Saturday, June 6, 2020

Bibit Tanaman Buah Langka Unggul Daerah Kota Blitar Jenis Lokal \u0026 Import Perkebunan Pertanian

Tanaman buah merupakan tidak benar satu buah-buahan yang banyak dikonsumsi di Indonesia, lebih-lebih terhadap waktu musim kemarau. Selain beri kesegaran dan rasanya yang manis, buah ini juga populer dengan nilai ekonomi yang tinggi. Maka dari itu, tidak sedikit orang Indonesia yang terasa membudidayakan tanaman buah ini untuk memenuhi keinginan pasar Indonesia.

Banyak faktor-faktor yang dapat merubah kesuksesan penanaman tanaman tanaman buah tidak cuman pengetahuan basic berkenaan budidaya tanaman.Ada banya faktor-faktor kecil yang ternyata merupakan syarat perlu dalam perkembangan dan kesuksesan petani dalam budidaya tanaman buah. Maka dari itu, sebelum sadar cara melindungi tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar, kudu diketahui juga kriteria yang dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman buah.

• Ketinggian LahanKetinggian lahan merupakan tidak benar satu faktor perlu yang mampu mempengaruhi keberhasilan penanaman tanaman buah. Tanaman buah akan tumbuh bersama dengan optimal di ketinggian 0 – 600 mdpl. Meskipun, tanaman buah selalu sanggup berbuah dan tumbuh dengan baik pada ketinggian di atas 600 mdpl, umur panennya akan lebih lama dibandingkan kalau ditanam di dataran yang lebih rendah.Kesesuaian LahanTanaman tanaman buah menyukai lahan tanah yang punyai tekstur remah, gemur, dan berpasir bersama dengan proses drainase yang baik. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru terutama dahulu untuk menggembukan dan meratakan tanah sebelum memulai penanaman.

• Musim TanamMusim tanam mampu dikatakan sebagai faktor yang benar-benar perlu didalam keberhasilan penanaman tanaman buah. Tanaman tanaman buah menyukai iklim yang panas dan kering, yakni pada waktu musim kemarau. Pada keadaan ini, tanaman buah dapat tumbuh secara optimal dengan penyediaan air yang cukup, di mana air tidak menggenangi lahan.Meskipun begitu, menanam tanaman buah terhadap selagi musim hujan bukanlah hal yang tidak mungkin. Hanya saja, hasil panen sukar untuk optimal dan bakal hadapi beragam tantangan yang dapat berpotensi gagal panen. Tantangan yang paling kerap ditemui oleh petani adalah serangan penyakit yang meningkat seperti pembusukan buah sebelum akan panen ataupun tumbuhnya jamur pada buah dikarenakan suhu yang lembab.Selain itu, bersama penataan lahan yang tidak cukup baik dan proses drainase yang tidak cukup prima terhitung mampu mengakibatkan perkembangan dan hasil tanaman tanaman buah menjadi tidak cukup optimalDari kasus dapat dihadapi terhadap musim hujan, tersedia tiga hal yang kudu dilaksanakan pada kala menanam tanaman buah di musim yang lembab ini. Berikut adalah cara merawat tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar.

1. Menggunakan Plastik MulsaPenggunaan plastik mulsa di dalam budidaya tanaman semusim merupakan alternatif paling baik yang sanggup dilaksanakan untuk menunjang kesuksesan di dalam budidaya tanaman, baik di musim kemarau maupun hujan. Tanaman buah termasuk merupakan keliru satu buah yang bakal lebih optimal jikalau ditanam di musim kemarau, maka berasal dari itu mengakibatkan buah ini sebagai tanaman semusim.Menggunakan langkah ini untuk menanam tanaman buah di luar musimnya dapat amat mendukung untuk melindungi jaman pertumbuhannya. Plastik musa ini berfaedah untuk sesuaikan tingkat atau persentase air dalam tanah. Caranya adalah bersama dengan menutupi lahan atau bedengan air bersama dengan plastik ini, maka air hujan tidak bakal sepenuhnya mengguyur tanah secara langsung.

2. Membuat BedenganBedengan air pada lahan tanaman tanaman buah amat berfaedah untuk mengurangi dan meminimalisir kebanjiran akibat hujan. Jika tidak dibikin bedenga dan bibit ditanam di lahan datar, maka air hujan dapat merendam semua tanaman tanaman buah sebab tidak ada jalur yang mengalirkan air. Jika dibuar bedengan, maka posisi tanaman akan lebih tinggi dan tidak akan terendam air hujan.

3. Waspada terhadap Hama dan PenyakitSeperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hama dan penyakit bakal jauh lebih ringan menyerang tanaman tanaman buah pada kala musim hujan. Sebagai tidak benar satu cara menjaga tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar, perlu diketahui terhitung type hama dan penyakit apa saja yang menyerang tanaman tanaman buah beserta bersama cara mengatasinya.

Hama Tanaman buahSerangan hama yang utama seperti serangan trips, kutu kebul, dan tungau bisa menyerang daun tanaman tanaman buah kamu dan menyebabkan dau jadi keriting, kerdil, dan tidak normal. Selain mengakibatkan kerusakan daun, hama-hama selanjutnya termasuk merupakan vektor atau perantara beraneka virus yang berbahaya bagi tanaman seperti virus mozaik dan virus gemini

• Lalat Bibit : menggunakan insektisida dengan bahan aktif imidacloprid dan bahan sejenisnya.

• Ulat Tanah : manfaatkan insektisida dengan bahan aktif klorpirifos, imidacloprid atau karbofuran dan bahan sejenisnya.

• Ulat Penggerek Daun dan Buah : gunakan insektisida bahan aktif sipermetrin, beta siflutrin, profenofos, klorpirifos, metomil, karbosulfan, lamda sihalotrin, deltametrin, klorantraniliprol, emamektin benzoate, dan bahan sejenisnya.

• Tungau : gunakan insektisida dengan bahan aktif abamectin, piridaben, klorfenapir, tetradifon, propargit, dan bahan sejenisnya.

• Lalat Buah : gunakan insektisida dengan bahan aktif asetamiprid, spinosad, profenofos, sipermetrin, beta siflutrin, deltametrin, malation, dan bahansejenisnya.

• Trips : mengfungsikan insektisida dengan bahan aktif klorpirifos, metomil, imidacloprid, sipermetrin, abamectin, dan bahan sejenisnya.

• Kutu Debul : mengfungsikan insektisida dengan bahan aktif imidacloprid, abamectin, tiametosksam, klorfenapir, disafentiuron, dan bahan sejenisnya.

Penyakit Tanaman buah• Layu Bakteri : memakai bakterisida bersama bahan aktif streptomicin sulfat dan bahan sejenisnya.

• Layu Jamur : mengfungsikan fungisida dengan bahan aktif benomyl, tembaga hidroksida, dan bahan sejenisnya.

• Downey Mildew : menggunakan fungisida dengan bahan aktif mankozeb, belerang, propineb, tembaga hidroksida, metalaksil, benomyl, tebukonazol, propikonazol, dan bahan sejenisnya.

• Bercak Daun : gunakan mankozeb, propineb, klorotalonil, tembaga hidroksida, dimetomorf, difeokonazol, propikonazol, benomyl, simokasanil, karbendazim, triadimefon, azoksistrobin, dan bahan sejenisnya.

Inilah langkah melindungi tanaman buah di musim hujan sehingga berbuah besar dan segar. Semoga Info ini bermanfaat.

Cara Menanam Daun Seledri Organik Dalam Pot dan Penataannya di Lahan Rumah Sempit

Cara Menanam Daun Seledri di Pot -- Siapa yang tak kenal dengan seledri. Tanaman yang tidak hanya dipanen daunnya, tapi juga tangkainya. Daun seledri ini sering digunakan oleh ibu-ibu rumah tangga. Pasalnya, masakan tanpa menambah daun seledri ke dalamnya, rasanya hambar. Sebab, daun seledri memiliki aroma khas yang membangkitkan selera makan. Rasanyatasty banget.

Cara Menanam Daun Seledri Organik Dalam Pot dan Penataannya di Lahan Rumah Sempit
Seledri Organik di Pot. Gambar : Dokpri

Tanaman daun seledri ini pula seringkali disebut orang dengan daun sop atau daun sup. Sehingga dengan penambahan daun sop ke pada beberapa jenis masakan, maka istilah ?Sop? Pun ikut diletakkan di depannya. Misalnya, sop ayam, sop udang, sop kentang, sop buntut, sop kepiting, & sop-sop lainnya.

Bukan tanpa alasan disebut dengan nama masakan sop tersebut. Sebab, masakan itu pasti ditambahkan daun sop dalam jumlah relatif banyak hingga muncul khas aromanya.  Meskipun dalam kuah tersebut terdapat daging atau udang dan bumbu-bumbu lain, tetap saja muncul “ekornya” sop.

Daun seledri poly keuntungannya

Di samping sebagai penyedap masakan kuah, daun yg satu ini pula dijadikan sebagai hiasan atau garnis kuliner. Dalam nasi goreng pun daun seledri ini menjadi pelengkap yang tidak boleh ketinggalan.

Bahkan, daun seledri manfaatnya lebih sekedar itu, beliau hingga bermanfaat pada dunia medis, seperti?Galat satunya-- menurunkan tekanan darah.

Sayangnya, poly daun seledri dipupuk kimiawi

Demikian banyak manfaat daun seledri pada kehidupan ini, namun alangkah sayangnya seledri yang dijual di pasar umumnya tumbuh menggunakan penambahan pupuk kimia, baik urea maupun NPK.

Bukannya nir boleh dikonsumsi, tetapi ada kekhawatiran terdapatnya sisa kimia yg berdampak terhadap kesehatan yang terkandung di dalamnya. Demikian juga menggunakan aromanya yg kurang wangi dibandingkan dengan seledri tanpa pupuk pabrikan.

Manfaat Ekologis Budidaya Seledri Organik

Seandainya seledri dibudidaya secara organis, bukan hanya aromanya (lantaran mengandung minyak atsiri) yg dihasilkan, tapi lebih berdasarkan itu. Yaitu, budidaya organis akan memberikan efek ekologis & medis yg luar biasa dasyatnya. Manusianya sehat & lingkungan pun selamat dari ancaman kerusakan.

Untuk mendapatkan daun seledri yang organik sebenarnya tidak susah. Pertama, asal saja punya “kantong tebal,” siapapun bisa membelinya. Namun, bagi yang “berkantong tipis,” mungkin tidak terjangkau dan berat rasanya. Ini memang karena seledri yang bebas dari residu kimia, harganya jauh lebih mahal.

Kedua, untuk mengonsumsi daun seledri organik, Anda tinggal petik saja di lahan atau perkarangan rumah. Tapi, tunggu dulu, Anda tentu harus menanam sendiri daun seledri dan rajin merawatnya.

Untuk menanam seledri yg organik dan natural nir harus di huma luas misalnya sawah atau kebun. Di rumah yang perkarangan sempit pun seledri mampu tumbuh asalkan saja terdapat kemauan.

Menanam daun seledri pada Lahan Sempit dalam pot

Jika memiliki lahan yang luas, maka daun seledri bisa dibudidaya eksklusif di tanah dalam jumlah yang poly & bisa menjadi potensi ekonomi. Tetapi, apabila lahan terbatas alias sempit misalnya huma rumah orang-orang yang hayati pada kota, apakah bisa buat menanam seledri?

Mengapa tidak, menanam seledri atau menyalurkan hobi menanam bukanlah milik yg punya lahan luas. Pemilik huma sempit pun, seperti di wilayah urban atau perkotaan, bisa menanam seledri/daun sup, misalnya model menanam daun seledri di pot.

Bagaimana cara menanam daun seledri di pot? Yuk simak penjelasannya

1. Gunakan pot buat menanam daun seledri menurut barang-barang bekas

Banyak pilihan menanam seledri pada areal sempit. Namun, yang paling mudah adalah menanam daun seledri pada pot atau polybag.

Untuk pot pun tidak wajib yang mahal-mahal. Barang-barang bekas seperti botol aqua, kaleng cat, timba semen, & barang-barang bekas lainnya yang tersedia di sekeliling Anda bisa dijadikan pot. Intinya, pot yang dimaksud dapat diisi media tanam buat menanam daun seledri.

Cara Menanam Daun Seledri Organik Dalam Pot dan Penataannya di Lahan Rumah Sempit
Seledri Organik dalam pot Gantung di Pohon

Gambar : Dokpri

dua. Tata pot daun seledri menggunakan baik supaya lebih indah

Untuk penataannya agar memberikan keindahan atau keindahan, pot daun seledri mampu disusun di loka yg terkena sinar matahari pagi seperti pada teras tempat tinggal .

Pot-pot yang sudah ditanam daun seledri dapat juga disusun secara vertikal membentuk semacamverticulture garden. Biasanya, pot digantung di dinding, batang pohon, atau bambu/tiang yang sudah dibuat tempat gantungannya.

Tiga. Siapkan bibit daun seledri buat ditanam pada pot

Meskipun menanam daun seledri pada pot, Anda mesti menyiapkan bibitnya. Tak usah resah dengan bibit, karena bibit daun seledri sangat mudah didapatkan.

Sebab, untuk menanam seledri nir harus berdasarkan biji (perbanyakan generatif), tetapi mampu juga diambil anakan yg sudah tumbuh begitu poly pada dekat induknya/umbinya (perbanyakan vegetatif)

Ada pilihan nih, Pertama, jika mau dari biji, maka pergi ke toko pertanian terdekat dengan Anda, belilah benih seledri. Kemudian benih disemai pada tempat semai. Tempat semai tidak usah luas-luas, cukup semai biji seledri dalam pot saja (pot yang sudah diisi tanah dan pupuk kompos).

Taburkan benih daun sup dan kemudian tutup dengan tanah/kompos tipis saja. Siram setiap hari. Saat daun telah tumbuh minimal 4 helai daun, bibit telah bisa dipindahkan buat ditanam dalam pot.

Cara Menanam Daun Seledri Organik Dalam Pot dan Penataannya di Lahan Rumah Sempit
Benih Seledri. Gambar : Dokpri

Kedua, ini yang paling gampang lagi. Minta sama tetangga satu pot tanaman daun seledri yang sudah tumbuh dan sudah banyak anakannya. Usahakan minta dengan cara yang sopan dan beretika agar ikhlas diberikannya.

Tetapi, jika tidak ada yang ?Menyedekahkan? Buat Anda, sebaiknya beli tanaman induk daun seledri di pasar, biasanya dijual dengan harga per pot seledri Rp.5 ribu ? Rp. 10 ribu.

Mungkin sedikit lebih murah atau sedikit lebih mahal tergantung masing-masing daerah. Berapapun harga daun seledri, pilihlah yg sudah terlihat ada banyak anakan agar dapat segera dipindahkan dan menanamnya di pot.

4. Racik media tanam daun seledri buat diisi ke dalam pot

Seledri tumbuh pada tanah. Tapi, bukan asal-asalan tanah. Tanah liat, berbatu, banyak bahan beracun, dan bersampah plastik bukanlah tempat hayati yang baik buat seledri.

Tanaman penyedap masakan ini tumbuh pada tanah yg gembur, poly bahan organik, dan tentunya tersedianya unsur hara buat pertumbuhannya.

Oleh karenanya, agar tanaman daun seledri bisa tumbuh menggunakan baik saat ditanam di pot, maka media tanam wajib kita racik dengan baik. Agar menghasilkan daun seledri organis, hindari penambahan pupuk kimia ke dalam adonan media tanam.

Lantas, bagaimana cara membuat media tanam daun seledri? Caranya mudah. Ingat ukuran pot yang hendak tanam seberapagede. Ambil 1 bagian tanah, 1 bagian arang sekam, dan 1 bagian pupuk kompos.

Campurkan ketiga bagian bahan tersebut sampai merata. Apabila sudah merata, tambahkan media tanam yang telah dibentuk tadi ke dalam pot sampai ? Bagian pot.

Jika terasa susah buat mencari bahan-bahan tadi seperti arang sekam & pupuk kompos, Anda mampu tempuh alternatif ini.

Arang sekam dapat diganti dengan sekam padi dan pupuk kompos dapat diganti dengan pupuk kandang yang sudah benar-benar matang. Perbandingan bahannya tetap sama, yaitu 1:1:1. Silakan baca pada artikel di bawah ini untuk mengetahuiciri-ciri pupuk kandang yang sudah matang.

BACA JUGA : Membuat Media Tanam Dalam Pot? Caranya Sangat Mudah, Tapi Hati-Hati Penggunaan Pupuk Organik yang Begini

lima. Tanam daun seledri di pot apabila sudah diisi media tanam

Jika pot sudah diisi dengan media tanam, maka sekarang saatnya menanam seledri. Buat lubang tanam sedalam sekitar 2-tiga centimeter. Ambil 1 anakan seledri untuk ditanam ke dalam pot & tutup lubang tanam hingga menutup bagian akarnya.

Ingat, 1 anakan seledri untuk 1 pot saja. Kemudian ingat disiram dengan air. Untuk 2-3 hari, jangan terkena sinar surya langsung. Tempatkan buat ad interim ditempat yg teduh.

Baca juga ini :

6. Rawat daun seledri pada pot supaya tumbuh fertile

Tanaman daun seledri yg telah ditanam dalam pot perlu menerima perhatian menurut Anda. Berikut ini beberapa perawatan daun seledri yang mesti Anda lakukan.

Daun seledri yg tumbuh di pot tentu saja butuh air. Oleh karena itu, siram tumbuhan seledri setiap hari atau sesuaikan menggunakan syarat cuaca. Jika lembab atau hujan, tentu tidak perlu disiram.

Jangan sampai media tanam sebagai kemarau (no soil moisture) akan menciptakan seledri pada pot layu atau pun meninggal. Jangan becek media tanam dan jangan juga medianya kering-kerontang.

Pupuk buat daun seledri pada pot

Untuk pemupukan nir perlu pusing jika Anda ingin memetik daun seledri yg organik. Nutrisi butuh agar daun seledri tumbuh sehat dan subur, tapi Anda tidak perlu memupuk dengan pupuk kimia.

Anda bisa memupuk tanaman daun seledri di pot dengan menambahkan kompos atau pupuk sangkar yg kaya dengan bahan organik. Pupuk organik tadi memiliki kandungan hara makro dan mikro lengkap, ada N, P, K, & sejumlah unsur hara esensial lainnya.

Namun, jika pun hendak diberi pupuk karena mungkin merasa kurang atau “kasihan,” Anda dapat memupuk daun seledri dalam pot dengan menyiramkan pupuk organik cair seperti pupuk air cucian beras dan pupukair cucian ikan,

Atau, bisa juga menambah pupuk organik lain yang sudah Anda buat sendiri dari sisa-sisa sayuran dapur. Cara membuat pupuk dari sampah organik silahkan Anda baca di sini.

Anda juga dapat memberikan pupuk organik lainnya buat tumbuhan daun seledri pada pot, yaitu pupuk EM4. Pupuk ini mengandung banyak mikroorganisme yg mampu mengurai bahan-bahan organik menjadi nutrisi buat tanaman . Untuk pemakaiannya, Anda tinggal baca petunjuk yg terdapat dalam botol EM4 tadi.

Penyiraman dengan pupuk organik cair (POC) cukup sekali dalam 1 bulan dengan dosis rendah. Dosisnya pemakaian POC dapat Anda baca di sini  agar pertumbuhan seledri Anda tumbuh subur yang menghasilkan daun yang sehat dan aromanya yang khas.

7. Panen daun seledri

Nah, ini dia yang terakhir ditunggu-tunggu, yaitu panen. Panen daun seledri yang di tanam dalam pot sudah dapat dilakukan pada umur +/-  3 bulan,

Anda mampu panen daun seledri bersama tangkai dengan cara memetiknya. Tak harus petik seluruh, kan? Secukupnya saja lantaran buat kebutuhan sendiri di rumah. Biarkan ia (seledri) terus poly beranak-pinak.

Saya biasa memetiknya daun dan tangkai seledri  hingga pelepah tangkai dekat umbi dengan cara ditarik ke bawah. Tujuannya, agar tidak ada sisa/bekas tangkai yang berpotensi membusuk dan mengundang penyakit. Selain itu. Dengan cara seperti itu, pertumbuhan anakan baru semakin cepat dan banyak.

Itulah cara menanam daun seledri pada pot. Jika ingin konsumsi sayuran daun seledri yang organik, sedapat mungkin hindari pemakaian pupuk dan pestisida kimia.

Manfaat dan Cara menanam pohon Jamblang Putih \/ Duwet

Tanaman buah merupakan salah satu buah-buahan yang banyak dikonsumsi di Indonesia, terutama terhadap kala musim kemarau. Selain menyegarkan dan rasanya yang manis, buah ini termasuk populer bersama dengan nilai ekonomi yang tinggi. Maka berasal dari itu, tidak sedikit orang Indonesia yang merasa membudidayakan tanaman buah ini untuk mencukupi permohonan pasar Indonesia.

Banyak faktor-faktor yang sanggup mempengaruhi keberhasilan penanaman tanaman tanaman buah tidak cuman ilmu basic tentang budidaya tanaman.Ada banya faktor-faktor kecil yang ternyata merupakan syarat perlu didalam perkembangan dan kesuksesan petani dalam budidaya tanaman buah. Maka dari itu, sebelum saat jelas langkah memelihara tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar, perlu diketahui termasuk kriteria yang dibutuhkan didalam pertumbuhan tanaman buah.

• Ketinggian LahanKetinggian lahan merupakan tidak benar satu aspek perlu yang bisa mempengaruhi keberhasilan penanaman tanaman buah. Tanaman buah dapat tumbuh bersama dengan optimal di ketinggian 0 – 600 mdpl. Meskipun, tanaman buah selalu bisa berbuah dan tumbuh bersama dengan baik terhadap ketinggian di atas 600 mdpl, umur panennya bakal lebih lama dibandingkan terkecuali ditanam di dataran yang lebih rendah.Kesesuaian LahanTanaman tanaman buah menyukai lahan tanah yang punyai tekstur remah, gemur, dan berpasir bersama proses drainase yang baik. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru lebih-lebih dahulu untuk menggembukan dan meratakan tanah sebelum saat memulai penanaman.

• Musim TanamMusim tanam dapat dikatakan sebagai aspek yang benar-benar penting dalam kesuksesan penanaman tanaman buah. Tanaman tanaman buah menyukai iklim yang panas dan kering, yaitu pada waktu musim kemarau. Pada keadaan ini, tanaman buah akan tumbuh secara optimal bersama penyediaan air yang cukup, di mana air tidak menggenangi lahan.Meskipun begitu, menanam tanaman buah pada selagi musim hujan bukanlah hal yang tidak mungkin. Hanya saja, hasil panen sulit untuk optimal dan bakal menghadapi beraneka tantangan yang sanggup berpotensi gagal panen. Tantangan yang paling sering ditemui oleh petani adalah serangan penyakit yang meningkat layaknya pembusukan buah sebelum akan panen ataupun tumbuhnya jamur terhadap buah karena suhu yang lembab.Selain itu, bersama penataan lahan yang tidak cukup baik dan sistem drainase yang tidak cukup prima termasuk dapat membawa dampak pertumbuhan dan hasil tanaman tanaman buah menjadi kurang optimalDari kasus bakal dihadapi pada musim hujan, ada tiga perihal yang kudu ditunaikan terhadap sementara menanam tanaman buah di musim yang lembab ini. Berikut adalah cara memelihara tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar.

1. Menggunakan Plastik MulsaPenggunaan plastik mulsa dalam budidaya tanaman semusim merupakan alternatif terbaik yang dapat dijalankan untuk menunjang kesuksesan dalam budidaya tanaman, baik di musim kemarau maupun hujan. Tanaman buah juga merupakan keliru satu buah yang bakal lebih optimal kecuali ditanam di musim kemarau, maka dari itu membawa dampak buah ini sebagai tanaman semusim.Menggunakan langkah ini untuk menanam tanaman buah di luar musimnya bakal terlalu menolong untuk memelihara jaman pertumbuhannya. Plastik musa ini berguna untuk mengatur tingkat atau takaran air di dalam tanah. Caranya adalah bersama dengan menutupi lahan atau bedengan air bersama plastik ini, maka air hujan tidak bakal sepenuhnya mengguyur tanah secara langsung.

2. Membuat BedenganBedengan air pada lahan tanaman tanaman buah terlalu bermanfaat untuk kurangi dan meminimalisir kebanjiran akibat hujan. Jika tidak dibikin bedenga dan bibit ditanam di lahan datar, maka air hujan bakal merendam seluruh tanaman tanaman buah dikarenakan tidak ada jalan yang mengalirkan air. Jika dibuar bedengan, maka posisi tanaman akan lebih tinggi dan tidak dapat terendam air hujan.

3. Waspada pada Hama dan PenyakitSeperti yang udah dijelaskan sebelumnya, hama dan penyakit akan jauh lebih enteng menyerang tanaman tanaman buah terhadap pas musim hujan. Sebagai salah satu langkah merawat tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar, kudu diketahui termasuk model hama dan penyakit apa saja yang menyerang tanaman tanaman buah beserta dengan langkah mengatasinya.

Hama Tanaman buahSerangan hama yang utama layaknya serangan trips, kutu kebul, dan tungau bisa menyerang daun tanaman tanaman buah kamu dan membuat dau jadi keriting, kerdil, dan tidak normal. Selain merusak daun, hama-hama berikut termasuk merupakan vektor atau perantara berbagai virus yang berbahaya bagi tanaman layaknya virus mozaik dan virus gemini

• Lalat Bibit : pakai insektisida dengan bahan aktif imidacloprid dan bahan sejenisnya.

• Ulat Tanah : memanfaatkan insektisida bersama dengan bahan aktif klorpirifos, imidacloprid atau karbofuran dan bahan sejenisnya.

• Ulat Penggerek Daun dan Buah : mengfungsikan insektisida bahan aktif sipermetrin, beta siflutrin, profenofos, klorpirifos, metomil, karbosulfan, lamda sihalotrin, deltametrin, klorantraniliprol, emamektin benzoate, dan bahan sejenisnya.

• Tungau : menggunakan insektisida bersama bahan aktif abamectin, piridaben, klorfenapir, tetradifon, propargit, dan bahan sejenisnya.

• Lalat Buah : memakai insektisida dengan bahan aktif asetamiprid, spinosad, profenofos, sipermetrin, beta siflutrin, deltametrin, malation, dan bahansejenisnya.

• Trips : pakai insektisida bersama bahan aktif klorpirifos, metomil, imidacloprid, sipermetrin, abamectin, dan bahan sejenisnya.

• Kutu Debul : memakai insektisida dengan bahan aktif imidacloprid, abamectin, tiametosksam, klorfenapir, disafentiuron, dan bahan sejenisnya.

Penyakit Tanaman buah• Layu Bakteri : manfaatkan bakterisida bersama dengan bahan aktif streptomicin sulfat dan bahan sejenisnya.

• Layu Jamur : menggunakan fungisida dengan bahan aktif benomyl, tembaga hidroksida, dan bahan sejenisnya.

• Downey Mildew : memanfaatkan fungisida dengan bahan aktif mankozeb, belerang, propineb, tembaga hidroksida, metalaksil, benomyl, tebukonazol, propikonazol, dan bahan sejenisnya.

• Bercak Daun : gunakan mankozeb, propineb, klorotalonil, tembaga hidroksida, dimetomorf, difeokonazol, propikonazol, benomyl, simokasanil, karbendazim, triadimefon, azoksistrobin, dan bahan sejenisnya.

Inilah langkah melindungi tanaman buah di musim hujan sehingga berbuah besar dan segar. Semoga informasi ini bermanfaat.

Efektifkah NPK saja? Ini Unsur Hara Esensial Yang Sering Terlupakan

Pupuklahan.blogspot.com -- Kalau belum memberi unsur hara esensial seperti memupuk tanaman dengan pupuk NPK, sepertinya belum yakin tanaman tumbuh subur dan produktif hasilnya.  Seolah-olah masih ada sesuatu yang hambar dan belum sempurna

Efektifkah NPK saja? Ini Unsur Hara Esensial Yang Sering Terlupakan
Pupuk NPK Mengandung Unsur Hara Tanaman.

Gambar : Dokpri

Karena itulah tidak heran jika pupuk yang mengandung unsur hara esensial  N, P dan K laris manis diborong oleh petani. Bahkan, menjadi tidak tenang dan mungkin juga gelisah ketika sulitnya mencari pupuk NPK untuk mencukupi unsur hara esensial dari usaha taninya.

Berbagai jenis pupuk yg mengandung hara N, P dan K menjadi komoditi yg dicari sang pemulia tumbuhan buat memupuk tanamannya. Ada yg membeli pupuk dalam bentuk pupuk beragam seperti pupuk NPK, & terdapat jua yg membeli pupuk tunggal seperti pupuk Urea, ZA, TSP, SP-36, KCL, dan lainnya yg mengandung unsur hara N, P, dan K.

Tanaman butuh unsur hara esensial

Semua cerita pada atas tentunya lumrah-wajar saja. Sebab, flora membutuhkan unsur hara esensial yg mengandung nitrogen (N), posfor (P), dan kalium (K). Tanaman membutuhkan unsur tadi buat membangun jaringan tubuhnya dari fase vegetatif sampai fase generatif. Hingga akhirnya, flora menaruh output produksi (panen) yang diinginkan sang petani.

Namun, alangkah sayangnya waktu memupuk tanaman secara nir berimbang. Sayang sekali karena terbatasnya ?Cara komunikasi? Menggunakan tumbuhan sehingga yang menanam nir mengerti unsur apa yang sebenarnya yg diharapkan ketika ini.

Kalaulah tanaman sanggup ?Ngomong,? Ia akan bilang bahwa bukan unsur hara N, P, dan K saja yang dibutuhkan. Atau dia akan cerita, kalau N, P, K sudah "over dosis Bungdanquot; pada tanah karena selalu dipupuk menggunakan pupuk yang itu-itu saja. Kami butuh unsur hara esensial lainnya jua.

Baca ini  :

Itulah sekilas citra tentang rutinitas pemupukan dengan unsur N, P, dan K yang dilakukan oleh sebagian besar petani dalam budidaya banyak sekali macam flora.

Tetapi, pada artikel ini kita ingin membuka misteri tumbuhan, khususnya unsur hara flora. Unsur hara makro apa sebenarnya yg tumbuhan butuhkan. Nutrisi esensial yang bagaimana seharusnya flora konsumsi agar dapat memberikan output panen yang optimal.

Unsur hara buat flora misalnya N, P, & K telah banyak yang mengenalnya. Bahkan, ketiga unsur tadi sudah setiap saat diberikan buat flora, apakah menanam pada huma yg luas ataupun menanam dalam huma sempit atau mungkin juga dalam pot.

Namun, taukah bahwa ada sejumlah unsur hara makro esensial buat flora yg sering dan banyak dilupakan oleh orang-orang yg suka menanam.

Jumlah unsur hara esensial tumbuhan

Apa unsur hara esensial buat tumbuhan yang acapkali terlupakan? Baik, kita akan bisa di sini. Tetapi, agar lebih melekat diingatan, kita buka pulang sekilas unsur-unsur hara makro yg dikonsumsi flora.

Ada 9 unsur hara makro esensial (butuh pada jumlah akbar), yaitu karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), posfor (P), kalium (K), belerang (S), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg).

Tiga unsur hara esensial makro yang tersedia secara alamiah, yaitu C, H, & O. Unsur-unsur itu tersedia pada udara & dimanfaatkan menggunakan cara berlangsungnya proses fotosintesis. Nutrisi yang diperoleh tanaman dengan reaksi kimia fotosinteis akan tetap tersedia & bisa dimanfaatkan sang tanaman selama iklim di bumi ini tidak terusik oleh ?Tangan-tangan dursila.?

Enam unsur hara makro lainnya yang merupakan nutrisi penting untuk tanaman, yaitu N, P, K, S, Ca, dan Mg yang sebenarnya ada di dalam tanah, namun karena  faktor alam dan campur tangan manusia banyak yang hilang atau mungkin jugaover tersedia (berlebihan).

Pemupukan dengan N, P, dan K secara terus-menerus mengakibatkan tanah menjadi kurang produktif. Pemberian kimiawi N, P, dan K secara tidak berimbang & mungkin pula over dosis, menyebabkan tanah mengalami perkara bahkan sanggup jadi kekurangan/ketidaktersediaan unsur hara lain pada dalam tanah.

Memang sebenarnya sebelum pemupukan, tanah harus diuji terlebih dahulu. Dengan cara itu, maka unsur hara esensial apa yg tersedia dan kondisi bagaimana yg harus dipertahankan.

Tetapi, memeriksa kadar hara dalam tanah sebelum tanam, sering terabaikan apalagi dalam areal penanaman yang relatif kurang luas. Banyak yang mengikuti pola biasa  dan rujukan yang tidak spesifik. Rutinitas yang sudah mentradisi itu itu sudah dianggapnya hal lumrah dan dianggapnya tepat dalam pemupukan.

Unsur Hara Esensial Yang Terlupakan, Fungsi & Gejala Kekurangannya

Terlepas berdasarkan yg tersebut pada atas, unsur hara makro esensial tanaman yang tak jarang terlupakan merupakan belerang (S), kalsium (Ca), & magnesium (Mg). Padahal, ketiga unsur hara esensial ini mempunyai fungsi penting dalam tanah menjadi nutrisi tumbuhan. Fungsinya tidak kalah krusial dengan N, P, dan K.

Apa fungsi unsur-unsur hara esensial S, Ca, & Mg tadi buat tumbuhan? Banyak sekali fungsinya baik buat pertumbuhan juga impak hasil panen. Peran/fungsi unsur-unsur tesebut misalnya di bawah ini, yaitu :

Belerang (S)

Sulfur atau belerang (S) yang diserap tanaman dalam bentuk ion SO4 2-. Perkembangan sangat ditentukan oleh adanya sulfur. Tidak hanya nitrogen yang berperan dalam pembentukan protein, namun sulfur memainkan perannya juga dalam reaksi pembentukan protein. Dengan adanya sulfur, maka dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman seperti daun, pucuk, akar dan juga anakan.

Jadi, kalau kurang relatif unsur hara esensial S, maka tanaman tumbuh kerdil, kurus, dan jua kuning pucat. Perkembangan tumbuhan terhambat bila kekurangan zat sulfur atau belerang.

Magnesium (Mg)

Unsur hara esensial magnesium diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Mg2+. Perannya terutama dalam pembentukan warna hijau pada daun. Unsur-unsur P dan K dapat diserap tanaman dengan baik jika hadirnya unsur hara Mg. Sebab, Mg perannya sebagai pengatur atau regulator. Magnesium juga berperan dalam sintesis protein dan lemak.

Tanda-tanda  defisiensi atau kekurangan unsur hara esensial magnesium mudah dilihat pada daun yang lebih tua. Jika terjadi defisiensi , gejalanya di sekitar daun tua akan berwarna kuning. Dan jika defiensinya cukup parah, maka daun-daun muda akan mati jaringan (nekrosis)

Kalsium (Ca)

Seperti kita ketahui bahwa unsur hara esensial tanaman berupa kalsium diserap dalam bentuk ion Ca2+ Ini salah satu unsur hara dalam menurunkan keasaman tanah. Di samping menurunkan pH agar mendekati netral, kalsium juga dapat memperbaiki sifat fisika tanah seperti pembentukan granular tanah. Adanya kalsium membuat tanah menjadi lebih gembur.

Tanaman membutuhkan kalsium supaya terbentuknya sel-sel baru. Bahkan, kalsium berperan dalam pada mendorong pembentukan biji & butir menjadi lebih sempurna.

Kalau kurang unsur hara esensial kalsium bisa ditandai adanya bagian flora yg meninggal seperti matinya titik tumbuh pucuk & juga akar. Mulai menurut bunga hingga dengan buah akan mengalami masalah keguguran apabila kekurangan kalsium.

Baca juga ini :

Itulah unsur hara esensial tanaman yg acapkali terlupakan, yaitu S, Mg, & Ca. Padahal, fungsinya sangat luar biasa dan kiprahnya saling mendukung antara satu unsur hara dengan unsur hara lainnya. Seandainya flora menerima asupan nutrisi hara makro & mikro yg cukup & sinkron dengan kebutuhannya, maka pertumbuhan & hasilnya benar-benar sangat menggembirakan.

Bagaimana penyelesaiannya?

Bagaimana cara menambahkan dan sumber pupuk yang mengandung unsur hara esensial  tanaman berupa S, Mg dan Ca, dapat dibaca di sini . Namun, sekedar tip saja bahwa untuk mempertahankan tetap tersedianya unsur hara makro dan mikro secara lengkap di dalam tanah, maka media tanah dapat diberikan pupuk organik berupa pupuk kandang.

Dosis pupuk kandang antara 10 sampai 20 ton per hektar (1 – 2 kg per Meter2). Pemberian pupuk kandang lebih aman jika diberikan pada media tanam. Pupuk kandang menyumbang sejumlah unsur hara esensial tanaman baik makro maupun mikro serta menghasilkan hormon pertumbuhan. Pupuk kandang juga membuat tanah tetap produktif dan berkelanjutan.

Jual Bibit Tanaman Buah Kelengkeng Matoa Island Lychee di Bukalapak

Tanaman buah merupakan salah satu buah-buahan yang banyak dikonsumsi di Indonesia, terlebih terhadap waktu musim kemarau. Selain beri kesegaran dan rasanya yang manis, buah ini juga kondang dengan nilai ekonomi yang tinggi. Maka berasal dari itu, tidak sedikit orang Indonesia yang terasa membudidayakan tanaman buah ini untuk mencukupi permintaan pasar Indonesia.

Banyak faktor-faktor yang mampu merubah kesuksesan penanaman tanaman tanaman buah tak sekedar ilmu dasar berkenaan budidaya tanaman.Ada banya faktor-faktor kecil yang ternyata merupakan syarat perlu didalam perkembangan dan keberhasilan petani didalam budidaya tanaman buah. Maka dari itu, sebelum saat menyadari cara melindungi tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar, perlu diketahui juga persyaratan yang diperlukan dalam perkembangan tanaman buah.

• Ketinggian LahanKetinggian lahan merupakan tidak benar satu segi mutlak yang mampu memengaruhi kesuksesan penanaman tanaman buah. Tanaman buah dapat tumbuh bersama dengan optimal di ketinggian 0 – 600 mdpl. Meskipun, tanaman buah selamanya dapat berbuah dan tumbuh bersama dengan baik pada ketinggian di atas 600 mdpl, usia panennya dapat lebih lama dibandingkan kalau ditanam di dataran yang lebih rendah.Kesesuaian LahanTanaman tanaman buah menyukai lahan tanah yang punya tekstur remah, gemur, dan berpasir bersama dengan proses drainase yang baik. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru khususnya dahulu untuk menggembukan dan meratakan tanah sebelum mengawali penanaman.

• Musim TanamMusim tanam dapat dikatakan sebagai faktor yang amat mutlak dalam keberhasilan penanaman tanaman buah. Tanaman tanaman buah menyukai iklim yang panas dan kering, yaitu terhadap kala musim kemarau. Pada keadaan ini, tanaman buah dapat tumbuh secara optimal bersama penyediaan air yang cukup, di mana air tidak menggenangi lahan.Meskipun begitu, menanam tanaman buah pada selagi musim hujan bukanlah perihal yang tidak mungkin. Hanya saja, hasil panen sulit untuk optimal dan akan hadapi beraneka tantangan yang sanggup berpotensi gagal panen. Tantangan yang paling kerap ditemui oleh petani adalah serangan penyakit yang meningkat seperti pembusukan buah sebelum saat panen ataupun tumbuhnya jamur pada buah dikarenakan suhu yang lembab.Selain itu, dengan penataan lahan yang kurang baik dan sistem drainase yang tidak cukup sempurna terhitung dapat menyebabkan pertumbuhan dan hasil tanaman tanaman buah jadi kurang optimalDari persoalan dapat dihadapi pada musim hujan, tersedia tiga perihal yang kudu dilakukan pada saat menanam tanaman buah di musim yang lembab ini. Berikut adalah langkah memelihara tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar.

1. Menggunakan Plastik MulsaPenggunaan plastik mulsa di dalam budidaya tanaman semusim merupakan alternatif terbaik yang bisa dilakukan untuk menolong kesuksesan dalam budidaya tanaman, baik di musim kemarau maupun hujan. Tanaman buah termasuk merupakan salah satu buah yang bakal lebih optimal kecuali ditanam di musim kemarau, maka berasal dari itu menyebabkan buah ini sebagai tanaman semusim.Menggunakan cara ini untuk menanam tanaman buah di luar musimnya dapat benar-benar menopang untuk merawat masa pertumbuhannya. Plastik musa ini berguna untuk sesuaikan tingkat atau takaran air dalam tanah. Caranya adalah dengan menutupi lahan atau bedengan air dengan plastik ini, maka air hujan tidak akan seluruhnya mengguyur tanah secara langsung.

2. Membuat BedenganBedengan air terhadap lahan tanaman tanaman buah terlalu berguna untuk mengurangi dan meminimalisir kebanjiran akibat hujan. Jika tidak dibikin bedenga dan bibit ditanam di lahan datar, maka air hujan dapat merendam seluruh tanaman tanaman buah dikarenakan tidak tersedia jalur yang mengalirkan air. Jika dibuar bedengan, maka posisi tanaman akan lebih tinggi dan tidak dapat terendam air hujan.

3. Waspada terhadap Hama dan PenyakitSeperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hama dan penyakit dapat jauh lebih enteng menyerang tanaman tanaman buah terhadap pas musim hujan. Sebagai tidak benar satu langkah melindungi tanaman buah di musim hujan sehingga berbuah besar dan segar, kudu diketahui termasuk model hama dan penyakit apa saja yang menyerang tanaman tanaman buah beserta bersama cara mengatasinya.

Hama Tanaman buahSerangan hama yang utama seperti serangan trips, kutu kebul, dan tungau dapat menyerang daun tanaman tanaman buah kamu dan mengakibatkan dau menjadi keriting, kerdil, dan tidak normal. Selain mengakibatkan kerusakan daun, hama-hama berikut juga merupakan vektor atau perantara beraneka virus yang berbahaya bagi tanaman seperti virus mozaik dan virus gemini

• Lalat Bibit : gunakan insektisida bersama bahan aktif imidacloprid dan bahan sejenisnya.

• Ulat Tanah : memakai insektisida bersama bahan aktif klorpirifos, imidacloprid atau karbofuran dan bahan sejenisnya.

• Ulat Penggerek Daun dan Buah : memanfaatkan insektisida bahan aktif sipermetrin, beta siflutrin, profenofos, klorpirifos, metomil, karbosulfan, lamda sihalotrin, deltametrin, klorantraniliprol, emamektin benzoate, dan bahan sejenisnya.

• Tungau : menggunakan insektisida bersama dengan bahan aktif abamectin, piridaben, klorfenapir, tetradifon, propargit, dan bahan sejenisnya.

• Lalat Buah : pakai insektisida bersama bahan aktif asetamiprid, spinosad, profenofos, sipermetrin, beta siflutrin, deltametrin, malation, dan bahansejenisnya.

• Trips : mengfungsikan insektisida dengan bahan aktif klorpirifos, metomil, imidacloprid, sipermetrin, abamectin, dan bahan sejenisnya.

• Kutu Debul : manfaatkan insektisida bersama bahan aktif imidacloprid, abamectin, tiametosksam, klorfenapir, disafentiuron, dan bahan sejenisnya.

Penyakit Tanaman buah• Layu Bakteri : memanfaatkan bakterisida bersama dengan bahan aktif streptomicin sulfat dan bahan sejenisnya.

• Layu Jamur : mengfungsikan fungisida bersama dengan bahan aktif benomyl, tembaga hidroksida, dan bahan sejenisnya.

• Downey Mildew : mengfungsikan fungisida bersama dengan bahan aktif mankozeb, belerang, propineb, tembaga hidroksida, metalaksil, benomyl, tebukonazol, propikonazol, dan bahan sejenisnya.

• Bercak Daun : pakai mankozeb, propineb, klorotalonil, tembaga hidroksida, dimetomorf, difeokonazol, propikonazol, benomyl, simokasanil, karbendazim, triadimefon, azoksistrobin, dan bahan sejenisnya.

Inilah langkah menjaga tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar. Semoga informasi ini bermanfaat.

Manfaat Pupuk Dolomit, Dosis dan Cara Aplikasi yang Tepat Agar Tanah dan Tanaman Produktif

Manfaat Pupuk Dolomit, Dosis dan Cara Aplikasi yang Tepat Agar Tanah dan Tanaman Produktif - Kapur dolomit sudah sangat familiar di kalangan petani. Hampir pada setiap menanam berbagai komoditas pertanian, mereka umumnya menggunakan pupuk dolomit.

Manfaat Pupuk Dolomit, Dosis dan Cara Aplikasi yang Tepat Agar Tanah dan Tanaman Produktif Dolomit. Gambar Pribadi

Banyak yang menggunakan kapur dolomit sebelum masa tanam, dan tidak sedikit juga yang sekedar menambahkan setelah tanam. Bahkan,  tak terhitung juga yang coba menambahkan karena melihat tanaman tidak ada perkembangan dan mungkin juga tidak mau berbuah.

Wajar-wajar saja begitu poly orang dekat menggunakan pupuk dolomit yg mengandung magnesium ini. Sebab, dolomit -- kapur yang berwarna putih tadi -- kabarnya dapat menetralkan tanah-tanah yang masam.

Tapi, pertanyaannya adalah kenapa jua harus memakai dolomit, apakah memang tanah yang hendak dimanfaatkan buat menanam itu masam? Dan apa juga dampaknya terhadap produktifitas flora sesudah anugerah dolomit?

Itulah beberapa pertanyaan yg seharusnya dipahami sebelum melakukan penambahan dolomit atau pengapuran. Sebab, ?Amal tanpa ilmu adalah perbuatan yg sia-sia.? Apabila sudah mengerti dengan misteri pelaksanaan dolomit, maka akan poly membawa imbas positif baik berdasarkan sisi finasial (jumlah yg dibeli tepat) juga menurut sisi tenaga dan produktifitas flora (jumlah pelaksanaan tepat)

Tanah Masam

Tanah di daerah dengan curah hujan tinggi umumnya masam. Hal ini karena hilangnya kation-kation garam seperti, K+, Na+, Ca2+, Mg2+, dan aram lainnya. Ion-ion tersebut adalah unsur hara bagi tanaman. Namun, karena tercuci hujan atau terbawa jauh ke dalam air tanah, maka tanah menjadi masam.

Tanah masam bukan hanya disebabkan sang curah hujan yang tinggi, namun pula belum tepatnya pemupukan. Pemupukan dengan pupuk yang mengandung nitrogen ?Seperti urea--secara terus menerus akan mengakibatkan tanah sebagai masam. Demikian juga dengan hadiah pupuk organik yg belum terdekomposisi secara sempurna sebagai akibatnya berpotensi terbentuknya asam.

Antara satu jenis tanaman dengan tanaman yg lain tidak sama taraf toleransi keasaman (pH). Ada yang bisa hidup dalam tanah masam menggunakan pH 4 ? Lima dan ada pula yg tumbuh fertile apabila keasaman tanah dalam kisaran 6-8. Tetapi, secara generik tanaman bisa menyerap unsur-unsur hara yg tersedia pada dalam tanah pada pH 6 ? 7 (mendekati netral).

Pada tanah yg dipakai buat media tanam menggunakan pH mendekati netral, unsur hara makro & mikro tersedia untuk tumbuhan. Namun, pada tanah masam, unsur hara makro tidak tersedia. Sebaliknya, unsur hara mikro misalnya Fe, Mn, dan lainnya tersedia pada poly, akan tetapi menjadi racun bagi tumbuhan.

Apa yg tejadi bila tanah masam?

Tanaman akan hidup merana pada kondisi media tumbuh yang masam dan hasil pun dapat dipastikan rendah.  Pada tanah yang digunakan untuk media tanam dengan pH mendekati netral, unsur hara makro dan mikro tersedia untuk tanaman. Namun, pada tanah masam, unsur hara makro tidak tersedia, termasuk unsur kalsium dan magnesium.

Sebaliknya, unsur hara mikro seperti Fe, Mn, & lainnya tersedia dalam banyak, akan tetapi menjadi racun bagi tanaman . Aluminium yang mengikat posfat gampang sekali didapat dalam tanah masam yg memperburuk kesuburan tanah. Begitu pun menggunakan aktifitas mikroorganisme dalam tanah akan terganggu. Pada kondisi tanah masam, dekomposisi bahan-bahan organik pada tanah lambat. Akibatnya, beberapa unsur hara seperti nitrogen, posfor, & sulfur mengalami defisiensi.

Cara mengetahui tanah masam atau nir

Sebelum capek-capek membeli kapur dolomit dalam jumlah banyak sehingga menguras kantong alias menghambur-hamburkan uang, alangkah pintar dan baiknya ?Tanyakan? Pada tanah bagaimana kondisinya. Maksudnya merupakan kondisi tanah apakah asam atau nir perlu diketahui.

Cara mengetahui tanah masam atau nir sangatlah mudah. Di samping meminta bantuan penyuluh pertanian lapangan untuk tes pH tanah, kita pun bisa melakukan tes tanah sendiri sekarang. Alat tes pH tanah (pH Soil Tester) sudah banyak dijual sekarang. Cara menggunakan cukup mudah karena di sana ada angka 1 sampai 14 yang menunjukkan nilai keasaman (pH).

Atau Anda bisa pakai indikator asam basa natural/alami. Banyak indikator pH alami, diantaranya adalah bunga sepatu (hibiscus) & kunyit. Tetapi, kita nir tau berapa angka keasaman menurut suatu larutan. Yang terdapat hanyalah perubahan rona tertentu.

Kunyit misalnya, apabila kunyit dicelupkan ke dalam larutan tanah beberapa waktu ( /- 30 mnt) dan warnanya menjadi kuning pudar/pucat, maka syarat tanah merupakan asam. Demikian pula dengan bunga kembang sepatu, ekstrak bunga tersebut, bila diteteskan larutan yg bersifat asam, warna larutan akan sebagai merah.

Manfaat Memberikan Dolomit

Dolomit dalam rumus kimia adalah CaCO3.MgCO3. Dolomit digunakan untuk pengapuran tanah sehingga kondisi tanah berubah dari asam menjadi atau mendekati netral. Pada kondisi tanah netral maka unsur-unsur hara esensial makro dan mikro tersedia untuk nutrisi tanaman. Al-hasil, tanah produktif, tanaman menjadi subur, dan memberikan hasil yang tepat waktu dan banyak.

Nah, jika dicermati dalam rumus tersebut tampak terdapat unsur Mg dan Ca yang merupakan unsur hara esensial bagi flora. Dengan penambahan dolomit, berarti juga sebuah bisnis buat membuat loka tumbuh flora tersedia unsur magnesium & kalsium. Apabila poly orang hanya mengenal NPK, maka perlu pula diingat pupuk dolomit yg mengandung hara esensial Ca & Mg.

Pupuk dolomit dapat juga memperbaiki sifat fisika tanah. Dengan hadiah pupuk dolomit, maka tanah lebih gembur, poros dan aerasi untuk tanaman sebagai lebih baik. Dengan gemburnya tanah, telah pasti penetrasi akar ke pada tanah sebagai lebih baik sehingga menjadi baik jua serapan unsur hara.

Cara Menghitung  Kebutuhan Pupuk Dolomit

Cara menghitung kebutuhan dolomit sangatlah gampang. Tetapi, sebelum pelaksanaan pastikan dulu pH tanah telah diketahui apakah lima,0 atau lima,7 atau mungkin pula kurang berdasarkan itu. Semuanya tergantung hasil tes pH tanah.

Untuk lebih gampang diingat, setiap ingin meningkatkan 1 poin pH, maka dikalikan dengan dua ton/hektar. Contohnya begini : apabila output tes tanah, pH 5,5. Sedangkan kondisi tanah yang toleran tumbuhan adalah pH 6,0 (pH toleran tergantung jenis tanaman ).

Maka banyaknya pupuk dolomit yang perlu dibeli untuk menurunkan pH tanah adalah [6,0 – 5,5] x 2 ton/hektar = 1 ton pupuk dolomit per hektar atau [6,0 – 5,5] x 2.000 kg/10.000 m2 = 0,1 Kg/m2 pupuk dolomit.Catatan: bahwa konversi berat  1 ton = 1000 Kg dan luas lahan 1 hektar = 10.000 m2.

Hasil di atas adalah untuk kebutuhan 1 hektar. Oleh karena itu, pastikan dulu berapa luas areal/lahan yang hendak dipupuk dengan dolomit. Jika luas lahan  Anda adalah 1000 m2, maka kebutuhan pupuk dolomit adalah 1000 m2 x 0,1 Kg/m2 = 100 Kg pupuk dolomit.

Baca juga ini :

Cara pelaksanaan pupuk dolomit

Aplikasi pupuk dolomit sama halnya menggunakan anugerah pupuk lainnya secara generik. Pupuk dolomit ditebar pada tanah sebelum tanam. Kemudian tanah diolah supaya terjadi percampuran tanah dengan pupuk dolomit sehingga syarat tanah cepat sebagai lebih baik. Pemberian pupuk dolomit 2 minggu atau lebih sebelum tanam.

Tips :

Pengapuran dengan dolomit usahakan diberikan dalam jumlah kecil tapi tak jarang. Dengan cara ini, pengapuran akan memberi impak lebih baik pada tanah. Namun, pertimbangan merupakan porto, waktu, dan tenaga yg terkuras.

Agar tanah tidak mudah menjadi masam, khususnya pada tanah yang ditanam tanaman secara terus menerus, sebaiknya dalam pemberian pupuk yang mengadung nitrogen, dapat digantikan dengan pupuk yang juga mengandung  belerang seperti ZA (NH4)2SO4. Hal ini karena dalam pupuk ZA juga mengandung sulfur dalam persentase kecil, namun dapat menyedia hara belerang (S) untuk tanaman (mana tau tidak tersedia S dalam tanah). Hal ini kembali kepada Anda, mana yang lebih menguntungkan, efektif  dan efisien.

Jangan lupa kombinasikan pupuk kimia dengan pupuk kandang. Pemberian pupuk organik berupa pupuk sangkar menciptakan tanah menjadi produktif. Pupuk kandang mengandung unsur hara makro & mikro yang lengkap. Meskipun jumlahnya mini , namun sangat efektif dalam memperbaiki sifat fisika, kimia dan hayati tanah.

Video Manfaat Pupuk Dolomit

Friday, June 5, 2020

bibit buah unggul majalengka: AGEN BIBIT TANAMAN OKULASI\/BIBIT BUAH OKULASI

Tanaman buah merupakan salah satu buah-buahan yang banyak dikonsumsi di Indonesia, khususnya pada selagi musim kemarau. Selain menyegarkan dan rasanya yang manis, buah ini termasuk terkenal dengan nilai ekonomi yang tinggi. Maka dari itu, tidak sedikit orang Indonesia yang mulai membudidayakan tanaman buah ini untuk memenuhi permintaan pasar Indonesia.

Banyak faktor-faktor yang dapat pengaruhi keberhasilan penanaman tanaman tanaman buah selain pengetahuan dasar berkenaan budidaya tanaman.Ada banya faktor-faktor kecil yang ternyata merupakan syarat perlu dalam perkembangan dan keberhasilan petani didalam budidaya tanaman buah. Maka berasal dari itu, sebelum akan mengerti cara menjaga tanaman buah di musim hujan sehingga berbuah besar dan segar, wajib diketahui juga beberapa syarat yang dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman buah.

• Ketinggian LahanKetinggian lahan merupakan keliru satu faktor mutlak yang mampu mempengaruhi keberhasilan penanaman tanaman buah. Tanaman buah dapat tumbuh dengan optimal di ketinggian 0 – 600 mdpl. Meskipun, tanaman buah tetap dapat berbuah dan tumbuh bersama baik terhadap ketinggian di atas 600 mdpl, usia panennya bakal lebih lama dibandingkan kecuali ditanam di dataran yang lebih rendah.Kesesuaian LahanTanaman tanaman buah menyukai lahan tanah yang punya tekstur remah, gemur, dan berpasir dengan sistem drainase yang baik. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru lebih-lebih dahulu untuk menggembukan dan meratakan tanah sebelum saat memulai penanaman.

• Musim TanamMusim tanam bisa dikatakan sebagai faktor yang amat mutlak didalam kesuksesan penanaman tanaman buah. Tanaman tanaman buah menyukai iklim yang panas dan kering, yaitu pada sementara musim kemarau. Pada kondisi ini, tanaman buah akan tumbuh secara optimal dengan penyediaan air yang cukup, dimana air tidak menggenangi lahan.Meskipun begitu, menanam tanaman buah terhadap selagi musim hujan bukanlah perihal yang tidak mungkin. Hanya saja, hasil panen sulit untuk optimal dan dapat menghadapi bermacam tantangan yang mampu berpotensi gagal panen. Tantangan yang paling sering ditemui oleh petani adalah serangan penyakit yang meningkat layaknya pembusukan buah sebelum saat panen ataupun tumbuhnya jamur terhadap buah sebab suhu yang lembab.Selain itu, bersama penataan lahan yang tidak cukup baik dan sistem drainase yang tidak cukup prima termasuk bisa membawa dampak perkembangan dan hasil tanaman tanaman buah jadi kurang optimalDari persoalan bakal dihadapi pada musim hujan, tersedia tiga hal yang harus dilakukan terhadap kala menanam tanaman buah di musim yang lembab ini. Berikut adalah cara melindungi tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar.

1. Menggunakan Plastik MulsaPenggunaan plastik mulsa dalam budidaya tanaman semusim merupakan alternatif terbaik yang sanggup dijalankan untuk menopang kesuksesan di dalam budidaya tanaman, baik di musim kemarau maupun hujan. Tanaman buah terhitung merupakan tidak benar satu buah yang akan lebih optimal jikalau ditanam di musim kemarau, maka berasal dari itu menyebabkan buah ini sebagai tanaman semusim.Menggunakan langkah ini untuk menanam tanaman buah di luar musimnya akan sangat mendukung untuk menjaga jaman pertumbuhannya. Plastik musa ini bermanfaat untuk menyesuaikan tingkat atau takaran air di dalam tanah. Caranya adalah dengan menutupi lahan atau bedengan air bersama dengan plastik ini, maka air hujan tidak bakal seluruhnya mengguyur tanah secara langsung.

2. Membuat BedenganBedengan air terhadap lahan tanaman tanaman buah amat berguna untuk kurangi dan meminimalisir kebanjiran akibat hujan. Jika tidak dibikin bedenga dan bibit ditanam di lahan datar, maka air hujan bakal merendam seluruh tanaman tanaman buah dikarenakan tidak tersedia jalan yang mengalirkan air. Jika dibuar bedengan, maka posisi tanaman akan lebih tinggi dan tidak dapat terendam air hujan.

3. Waspada terhadap Hama dan PenyakitSeperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hama dan penyakit akan jauh lebih ringan menyerang tanaman tanaman buah terhadap pas musim hujan. Sebagai keliru satu cara merawat tanaman buah di musim hujan sehingga berbuah besar dan segar, wajib diketahui juga tipe hama dan penyakit apa saja yang menyerang tanaman tanaman buah beserta dengan cara mengatasinya.

Hama Tanaman buahSerangan hama yang utama seperti serangan trips, kutu kebul, dan tungau sanggup menyerang daun tanaman tanaman buah anda dan mengakibatkan dau jadi keriting, kerdil, dan tidak normal. Selain mengakibatkan kerusakan daun, hama-hama berikut terhitung merupakan vektor atau perantara berbagai virus yang beresiko bagi tanaman layaknya virus mozaik dan virus gemini

• Lalat Bibit : pakai insektisida dengan bahan aktif imidacloprid dan bahan sejenisnya.

• Ulat Tanah : memanfaatkan insektisida dengan bahan aktif klorpirifos, imidacloprid atau karbofuran dan bahan sejenisnya.

• Ulat Penggerek Daun dan Buah : memakai insektisida bahan aktif sipermetrin, beta siflutrin, profenofos, klorpirifos, metomil, karbosulfan, lamda sihalotrin, deltametrin, klorantraniliprol, emamektin benzoate, dan bahan sejenisnya.

• Tungau : menggunakan insektisida dengan bahan aktif abamectin, piridaben, klorfenapir, tetradifon, propargit, dan bahan sejenisnya.

• Lalat Buah : memanfaatkan insektisida dengan bahan aktif asetamiprid, spinosad, profenofos, sipermetrin, beta siflutrin, deltametrin, malation, dan bahansejenisnya.

• Trips : memanfaatkan insektisida bersama bahan aktif klorpirifos, metomil, imidacloprid, sipermetrin, abamectin, dan bahan sejenisnya.

• Kutu Debul : manfaatkan insektisida bersama dengan bahan aktif imidacloprid, abamectin, tiametosksam, klorfenapir, disafentiuron, dan bahan sejenisnya.

Penyakit Tanaman buah• Layu Bakteri : memakai bakterisida dengan bahan aktif streptomicin sulfat dan bahan sejenisnya.

• Layu Jamur : gunakan fungisida dengan bahan aktif benomyl, tembaga hidroksida, dan bahan sejenisnya.

• Downey Mildew : gunakan fungisida dengan bahan aktif mankozeb, belerang, propineb, tembaga hidroksida, metalaksil, benomyl, tebukonazol, propikonazol, dan bahan sejenisnya.

• Bercak Daun : gunakan mankozeb, propineb, klorotalonil, tembaga hidroksida, dimetomorf, difeokonazol, propikonazol, benomyl, simokasanil, karbendazim, triadimefon, azoksistrobin, dan bahan sejenisnya.

Inilah cara merawat tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar. Semoga Info ini bermanfaat.