Tanaman buah merupakan salah satu buah-buahan yang banyak dikonsumsi di Indonesia, terutama pada kala musim kemarau. Selain berikan kesegaran dan rasanya yang manis, buah ini terhitung terkenal bersama nilai ekonomi yang tinggi. Maka dari itu, tidak sedikit orang Indonesia yang jadi membudidayakan tanaman buah ini untuk mencukupi keinginan pasar Indonesia.
Banyak faktor-faktor yang bisa pengaruhi keberhasilan penanaman tanaman tanaman buah selain ilmu dasar tentang budidaya tanaman.Ada banya faktor-faktor kecil yang ternyata merupakan syarat perlu di dalam perkembangan dan keberhasilan petani dalam budidaya tanaman buah. Maka dari itu, sebelum jelas langkah merawat tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar, perlu diketahui termasuk persyaratan yang diperlukan dalam pertumbuhan tanaman buah.
• Ketinggian LahanKetinggian lahan merupakan tidak benar satu segi mutlak yang mampu mempengaruhi keberhasilan penanaman tanaman buah. Tanaman buah bakal tumbuh bersama dengan optimal di ketinggian 0 – 600 mdpl. Meskipun, tanaman buah selamanya bisa berbuah dan tumbuh bersama baik pada ketinggian di atas 600 mdpl, umur panennya dapat lebih lama dibandingkan jikalau ditanam di dataran yang lebih rendah.Kesesuaian LahanTanaman tanaman buah menyukai lahan tanah yang memiliki tekstur remah, gemur, dan berpasir dengan sistem drainase yang baik. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru terutama dahulu untuk menggembukan dan meratakan tanah sebelum mengawali penanaman.
• Musim TanamMusim tanam bisa dikatakan sebagai aspek yang terlampau mutlak dalam kesuksesan penanaman tanaman buah. Tanaman tanaman buah menyukai iklim yang panas dan kering, yakni pada pas musim kemarau. Pada suasana ini, tanaman buah akan tumbuh secara optimal bersama dengan penyediaan air yang cukup, di mana air tidak menggenangi lahan.Meskipun begitu, menanam tanaman buah pada waktu musim hujan bukanlah hal yang tidak mungkin. Hanya saja, hasil panen sukar untuk optimal dan bakal menghadapi bermacam tantangan yang sanggup berpotensi gagal panen. Tantangan yang paling sering ditemui oleh petani adalah serangan penyakit yang meningkat layaknya pembusukan buah sebelum panen ataupun tumbuhnya jamur terhadap buah gara-gara suhu yang lembab.Selain itu, bersama penataan lahan yang kurang baik dan proses drainase yang kurang prima juga mampu mengakibatkan perkembangan dan hasil tanaman tanaman buah menjadi kurang optimalDari kasus akan dihadapi pada musim hujan, ada tiga perihal yang kudu dilaksanakan pada selagi menanam tanaman buah di musim yang lembab ini. Berikut adalah cara melindungi tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar.
1. Menggunakan Plastik MulsaPenggunaan plastik mulsa di dalam budidaya tanaman semusim merupakan alternatif terbaik yang bisa dilakukan untuk menunjang keberhasilan didalam budidaya tanaman, baik di musim kemarau maupun hujan. Tanaman buah juga merupakan salah satu buah yang bakal lebih optimal jika ditanam di musim kemarau, maka dari itu mengakibatkan buah ini sebagai tanaman semusim.Menggunakan cara ini untuk menanam tanaman buah di luar musimnya dapat benar-benar menunjang untuk merawat era pertumbuhannya. Plastik musa ini berfaedah untuk sesuaikan tingkat atau kadar air dalam tanah. Caranya adalah bersama menutupi lahan atau bedengan air dengan plastik ini, maka air hujan tidak akan semuanya mengguyur tanah secara langsung.
2. Membuat BedenganBedengan air terhadap lahan tanaman tanaman buah terlampau bermanfaat untuk mengurangi dan meminimalisir kebanjiran akibat hujan. Jika tidak dibikin bedenga dan bibit ditanam di lahan datar, maka air hujan bakal merendam semua tanaman tanaman buah karena tidak tersedia jalan yang mengalirkan air. Jika dibuar bedengan, maka posisi tanaman akan lebih tinggi dan tidak akan terendam air hujan.
3. Waspada pada Hama dan PenyakitSeperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hama dan penyakit dapat jauh lebih enteng menyerang tanaman tanaman buah terhadap waktu musim hujan. Sebagai salah satu langkah melindungi tanaman buah di musim hujan sehingga berbuah besar dan segar, perlu diketahui terhitung jenis hama dan penyakit apa saja yang menyerang tanaman tanaman buah beserta bersama dengan langkah mengatasinya.
Hama Tanaman buahSerangan hama yang utama layaknya serangan trips, kutu kebul, dan tungau sanggup menyerang daun tanaman tanaman buah anda dan membuat dau jadi keriting, kerdil, dan tidak normal. Selain merusak daun, hama-hama berikut juga merupakan vektor atau perantara beraneka virus yang beresiko bagi tanaman seperti virus mozaik dan virus gemini
• Lalat Bibit : gunakan insektisida bersama bahan aktif imidacloprid dan bahan sejenisnya.
• Ulat Tanah : gunakan insektisida dengan bahan aktif klorpirifos, imidacloprid atau karbofuran dan bahan sejenisnya.
• Ulat Penggerek Daun dan Buah : mengfungsikan insektisida bahan aktif sipermetrin, beta siflutrin, profenofos, klorpirifos, metomil, karbosulfan, lamda sihalotrin, deltametrin, klorantraniliprol, emamektin benzoate, dan bahan sejenisnya.
• Tungau : memanfaatkan insektisida bersama bahan aktif abamectin, piridaben, klorfenapir, tetradifon, propargit, dan bahan sejenisnya.
• Lalat Buah : memanfaatkan insektisida bersama bahan aktif asetamiprid, spinosad, profenofos, sipermetrin, beta siflutrin, deltametrin, malation, dan bahansejenisnya.
• Trips : gunakan insektisida dengan bahan aktif klorpirifos, metomil, imidacloprid, sipermetrin, abamectin, dan bahan sejenisnya.
• Kutu Debul : mengfungsikan insektisida bersama dengan bahan aktif imidacloprid, abamectin, tiametosksam, klorfenapir, disafentiuron, dan bahan sejenisnya.
Penyakit Tanaman buah• Layu Bakteri : menggunakan bakterisida dengan bahan aktif streptomicin sulfat dan bahan sejenisnya.
• Layu Jamur : gunakan fungisida dengan bahan aktif benomyl, tembaga hidroksida, dan bahan sejenisnya.
• Downey Mildew : manfaatkan fungisida bersama dengan bahan aktif mankozeb, belerang, propineb, tembaga hidroksida, metalaksil, benomyl, tebukonazol, propikonazol, dan bahan sejenisnya.
• Bercak Daun : memanfaatkan mankozeb, propineb, klorotalonil, tembaga hidroksida, dimetomorf, difeokonazol, propikonazol, benomyl, simokasanil, karbendazim, triadimefon, azoksistrobin, dan bahan sejenisnya.
Inilah cara merawat tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar. Semoga informasi ini bermanfaat.
Cara Menyemai Biji Gambas -- Hasil yang bagus berawal dari proses penyemaian benih yang benar. Demikian juga dengan gambas atau oyong, kalau ingin produksinya tinggi dan berkualitas, maka cara menyemai benih atau biji menjadi satu hal penting yang mesti diperhatikan dalam budidaya gambas.
Melakukan penyemaian biji gambas sebelum menanamnya akan mampu mengurangi terjadinya kerugian akibat benih atau biji yang tidak tumbuh, walaupun sebenarnya proses penyemaian benih ini membutuhkan tambahan waktu dan tenaga.
Berikut ini penjelasan cara menyemai biji gambas sebelum tanam. Yuk, simak info selengkapnya step by step.
Siapkan Lahan
Langkah awal atau hal pertama yang harus anda siapkan adalah lahan untuk semai biji Gambas. Anda dapat memanfaatkan plastik bekas atau menggunakan polybag yang telah diisi dengan tanah. Siapkan lahan yang memiliki suhu hangat tapi tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Siapkan benih gambas
Hal selanjutnya yang harus anda siapkan adalah benih Gambas. Anda dapat menggunakan benih gambas produksi sendiri atau benih hibrida.
Jika ingin menggunakan benih gambas hasil produksi sendiri, maka anda dapat memanfaatkan gambas yang sudah tua, kemudian bijinya dijemur hingga kering.
Namun, seandainya menggunakan benih hibrida, maka Anda bisa membeli benih tersebut di toko sarana pertanian. Di sana, Anda dapat memilih jenis gambas unggul/berkualitas yang akan ditanam.
Sebaiknya, Anda memilih varietas gambas yang banyak diminati oleh pasar. Dengan cara begini, memudahkan Anda dalam pemasaran hasil panen gambas nantinya. Berapa pun hasil panen gambas yang Anda tanam, pasar akan menyambutnya. Jadi, Anda tidak perlu bingung atau takut mau bawa kemana gambas ketika panen tiba.
Cara menyiapkan atau perlakuan benih gambas :
Kupas atau pecahkan sedikit pada kulit biji gambas tepatnya pada bagian akar yang akan tumbuh, tetapi jangan sampai merusak biji gambas.
Rendam benih pada wadah tertutup dengan air hangat kuku selama 3 jam.
Tiriskan benih yang telah direndam, bisa menggunakan kain, namun jangan sampai benih terlalu kering tapi tidak terlalu basah.
Siapkan kertas koran bekas yang telah dicelupkan pada air hingga seluruhnya basah dan tiriskan kertas koran tersebut hingga air tidak menetes lagi.
Letakkan benih – benih gambas di atas layer yang berasal dari koran tadi, dengan menggunakan layer berukuran 15 x 15 cm dan isi dengan benih gambas maksimal 50 benih, pastikan benih tersebut tidak saling tindih karena dikhawatirkan akan merusak benih yang tumbuh.
Bungkus layer menggunakan koran basah yang lebih besar .
Bungkus koran dengan kantong plastik berwarna hitam dan ikatlah secara rapat, baru kemudian simpan benih tersebut pada tempat yang memiliki suhu hangat agar para benih cepat menjadi kecambah, biasanya proses ini membutuhkan waktu sekitar 20 – 24 jam. Jika dalam waktu tersebut benih masih belum berkecambah, maka lakukan proses penyimpanan hingga benih siap disemai.
Ketika benih gambas sudah berkecambah, maka saatnya melakukan penyemaian. Anda dapat memasukkan benih pada polybag dengan cara melubangi media semai dan memasukkan akar dari benih gambasnya saja, sedangkan biji dari gambas di atas permukaan media semai.
2. Penutupan benih
Penutupan benih juga merupakan bagian penting dari cara semai biji gambas yang benar. Karena itu, tugas Anda selanjutnya adalah menutupi media semai yang telah berisi benih gambas tadi menggunakan mulsa plastik hitam perak, daun kelapa, ilalang dan karung goni atau yang lainnya. Biasanya proses ini membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 hari.
3. Penutup benih dibuka
Dalam waktu 3 – 4 hari jika benih gambas yang tumbuh sekitar 60 – 70 % maka anda dapat membuka penutup benih. Letakkan bibit tersebut pada lahan yang terkena sinar matahari secara langsung.
4. Pemindahan bibit gambas
Setelah 3 – 5 hari penutup dibuka, maka anda dapat langsung memindahkan bibit gambas ke lahan tanam. Pastikan proses pemindahan bibit dari polybag ke lahan tanam tidak lebih dari 10 hari dari sejak disemai dalam polybag.
Tujuan pemindahan bibit gambas dengan segera adalah untuk menghindari bibit yang sudah tumbuh tinggi akan rusak atau patah. Jika kondisi tersebut terjadi, dapat menyebabkan stres pada bibit gambas ketika polybag dibuka.
Itulah cara menyemai biji gambas agar cepat tumbuh. Dengan cara seperti ini, maka benih gambas berpotensi tumbuh sampai 90% lebih. Selamat menyemai benih gambas semoga sukses. Salam dari admin pupuklahan.blogspot.com untuk Sobat semuanya.
Tanaman buah merupakan salah satu buah-buahan yang banyak dikonsumsi di Indonesia, lebih-lebih pada sementara musim kemarau. Selain berikan kesegaran dan rasanya yang manis, buah ini terhitung terkenal dengan nilai ekonomi yang tinggi. Maka berasal dari itu, tidak sedikit orang Indonesia yang merasa membudidayakan tanaman buah ini untuk memenuhi permintaan pasar Indonesia.
Banyak faktor-faktor yang sanggup pengaruhi keberhasilan penanaman tanaman tanaman buah tidak cuman ilmu dasar tentang budidaya tanaman.Ada banya faktor-faktor kecil yang ternyata merupakan syarat mutlak didalam perkembangan dan keberhasilan petani dalam budidaya tanaman buah. Maka berasal dari itu, sebelum akan paham langkah merawat tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar, kudu diketahui termasuk beberapa syarat yang dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman buah.
? Ketinggian LahanKetinggian lahan merupakan tidak benar satu segi perlu yang sanggup pengaruhi keberhasilan penanaman tanaman buah. Tanaman buah dapat tumbuh bersama dengan premiere di ketinggian 0 ? 600 mdpl. Meskipun, tanaman buah senantiasa dapat berbuah dan tumbuh bersama dengan baik pada ketinggian di atas 600 mdpl, usia panennya akan lebih lama dibandingkan kalau ditanam di dataran yang lebih rendah.Kesesuaian LahanTanaman tanaman buah menyukai lahan tanah yang punya tekstur remah, gemur, dan berpasir bersama proses drainase yang baik. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru lebih-lebih dahulu untuk menggembukan dan meratakan tanah sebelum saat memulai penanaman.
? Musim TanamMusim tanam bisa dikatakan sebagai segi yang terlampau mutlak didalam kesuksesan penanaman tanaman buah. Tanaman tanaman buah menyukai iklim yang panas dan kering, yakni terhadap pas musim kemarau. Pada suasana ini, tanaman buah bakal tumbuh secara optimal dengan penyediaan air yang cukup, di mana air tidak menggenangi lahan.Meskipun begitu, menanam tanaman buah terhadap sementara musim hujan bukanlah hal yang tidak mungkin. Hanya saja, hasil panen susah untuk top of the line dan akan menghadapi berbagai tantangan yang mampu berpotensi gagal panen. Tantangan yang paling sering ditemui oleh petani adalah serangan penyakit yang meningkat layaknya pembusukan buah sebelum saat panen ataupun tumbuhnya jamur terhadap buah dikarenakan suhu yang lembab.Selain itu, bersama dengan penataan lahan yang kurang baik dan sistem drainase yang kurang prima terhitung mampu memicu pertumbuhan dan hasil tanaman tanaman buah menjadi kurang optimalDari masalah bakal dihadapi pada musim hujan, ada tiga hal yang kudu dikerjakan terhadap saat menanam tanaman buah di musim yang lembab ini. Berikut adalah cara merawat tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar.
1. Menggunakan Plastik MulsaPenggunaan plastik mulsa di dalam budidaya tanaman semusim merupakan alternatif paling baik yang bisa dilakukan untuk mendukung kesuksesan di dalam budidaya tanaman, baik di musim kemarau maupun hujan. Tanaman buah terhitung merupakan salah satu buah yang bakal lebih premier jikalau ditanam di musim kemarau, maka dari itu memicu buah ini sebagai tanaman semusim.Menggunakan langkah ini untuk menanam tanaman buah di luar musimnya bakal sangat mendukung untuk memelihara masa pertumbuhannya. Plastik musa ini berfaedah untuk sesuaikan tingkat atau kandungan air didalam tanah. Caranya adalah bersama dengan menutupi lahan atau bedengan air bersama plastik ini, maka air hujan tidak akan seluruhnya mengguyur tanah secara langsung.
2. Membuat BedenganBedengan air pada lahan tanaman tanaman buah sangat berguna untuk kurangi dan meminimalisir kebanjiran akibat hujan. Jika tidak dibikin bedenga dan bibit ditanam di lahan datar, maka air hujan dapat merendam seluruh tanaman tanaman buah karena tidak tersedia jalan yang mengalirkan air. Jika dibuar bedengan, maka posisi tanaman dapat lebih tinggi dan tidak akan terendam air hujan.
Three. Waspada pada Hama dan PenyakitSeperti yang udah dijelaskan sebelumnya, hama dan penyakit akan jauh lebih enteng menyerang tanaman tanaman buah terhadap waktu musim hujan. Sebagai tidak benar satu cara menjaga tanaman buah di musim hujan sehingga berbuah besar dan segar, harus diketahui termasuk jenis hama dan penyakit apa saja yang menyerang tanaman tanaman buah beserta bersama cara mengatasinya.
Hama Tanaman buahSerangan hama yang utama layaknya serangan journeys, kutu kebul, dan tungau sanggup menyerang daun tanaman tanaman buah kamu dan membawa dampak dau menjadi keriting, kerdil, dan tidak ordinary. Selain menyebabkan kerusakan daun, hama-hama berikut termasuk merupakan vektor atau perantara berbagai virus yang beresiko bagi tanaman layaknya virus mozaik dan virus gemini
? Lalat Bibit : gunakan insektisida dengan bahan aktif imidacloprid dan bahan sejenisnya.
? Ulat Tanah : mengfungsikan insektisida bersama dengan bahan aktif klorpirifos, imidacloprid atau karbofuran dan bahan sejenisnya.
? Ulat Penggerek Daun dan Buah : memakai insektisida bahan aktif sipermetrin, beta siflutrin, profenofos, klorpirifos, metomil, karbosulfan, lamda sihalotrin, deltametrin, klorantraniliprol, emamektin benzoate, dan bahan sejenisnya.
? Tungau : memanfaatkan insektisida bersama bahan aktif abamectin, piridaben, klorfenapir, tetradifon, propargit, dan bahan sejenisnya.
? Lalat Buah : mengfungsikan insektisida bersama dengan bahan aktif asetamiprid, spinosad, profenofos, sipermetrin, beta siflutrin, deltametrin, malation, dan bahansejenisnya.
? Trips : manfaatkan insektisida dengan bahan aktif klorpirifos, metomil, imidacloprid, sipermetrin, abamectin, dan bahan sejenisnya.
? Kutu Debul : memakai insektisida bersama dengan bahan aktif imidacloprid, abamectin, tiametosksam, klorfenapir, disafentiuron, dan bahan sejenisnya.
Penyakit Tanaman buah? Layu Bakteri : menggunakan bakterisida bersama bahan aktif streptomicin sulfat dan bahan sejenisnya.
? Layu Jamur : pakai fungisida bersama dengan bahan aktif benomyl, tembaga hidroksida, dan bahan sejenisnya.
? Downey Mildew : manfaatkan fungisida bersama dengan bahan aktif mankozeb, belerang, propineb, tembaga hidroksida, metalaksil, benomyl, tebukonazol, propikonazol, dan bahan sejenisnya.
? Bercak Daun : pakai mankozeb, propineb, klorotalonil, tembaga hidroksida, dimetomorf, difeokonazol, propikonazol, benomyl, simokasanil, karbendazim, triadimefon, azoksistrobin, dan bahan sejenisnya.
Inilah langkah merawat tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar. Semoga Info ini bermanfaat.
Membuat Pupuk Hidroponik Sendiri -- Bagi Anda pemula yang tertarik dengan menanam secara hidroponik, jangan sampai menunda menyalurkan hobi itu hanya karena tidak ada pupuk AB mix. Sebab, ada banyak alternatif pupuk hidroponik selain AB Mix. Bahkan, jalan yang paling gampang adalahmembuat pupuk hidroponik sendiri. Mau tau caranya?
Sebenarnya, hampir tidak ada perbedaan nutrisi tanaman antara menanam sistem hidroponik dengan menanam di media tanah langsung. Baik tanaman yang tumbuh di media air bernutrisi dengan di tanah, sama-sama membutuhkan kecukupan unsur hara makro dan mikro.
Kombinasi pupuk Alternatif AB Mix
Untuk mencukupi N, P, K, Ca, Mg, S, Fe, Zn, dan unsur lainnya pada tanaman hidroponik, banyak sumbernya. Salah satunya, kita bisa membuat dengan kombinasi pupuk anorganik dengan pupuk organik cair (POC) yang mengandung sejumlah unsur makro dan mikro. Jadi, tidak “wajib” AB Mix, bukan?
Walaupun memberikan pupuk hidroponik buatan sendiri, dalam aplikasinya haruslah tepat. Sebab, tanaman hidroponik hidup dalam media terbatas, maka kepekatan pupuk yang diberikan mesti benar-benar terukur.
Biasanya untuk mengukur konsentrasi pupuk hidroponik digunakan TDS meter. Pada alat ini akan terbaca nilai kepekatan pupuk dalam satuan ppm (part per million).
Membuat Pupuk Hidroponik Sendiri
Baik, bagaimana cara membuat pupuk hidroponik sendiri sebagai sebagai alternatif pupuk hidroponik AB Mix? Ada beberapa pilhan membuat pupuk hidroponik dan begitu mudah untuk diracik sendiri, yaitu :
NPK + KCL + Gandasil D
NPK + POC
Pupuk Tunggal (urea, SP-36, KCL) + Gandasil,
Pupuk Tunggal (urea, SP-36, KCL) + pupuk organik cair (POC)
dan beberapa kombinasi lainnya.
Uji Konsentrasi Pupuk Hidroponik (985 PPM)
Buatan Sendiri. Dokpri
Bahkan, untuk membuat pupuk hidroponik alami bisa dengan kombinasi beberapa POC/MOL saja.
Akan tetapi dalam postingan ini cukup satu alternatif saja untuk membuat hidroponik sendiri, yaitucampuran pupuk NPK dengan pupuk organik cair (POC).
Sedangkan pupuk organik cair yang digunakan adalah kombinasi antara POC atau MOL (mikroorganisme Lokal) Bonggol pisang danPOC ampas kopi. Saya kira ini sudah setara dengan AB Mix 😅, benar,lho
Persiapan ALat, Bahan dan Langkah Membuat Pupuk Hidroponik
Pada kesempatan ini kita membuat pupuk hidroponik untuk kebutuhan menanam sayuran dengan kepekatan lebih-kurang 1000 ppm. Cukup mudah meramunya, hanya dalam 5 langkah yang sangat sederhana.
Alat-alat :
Ember
Gayung
Pengaduk
Sendok Makan
TDS Meter
Bahan-bahan :
POC Bonggol Pisang
POC Ampas Kopi
Pupuk NPK 16:16:16
5 Langkah membuat pupuk hidroponik sendiri:
Isi air sumur ke dalam ember sebanyak 10 liter.Catatan : Usahakan air sumur benar-benar bersih dan bebas dari kekeruhan atau partikel-partikel lumpur yang melayang di dalamnya. Jika menggunakan air PAM, maka air tersebut harus diendapkan dulu selama 24 jam.
Larutkan 1 sendok makan pupuk NPK secara terpisah dan tuangkan ke dalam ember. Atau, bisa juga masukkan langsung 1 sendok makan NPK ke dalam ember, lalu aduk-aduk hingga terlarut semuanya.
Masukkan 100 ml POC/MOL bonggol pisang ke dalam ember yang sudah berisi larutan NPK dan aduk
Masukkan lagi 100 ml POC ampas kopi ke dalam ember dan aduk hingga tercampur merata
Ukur kepekatan pupuk dengan TDS meter sampai angka menunjukkan +/- 1000 ppm. Jika sudah tepat, maka pupuk hidroponik ini siap untuk digunakan.
Demikian cara membuat pupuk hidroponik sendiri. Pupuk hidroponik alternatif AB Mix ini dapat menjadi nutrisi tanaman sayuran atau untuk pertumbuhan vegetatif. Selamat mencoba Sobat.
Jika pupuk hidroponik buatan sendiri itu masih pekat , encerkan dengan air biasa. Sebaliknya, kalau kepekatan masih rendah, tambahkan sedikit pupuk NPK dan POC. Lakukan ini sampai tercapai nilai PPM yang dikehendaki.
Dalam aplikasi untuk tanaman, kepekatan (nilai ppm) pupuk hidroponik buatan sendiri juga harus disesuaikan dengan fase pertumbuhan, mulai dari semai, vegetatif, dan generatif.
Tanaman buah merupakan salah satu buah-buahan yang banyak dikonsumsi di Indonesia, lebih-lebih terhadap pas musim kemarau. Selain beri kesegaran dan rasanya yang manis, buah ini terhitung tenar bersama nilai ekonomi yang tinggi. Maka berasal dari itu, tidak sedikit orang Indonesia yang jadi membudidayakan tanaman buah ini untuk memenuhi keinginan pasar Indonesia.
Banyak faktor-faktor yang sanggup mempengaruhi keberhasilan penanaman tanaman tanaman buah tidak cuman ilmu basic mengenai budidaya tanaman.Ada banya faktor-faktor kecil yang ternyata merupakan syarat mutlak di dalam pertumbuhan dan keberhasilan petani dalam budidaya tanaman buah. Maka dari itu, sebelum saat menyadari langkah memelihara tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar, kudu diketahui termasuk kriteria yang dibutuhkan di dalam perkembangan tanaman buah.
• Ketinggian LahanKetinggian lahan merupakan tidak benar satu aspek mutlak yang sanggup memengaruhi kesuksesan penanaman tanaman buah. Tanaman buah akan tumbuh dengan optimal di ketinggian 0 – 600 mdpl. Meskipun, tanaman buah senantiasa bisa berbuah dan tumbuh dengan baik pada ketinggian di atas 600 mdpl, usia panennya bakal lebih lama dibandingkan terkecuali ditanam di dataran yang lebih rendah.Kesesuaian LahanTanaman tanaman buah menyukai lahan tanah yang memiliki tekstur remah, gemur, dan berpasir dengan proses drainase yang baik. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru khususnya dahulu untuk menggembukan dan meratakan tanah sebelum saat memulai penanaman.
• Musim TanamMusim tanam sanggup dikatakan sebagai aspek yang terlampau penting didalam kesuksesan penanaman tanaman buah. Tanaman tanaman buah menyukai iklim yang panas dan kering, yakni pada selagi musim kemarau. Pada keadaan ini, tanaman buah akan tumbuh secara optimal bersama dengan penyediaan air yang cukup, di mana air tidak menggenangi lahan.Meskipun begitu, menanam tanaman buah pada selagi musim hujan bukanlah perihal yang tidak mungkin. Hanya saja, hasil panen sulit untuk optimal dan dapat hadapi beraneka tantangan yang sanggup berpotensi gagal panen. Tantangan yang paling sering ditemui oleh petani adalah serangan penyakit yang meningkat layaknya pembusukan buah sebelum akan panen ataupun tumbuhnya jamur terhadap buah dikarenakan suhu yang lembab.Selain itu, bersama penataan lahan yang kurang baik dan sistem drainase yang kurang sempurna termasuk dapat mengakibatkan pertumbuhan dan hasil tanaman tanaman buah jadi kurang optimalDari masalah dapat dihadapi pada musim hujan, ada tiga hal yang wajib dilaksanakan pada kala menanam tanaman buah di musim yang lembab ini. Berikut adalah langkah menjaga tanaman buah di musim hujan sehingga berbuah besar dan segar.
1. Menggunakan Plastik MulsaPenggunaan plastik mulsa didalam budidaya tanaman semusim merupakan alternatif paling baik yang bisa dilaksanakan untuk mendukung kesuksesan di dalam budidaya tanaman, baik di musim kemarau maupun hujan. Tanaman buah termasuk merupakan tidak benar satu buah yang akan lebih optimal kalau ditanam di musim kemarau, maka dari itu menyebabkan buah ini sebagai tanaman semusim.Menggunakan cara ini untuk menanam tanaman buah di luar musimnya dapat terlampau menopang untuk melindungi masa pertumbuhannya. Plastik musa ini berguna untuk sesuaikan tingkat atau kadar air didalam tanah. Caranya adalah bersama menutupi lahan atau bedengan air bersama dengan plastik ini, maka air hujan tidak akan seluruhnya mengguyur tanah secara langsung.
2. Membuat BedenganBedengan air terhadap lahan tanaman tanaman buah terlampau berfaedah untuk kurangi dan meminimalisir kebanjiran akibat hujan. Jika tidak dibikin bedenga dan bibit ditanam di lahan datar, maka air hujan bakal merendam semua tanaman tanaman buah karena tidak ada jalur yang mengalirkan air. Jika dibuar bedengan, maka posisi tanaman dapat lebih tinggi dan tidak bakal terendam air hujan.
3. Waspada terhadap Hama dan PenyakitSeperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hama dan penyakit akan jauh lebih mudah menyerang tanaman tanaman buah pada selagi musim hujan. Sebagai keliru satu cara merawat tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar, kudu diketahui termasuk style hama dan penyakit apa saja yang menyerang tanaman tanaman buah beserta bersama dengan cara mengatasinya.
Hama Tanaman buahSerangan hama yang utama layaknya serangan trips, kutu kebul, dan tungau bisa menyerang daun tanaman tanaman buah anda dan sebabkan dau jadi keriting, kerdil, dan tidak normal. Selain merusak daun, hama-hama tersebut juga merupakan vektor atau perantara beraneka virus yang berbahaya bagi tanaman seperti virus mozaik dan virus gemini
• Lalat Bibit : memanfaatkan insektisida bersama bahan aktif imidacloprid dan bahan sejenisnya.
• Ulat Tanah : menggunakan insektisida dengan bahan aktif klorpirifos, imidacloprid atau karbofuran dan bahan sejenisnya.
• Ulat Penggerek Daun dan Buah : menggunakan insektisida bahan aktif sipermetrin, beta siflutrin, profenofos, klorpirifos, metomil, karbosulfan, lamda sihalotrin, deltametrin, klorantraniliprol, emamektin benzoate, dan bahan sejenisnya.
• Tungau : manfaatkan insektisida bersama bahan aktif abamectin, piridaben, klorfenapir, tetradifon, propargit, dan bahan sejenisnya.
• Lalat Buah : pakai insektisida dengan bahan aktif asetamiprid, spinosad, profenofos, sipermetrin, beta siflutrin, deltametrin, malation, dan bahansejenisnya.
• Trips : mengfungsikan insektisida dengan bahan aktif klorpirifos, metomil, imidacloprid, sipermetrin, abamectin, dan bahan sejenisnya.
• Kutu Debul : memanfaatkan insektisida bersama dengan bahan aktif imidacloprid, abamectin, tiametosksam, klorfenapir, disafentiuron, dan bahan sejenisnya.
Penyakit Tanaman buah• Layu Bakteri : pakai bakterisida dengan bahan aktif streptomicin sulfat dan bahan sejenisnya.
• Layu Jamur : pakai fungisida bersama dengan bahan aktif benomyl, tembaga hidroksida, dan bahan sejenisnya.
• Downey Mildew : pakai fungisida bersama bahan aktif mankozeb, belerang, propineb, tembaga hidroksida, metalaksil, benomyl, tebukonazol, propikonazol, dan bahan sejenisnya.
• Bercak Daun : manfaatkan mankozeb, propineb, klorotalonil, tembaga hidroksida, dimetomorf, difeokonazol, propikonazol, benomyl, simokasanil, karbendazim, triadimefon, azoksistrobin, dan bahan sejenisnya.
Inilah cara melindungi tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar. Semoga informasi ini bermanfaat.
Membuat Pupuk Air Cucian Beras -- Pernahkah Sobat melihat ibu-ibu rumah tangga menyiram tanaman, baik tanaman hias maupun sayuran, dengan air cucian beras (air leri)? Ternyata tanaman yang disiram air cucian beras itu tumbuh subur, daun hijau, bunga dan buahnya banyak. Ini artinyaair cucian beras mengandung sejumlah nutrisi dan dapat dimanfaatkan untukpupuk tanaman.
Memang, air basuhan beras rupawan buat nutrisi tumbuhan. Tetapi, akan sebagai lebih cantik lagi kalau air basuhan beras itu diolah dulu menjadi pupuk organik cair (POC) sebelum diberikan buat tanaman .
Mengapa demikian? Karena setelah diolah, nutrisi dari air cucian beras dapat langsung dimanfaatkan oleh tanaman dan lebih optimal. Nah, bagaimanacara membuat pupuk air cucian beras?
Sumber air cucian beras
Sebelum bergerak membuat pupuk air cucian beras, kita coba lihat sekilas dari-muasal atau asal air cucian beras. Rupanya, air bilasan beras nir mesti dari dari tempat tinggal tangga yg setiap waktu memasak nasi. Namun, masih banyak sumber-asal lain yang setiap hari membentuk air cucian beras.
Sumber lain air cucian beras bisa dari dari industri seperti pabrik pengolahan tepung beras. Bahkan, tempat tinggal makan atau restoran pula setiap hari mencuci atau membasuh beras buat keperluan memasak nasi. Oleh karena itu, asal-sumber tersebut membuat air cucian beras setiap hari yg terbilang sangat poly.
Sayangnya, berdasarkan sekian poly volume ?Produksi? Air cucian beras menurut aneka macam sumber, umumnya terbuang sebagai limbah begitu saja. Air cucian beras berdasarkan tempat tinggal tangga, industri tepung atau restoran masih belum dimanfaatkan secara maksimal .
Padahal, air bekas cucian beras tersebut sangat berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi pupuk cair tumbuhan yg murah, tapi relatif berkualitas.
Apakah air cucian beras merah sanggup buat pupuk?
Umumnya memang air cucian beras yang paling banyak diperoleh dari beras putih. Sebab, konsumsi beras putih lebih tinggi dari beras lainnya. Padahal, yang namanya air cucian beras tidak hanya menurut beras putih, namun ada beras merah, beras hitam, beras ketan. & jenis beras lainnya.
Air bekas cucian beras merah, beras putih, beras hitam, beras ketan & sejenisnya berkhasiat buat flora. Intinya, seluruh air cucian banyak sekali jenis beras tersebut bisa dimanfaatkan untuk pupuk tanaman lantaran sama-sama mengadung sejumlah nutrisi krusial di dalamnya.
Secara generik kandungan nutrisi air cucian beras putih memang tinggi. Tapi, jangan keliru, kalau dicermati berdasarkan vitamin B1 dan zat besi, kandungannya pada air cucian beras merah lebih tinggi menurut beras putih.
Air cucian beras dianggap pula MOL
Air cucian beras mengandung MOL (mikroorganisme lokal), yaitu jenis bakteri yang menguntungkan, bukan mikroba patogen atau parasit. Bahkan, keberadaan MOL air cucian beras dalam media tumbuh flora dapat melindungi tumbuhan dari serangan penyakit.
Oh, ya..sering kita mendengar dengan istilah MOL (mikroorganisme lokal), yaitu mikroorganisme yang ada pada bahan organik tertentu sepertibonggol pisang, rebung, buah maja, air nira,air kelapa, air cucian beras, nasi, dan lain sebagainya. Karena adanya aktivitas mikroorganisme lokal sebagai dekomposer, maka bahan-bahan organik tersebut terurai dan mengandung sejumlah nutrisi.
Demikian menggunakan air cucian beras, air ini mengandung mikroorganisme yang bekerja mengurai bahan-bahan organik misalnya karbohidrat, selulosa, dan lainnya. Hasil dekomposisinya melepaskan sejumlah hara yang bermanfaat buat tanaman . Makanya, air cucian beras ini biasanya diklaim pula dengan POC atau MOL air cucian beras karena mengandung mikroorganisme dan pula terdapat unsur hara pada dalamnya.
Kandungan nutrisi air cucian beras
Gambar : Pixabay/JIb_Enjoy
Apa saja kandungan nutrisi air cucian beras sebagai akibatnya poly orang tertarik buat menggunakannya menjadi pupuk flora? Banyak sekali zat-zat yang berguna buat flora. Tidak hanya unsur hara makro dan mikro, tetapi mengadung sejumlah zat lain yang dapat merangsang pertumbuhan flora.
Kita paham bahwa waktu beras dicuci, maka air yang bewarna putih seperti susu tadi sudah mengikis sejumlah kotoran yg melekat pada butiran beras & larut pada air.
Zat-zat penting yang terlarut dalam air cucian beras, yaitu protein, lemak, karbohidrat, selulosa, vitamin B1, dan sejumlah mineral yg terikat bersama menggunakan rantai karbon atau senyawa organik.
Adapun mineral atau diklaim pula dengan unsur hara yang bisa dimanfaatkan dari air cucian beras merupakan nitrogen (N), phosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), sulfur (S), dan juga besi (Fe). Unsur-unsur tadi jelas sekali makanan ?Khas? Tanaman .
Manfaat air cucian beras buat tanaman
Air cucian beras merupakan pupuk organik yang bermanfaat buat tanaman baik flora hias, sayuran, juga tanaman butir. Di bawah ini, Anda bisa melihat manfaat air cucian beras untuk tanaman , yaitu :
Dapat merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman seperti daun, tunas dan cabang
Dapat membantu pembentukan khlorofil dan membuat daun-daun tanaman tampak lebih hijau
Dapat merangsang pertumbuhan akar tanaman karena adanya vitamin B1
Dapat mempercepat adaptasi pada saat tanaman baru dipindahkan atau tanaman tidak mudah stres
Dapat meningkatkan daya tahan terhadap serangan penyakit
Penyerapan unsur hara menjadi lebih optimal
Dapat meningkatkan metabolisme tanaman
Dapat merangsang pembungaan, pembentukan biji dan buah
Meningkatkan kualitas hasil panen baik jumlah, ukuran maupun rasanya
Manfaat air cucian beras buat media tumbuh
Selain manfaat untuk tumbuhan langsung, air cucian beras jua berguna buat media tumbuh atau tanah. Apa saja keuntungannya?
Secara umum dapat memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologis media tumbuh
Membuat struktur tanah lebih gembur karena adannya bahan-bahan organik dalam media tumbuh
Membuat media tumbuh semakin baik dalam hal kapasitas tukar kation
Bahan organik dalam media tumbuh akan selalu terurai dan tersedianya hara tanaman karena adanya mikroorganisme dekomposer
Cara Pemanfaatan Air cucian beras yang efektif
Bagaimana cara pemanfaatan air cucian beras agar dapat berguna buat flora secara cepat dan efektif? Agar dapat berdaya guna lebih tinggi, maka sebelum digunakan buat menyiram flora, air cucian beras perlu difermentasi sehingga menjadi pupuk organik cair (POC) atau MOL
Nah, buat fermentasi atau merombak bahan-bahan organik air cucian beras, sebenarnya bisa berlangsung secara natural. Sebab, air cucian beras terdapat bakteri dekomposer tersendiri atau MOL.
Ketika diaplikasi buat tumbuhan, bahan organik berdasarkan air cucian beras akan terdekomposisi secara pelan-pelan dalam media tumbuh serta melepaskan zat-zat anorganik seperti N, P, K dan lainnya buat pertumbuhan tanaman .
Sayangnya, lantaran tidak cepat tersedia, kemungkinan nir dimanfaatkan secara optimal sang flora sesudah disiram dalam media tanam akbar sekali. Sebab, apabila terjadi hujan sebagai akibatnya tercuci atau kelebihan air dan keluar dari dasar pot, maka air cucian beras tidak sempat terdekomposisi menggunakan paripurna. Dengan demikian, berarti sedikit sekali zat hara yg bisa dimanfaatkan oleh flora.
Lantaran itu, buat cepat tersedia hara dan cepat diserap akar tumbuhan, maka air cucian beras yang masih segar butuh pengolahan lagi. Caranya dengan proses dekomposisi atau proses fermentasi agar berlangsung lebih cepat & lebih mantap. Dalam proses ini perlu dilibatkan pula bioaktivator atau dekomposer aktif yang dikenal menggunakan EM4.
Apa untungnya gunakan pupuk air cucian beras?
Sebelum melihat proses membuat pupuk air cucian beras dengan fermentasi donasi EM4, kita lihat dulu apa keuntungan memakai air cucian beras?
Dari sisi finansial, jelas pupuk air cucian beras tidak perlu beli dan bisa hemat uang
Bahan bakunya mudah dan cepat tersedia karena setiap hari ada masak nasi dan pasti ada cuci beras. Minimal sumbernya dari rumah sendiri
Tidak mengandung kimia sintesis sehingga tidak beresiko untuk pengguna
Tidak memberikan dampak negatif pada tanah, tanaman dan lingkungan
Sangat mudah digunakan di lapangan
Tanaman tumbuh subur dan memberikan citrarasa hasil panen yang lezat dan sehat untuk dikonsumsi serta daya simpan hasil panen bisa lebih lama
Cara Membuat Pupuk Air Cucian Beras menjadi pupuk organik cair (POC)
Gimana Sob..sudah yakin mau membuat pupuk air cucian beras? Kalau sudah, maka cara membuat pupuk organik cair itu tidak sulit. Simak dan ikuti saja langkah-langkah membuatnya berikut ini :
Alat-indera yg dibutuhkan untuk menciptakan pupuk air cucian beras :
Toples atau Ember atau Jirigen serta penutupnya
Corong
Pengaduk
Bahan-bahan :
Air cucian beras (cucian pertama)..sebanyak 1 liter
EM4(effective Microorganism)...1 sendok makan
Molase atau tetes tebu...1 sendok makan (alternatif molase bisa pakai gula putih atau gula jawa)
Langkah-langkah menciptakan POC air cucian beras :
Isi jirigen (saya biasanya menggunakan jirigen) dengan air cucian beras
Masukkan gula dan aduk hingga semuanya terlarut
Masukkan EM4 ke dalam jirigen dan aduk-aduk hingga tercampur secara merata.
Tutup jirigen dengan rapat dan simpan di tempat yang tidak terkena matahari secara langsung.
Pada hari ke-2, buka penutup sebentar dan aduk-aduk agar gas-gas yang terbentuk dapat keluar, lalu tutup kembali. Lakukan seperti itu hingga hari ke-6
Pupuk organik cair (POC) air cucian beras yang sudah selesai difermentasi, sudah bisa digunakan untuk memupuk tanaman. Proses fermentasi berjalan sukses ditandai dengan bau khas seperti bau tape
Cara Aplikasi pupuk air cucian beras buat tumbuhan
Untuk pupuk daun : Ambil 10 ml pupuk air cucian beras dan larutkan dalam 1 liter air sumur. Semprot ke seluruh bagian tanaman terutama bagian bawah daun dan cukup sekedar basah saja. Lakukan penyemprotan pupuk daun setiap seminggu dua kali
Untuk pupuk akar : Ambil 10-20 ml POC air cucian beras, larutkan dalam 5 liter air. Siram ke media tumbuh tanaman sekitar perakaran sebanyak 250 ml (secukupnya) per tanaman. Aplikasi POC air cucian beras seminggu sekali.
Tip
Agar pada menciptakan pupuk air bekas cucian beras tidak ribet, maka tidak perlu pakai banyak jirigen untuk mengisi air air cucian beras. Cukup gunakan satu jirigen dulu hingga penuh.
Misalnya, hari ini ada 1 liter air cucian beras, fermentasikan. Isi dalam jirigenA. Besok ada 1 liter, fermentasikan lagi dan isikan dalam jirigenA sampai penuh. Namun, tetap baru bisa digunakan setelah 7 hari proses fermentasinya.
Sebaiknya dalam membuat pupuk air cucian beras, hubungkan selang udara dari jirigen ke dalam botol air mineral yang berisi air. Gas-gas akan keluar sendirinya melalui selang. Ini memudahkan karena tidak perlu membuka setiap hari selama proses fermentasi.Rangkaian proses membuat Mol seperti gambar di bawah ini.
Rangkaian Proses POC Air Cucian Beras. Gambar : Dokpri
Tip+ ; Persiapan merakit jirigen untuk membuat pupuk cair organik air cucian beras
Berikut ini pupuklahan.Blogspot.Com memberikan panduan atau langkah-langkah merakit reaktor/jirigen fermentasi bahan organik cair buat membuat POC. Model ini bisa buat pupuk air cucian beras, pupuk cair darah ikan, pupuk cair kulit nenas, & sebagainya.
Langkah Merakit Jirigen Untuk Membuat Pupuk AIr Cucian Beras
Gambar : pupuklahan.Blogspot.Com
Perhatikan gambar di atas sambil membaca langkah-langkah berikut adalah (gambar dimulai dari kiri permukaan searah jarum jam)
Langkah ke-1
Siapkan selang udara. Lubangi bagian tengah tutup jirigen menggunakan soldier atau logam lain yg dipanaskan seukuran dengan selang udara.
Kemudian hubungkan menggunakan tutup jirigen/tabung fermentasi lainnya. Gunakan lem misalnya lem btg agar melekat kuat dalam tutup botol sebagai akibatnya tidak ada rongga udara dalam sekeliling selang yang terhubung.
Langkah ke-dua
Pasang tutup tersebut pulang ke jirigen. Lalu, periksa apakah ada longgar atau bocor dengan cara meniup melalui selang udara. Atau bisa pula menggunakan cara mengisi air biasa terlebih dulu.
Langkah ke-3
Siapkan botol air mineral bekas. Isi air sumur atau pam kira-kira dua/3 saja. Letakkan berdekatan menggunakan jirigen/tabung fermentasi lainnya.
Langkah ke-4
Apabila ke dalam jirigen sudah dimasukkan air cucian beras dan bahan-bahan fermentasi lainnya, maka tutup jirigen & hubungkan selang udara ke dalam air yang ada pada botol air mineral bekas. Ingat, botol air mineral yg berisi air jangan ditutup. Tapi, selang udara tetap tercelup ke pada air.
Demikian tip atau cara merakit jirigen buat mengolah pupuk cair air cucian beras. Semoga apa yg admin pupuklahan.Blogspot.Bagikan bisa bermanfaat terutama buat admin sendiri & kalau mampu pula bermanfaat buat semua teman-sahabat yg telah berkenan hadir di pupuklahan.Blogspot.Com
Video Cara Membuat Pupuk Air Cucian Beras
Dan Cara Merangkai Wadah Fermentasinya
Jika ingin tau cara pelaksanaan pupuk daun Gandasil D,
Tanaman buah merupakan tidak benar satu buah-buahan yang banyak dikonsumsi di Indonesia, terutama pada saat musim kemarau. Selain menyegarkan dan rasanya yang manis, buah ini terhitung kondang bersama nilai ekonomi yang tinggi. Maka berasal dari itu, tidak sedikit orang Indonesia yang terasa membudidayakan tanaman buah ini untuk mencukupi permintaan pasar Indonesia.
Banyak faktor-faktor yang bisa merubah keberhasilan penanaman tanaman tanaman buah tidak cuman ilmu dasar perihal budidaya tanaman.Ada banya faktor-faktor kecil yang ternyata merupakan syarat perlu dalam pertumbuhan dan keberhasilan petani dalam budidaya tanaman buah. Maka berasal dari itu, sebelum akan mengetahui langkah merawat tanaman buah di musim hujan sehingga berbuah besar dan segar, perlu diketahui juga syarat-syarat yang dibutuhkan di dalam perkembangan tanaman buah.
? Ketinggian LahanKetinggian lahan merupakan tidak benar satu faktor mutlak yang bisa mempengaruhi kesuksesan penanaman tanaman buah. Tanaman buah akan tumbuh bersama most useful di ketinggian zero ? Six hundred mdpl. Meskipun, tanaman buah senantiasa mampu berbuah dan tumbuh bersama dengan baik terhadap ketinggian di atas 600 mdpl, umur panennya bakal lebih lama dibandingkan kalau ditanam di dataran yang lebih rendah.Kesesuaian LahanTanaman tanaman buah menyukai lahan tanah yang mempunyai tekstur remah, gemur, dan berpasir bersama dengan sistem drainase yang baik. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru lebih-lebih dahulu untuk menggembukan dan meratakan tanah sebelum saat mengawali penanaman.
? Musim TanamMusim tanam sanggup dikatakan sebagai aspek yang terlalu perlu dalam keberhasilan penanaman tanaman buah. Tanaman tanaman buah menyukai iklim yang panas dan kering, yaitu pada pas musim kemarau. Pada situasi ini, tanaman buah bakal tumbuh secara most fulfilling dengan penyediaan air yang cukup, di mana air tidak menggenangi lahan.Meskipun begitu, menanam tanaman buah terhadap saat musim hujan bukanlah hal yang tidak mungkin. Hanya saja, hasil panen susah untuk highest quality dan akan hadapi beragam tantangan yang dapat berpotensi gagal panen. Tantangan yang paling kerap ditemui oleh petani adalah serangan penyakit yang meningkat layaknya pembusukan buah sebelum akan panen ataupun tumbuhnya jamur pada buah gara-gara suhu yang lembab.Selain itu, bersama dengan penataan lahan yang tidak cukup baik dan sistem drainase yang kurang prima juga mampu menyebabkan perkembangan dan hasil tanaman tanaman buah menjadi kurang optimalDari masalah akan dihadapi pada musim hujan, tersedia tiga perihal yang kudu dilaksanakan pada waktu menanam tanaman buah di musim yang lembab ini. Berikut adalah langkah melindungi tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar.
1. Menggunakan Plastik MulsaPenggunaan plastik mulsa di dalam budidaya tanaman semusim merupakan alternatif terbaik yang mampu dikerjakan untuk menolong keberhasilan dalam budidaya tanaman, baik di musim kemarau maupun hujan. Tanaman buah terhitung merupakan tidak benar satu buah yang dapat lebih top-quality jika ditanam di musim kemarau, maka berasal dari itu menyebabkan buah ini sebagai tanaman semusim.Menggunakan cara ini untuk menanam tanaman buah di luar musimnya akan benar-benar menunjang untuk menjaga generation pertumbuhannya. Plastik musa ini berguna untuk mengatur tingkat atau kadar air di dalam tanah. Caranya adalah bersama dengan menutupi lahan atau bedengan air bersama dengan plastik ini, maka air hujan tidak akan seluruhnya mengguyur tanah secara langsung.
2. Membuat BedenganBedengan air pada lahan tanaman tanaman buah sangat berfaedah untuk mengurangi dan meminimalisir kebanjiran akibat hujan. Jika tidak dibikin bedenga dan bibit ditanam di lahan datar, maka air hujan dapat merendam seluruh tanaman tanaman buah dikarenakan tidak tersedia jalan yang mengalirkan air. Jika dibuar bedengan, maka posisi tanaman dapat lebih tinggi dan tidak akan terendam air hujan.
3. Waspada pada Hama dan PenyakitSeperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hama dan penyakit dapat jauh lebih ringan menyerang tanaman tanaman buah pada kala musim hujan. Sebagai keliru satu cara memelihara tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar, wajib diketahui juga type hama dan penyakit apa saja yang menyerang tanaman tanaman buah beserta bersama langkah mengatasinya.
Hama Tanaman buahSerangan hama yang utama seperti serangan trips, kutu kebul, dan tungau mampu menyerang daun tanaman tanaman buah anda dan memicu dau jadi keriting, kerdil, dan tidak normal. Selain merusak daun, hama-hama berikut termasuk merupakan vektor atau perantara bermacam virus yang beresiko bagi tanaman seperti virus mozaik dan virus gemini
? Lalat Bibit : manfaatkan insektisida bersama dengan bahan aktif imidacloprid dan bahan sejenisnya.
? Ulat Tanah : memanfaatkan insektisida bersama bahan aktif klorpirifos, imidacloprid atau karbofuran dan bahan sejenisnya.
? Ulat Penggerek Daun dan Buah : memakai insektisida bahan aktif sipermetrin, beta siflutrin, profenofos, klorpirifos, metomil, karbosulfan, lamda sihalotrin, deltametrin, klorantraniliprol, emamektin benzoate, dan bahan sejenisnya.
? Tungau : memanfaatkan insektisida bersama dengan bahan aktif abamectin, piridaben, klorfenapir, tetradifon, propargit, dan bahan sejenisnya.
? Lalat Buah : pakai insektisida dengan bahan aktif asetamiprid, spinosad, profenofos, sipermetrin, beta siflutrin, deltametrin, malation, dan bahansejenisnya.
? Trips : memakai insektisida dengan bahan aktif klorpirifos, metomil, imidacloprid, sipermetrin, abamectin, dan bahan sejenisnya.
? Kutu Debul : mengfungsikan insektisida dengan bahan aktif imidacloprid, abamectin, tiametosksam, klorfenapir, disafentiuron, dan bahan sejenisnya.
Penyakit Tanaman buah? Layu Bakteri : memanfaatkan bakterisida bersama dengan bahan aktif streptomicin sulfat dan bahan sejenisnya.
? Layu Jamur : gunakan fungisida bersama dengan bahan aktif benomyl, tembaga hidroksida, dan bahan sejenisnya.
? Downey Mildew : manfaatkan fungisida dengan bahan aktif mankozeb, belerang, propineb, tembaga hidroksida, metalaksil, benomyl, tebukonazol, propikonazol, dan bahan sejenisnya.
? Bercak Daun : mengfungsikan mankozeb, propineb, klorotalonil, tembaga hidroksida, dimetomorf, difeokonazol, propikonazol, benomyl, simokasanil, karbendazim, triadimefon, azoksistrobin, dan bahan sejenisnya.
Inilah langkah melindungi tanaman buah di musim hujan sehingga berbuah besar dan segar. Semoga informasi ini bermanfaat.