

Hama Tanaman buahSerangan hama yang utama seperti serangan trips, kutu kebul, dan tungau dapat menyerang daun tanaman tanaman buah anda dan membuat dau menjadi keriting, kerdil, dan tidak normal. Selain menyebabkan kerusakan daun, hama-hama tersebut termasuk merupakan vektor atau perantara bermacam virus yang beresiko bagi tanaman layaknya virus mozaik dan virus gemini

• Lalat Bibit : menggunakan insektisida bersama bahan aktif imidacloprid dan bahan sejenisnya.

• Ulat Tanah : memakai insektisida dengan bahan aktif klorpirifos, imidacloprid atau karbofuran dan bahan sejenisnya.

• Ulat Penggerek Daun dan Buah : pakai insektisida bahan aktif sipermetrin, beta siflutrin, profenofos, klorpirifos, metomil, karbosulfan, lamda sihalotrin, deltametrin, klorantraniliprol, emamektin benzoate, dan bahan sejenisnya.

• Tungau : mengfungsikan insektisida bersama dengan bahan aktif abamectin, piridaben, klorfenapir, tetradifon, propargit, dan bahan sejenisnya.

• Lalat Buah : gunakan insektisida bersama dengan bahan aktif asetamiprid, spinosad, profenofos, sipermetrin, beta siflutrin, deltametrin, malation, dan bahansejenisnya.

• Trips : pakai insektisida bersama dengan bahan aktif klorpirifos, metomil, imidacloprid, sipermetrin, abamectin, dan bahan sejenisnya.

• Kutu Debul : mengfungsikan insektisida bersama bahan aktif imidacloprid, abamectin, tiametosksam, klorfenapir, disafentiuron, dan bahan sejenisnya.

Penyakit Tanaman buah• Layu Bakteri : memakai bakterisida dengan bahan aktif streptomicin sulfat dan bahan sejenisnya.

• Layu Jamur : menggunakan fungisida bersama dengan bahan aktif benomyl, tembaga hidroksida, dan bahan sejenisnya.

• Downey Mildew : manfaatkan fungisida bersama dengan bahan aktif mankozeb, belerang, propineb, tembaga hidroksida, metalaksil, benomyl, tebukonazol, propikonazol, dan bahan sejenisnya.

• Bercak Daun : gunakan mankozeb, propineb, klorotalonil, tembaga hidroksida, dimetomorf, difeokonazol, propikonazol, benomyl, simokasanil, karbendazim, triadimefon, azoksistrobin, dan bahan sejenisnya.

Inilah cara melindungi tanaman buah di musim hujan sehingga berbuah besar dan segar. Semoga informasi ini bermanfaat.