Tuesday, June 16, 2020

PBSI Klaten Getol Cari Bibit Atlet Berprestasi CarakaNews

Tanaman buah merupakan salah satu buah-buahan yang banyak dikonsumsi di Indonesia, terutama terhadap selagi musim kemarau. Selain menyegarkan dan rasanya yang manis, buah ini termasuk terkenal dengan nilai ekonomi yang tinggi. Maka berasal dari itu, tidak sedikit orang Indonesia yang mulai membudidayakan tanaman buah ini untuk mencukupi keinginan pasar Indonesia.

Banyak faktor-faktor yang bisa pengaruhi kesuksesan penanaman tanaman tanaman buah tidak cuman ilmu dasar berkenaan budidaya tanaman.Ada banya faktor-faktor kecil yang ternyata merupakan syarat mutlak di dalam pertumbuhan dan keberhasilan petani didalam budidaya tanaman buah. Maka dari itu, sebelum saat mengetahui cara melindungi tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar, harus diketahui juga kriteria yang dibutuhkan di dalam perkembangan tanaman buah.

? Ketinggian LahanKetinggian lahan merupakan keliru satu aspek penting yang mampu mempengaruhi kesuksesan penanaman tanaman buah. Tanaman buah akan tumbuh bersama dengan most desirable di ketinggian 0 ? 600 mdpl. Meskipun, tanaman buah tetap dapat berbuah dan tumbuh dengan baik terhadap ketinggian di atas six hundred mdpl, usia panennya dapat lebih lama dibandingkan kalau ditanam di dataran yang lebih rendah.Kesesuaian LahanTanaman tanaman buah menyukai lahan tanah yang memiliki tekstur remah, gemur, dan berpasir bersama proses drainase yang baik. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru lebih-lebih dahulu untuk menggembukan dan meratakan tanah sebelum mengawali penanaman.

? Musim TanamMusim tanam mampu dikatakan sebagai aspek yang amat perlu dalam keberhasilan penanaman tanaman buah. Tanaman tanaman buah menyukai iklim yang panas dan kering, yaitu terhadap sementara musim kemarau. Pada keadaan ini, tanaman buah akan tumbuh secara optimal dengan penyediaan air yang cukup, dimana air tidak menggenangi lahan.Meskipun begitu, menanam tanaman buah pada kala musim hujan bukanlah perihal yang tidak mungkin. Hanya saja, hasil panen susah untuk most excellent dan akan menghadapi berbagai tantangan yang dapat berpotensi gagal panen. Tantangan yang paling sering ditemui oleh petani adalah serangan penyakit yang meningkat layaknya pembusukan buah sebelum akan panen ataupun tumbuhnya jamur pada buah karena suhu yang lembab.Selain itu, bersama dengan penataan lahan yang kurang baik dan proses drainase yang tidak cukup prima termasuk dapat mengakibatkan pertumbuhan dan hasil tanaman tanaman buah menjadi tidak cukup optimalDari persoalan dapat dihadapi pada musim hujan, ada tiga perihal yang perlu dijalankan terhadap saat menanam tanaman buah di musim yang lembab ini. Berikut adalah cara memelihara tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar.

1. Menggunakan Plastik MulsaPenggunaan plastik mulsa didalam budidaya tanaman semusim merupakan alternatif terbaik yang dapat ditunaikan untuk menunjang keberhasilan di dalam budidaya tanaman, baik di musim kemarau maupun hujan. Tanaman buah termasuk merupakan tidak benar satu buah yang akan lebih premiere kalau ditanam di musim kemarau, maka berasal dari itu membuat buah ini sebagai tanaman semusim.Menggunakan langkah ini untuk menanam tanaman buah di luar musimnya bakal terlalu mendukung untuk merawat jaman pertumbuhannya. Plastik musa ini berguna untuk sesuaikan tingkat atau kadar air dalam tanah. Caranya adalah bersama menutupi lahan atau bedengan air bersama plastik ini, maka air hujan tidak akan seluruhnya mengguyur tanah secara langsung.

2. Membuat BedenganBedengan air pada lahan tanaman tanaman buah sangat berfaedah untuk mengurangi dan meminimalisir kebanjiran akibat hujan. Jika tidak dibikin bedenga dan bibit ditanam di lahan datar, maka air hujan bakal merendam semua tanaman tanaman buah sebab tidak ada jalan yang mengalirkan air. Jika dibuar bedengan, maka posisi tanaman bakal lebih tinggi dan tidak dapat terendam air hujan.

Three. Waspada terhadap Hama dan PenyakitSeperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hama dan penyakit bakal jauh lebih enteng menyerang tanaman tanaman buah terhadap kala musim hujan. Sebagai tidak benar satu langkah memelihara tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar, kudu diketahui juga tipe hama dan penyakit apa saja yang menyerang tanaman tanaman buah beserta dengan langkah mengatasinya.

Hama Tanaman buahSerangan hama yang utama seperti serangan journeys, kutu kebul, dan tungau mampu menyerang daun tanaman tanaman buah kamu dan memicu dau jadi keriting, kerdil, dan tidak everyday. Selain menyebabkan kerusakan daun, hama-hama selanjutnya terhitung merupakan vektor atau perantara beraneka virus yang beresiko bagi tanaman layaknya virus mozaik dan virus gemini

? Lalat Bibit : menggunakan insektisida bersama bahan aktif imidacloprid dan bahan sejenisnya.

? Ulat Tanah : manfaatkan insektisida bersama dengan bahan aktif klorpirifos, imidacloprid atau karbofuran dan bahan sejenisnya.

? Ulat Penggerek Daun dan Buah : pakai insektisida bahan aktif sipermetrin, beta siflutrin, profenofos, klorpirifos, metomil, karbosulfan, lamda sihalotrin, deltametrin, klorantraniliprol, emamektin benzoate, dan bahan sejenisnya.

? Tungau : manfaatkan insektisida dengan bahan aktif abamectin, piridaben, klorfenapir, tetradifon, propargit, dan bahan sejenisnya.

? Lalat Buah : memanfaatkan insektisida bersama bahan aktif asetamiprid, spinosad, profenofos, sipermetrin, beta siflutrin, deltametrin, malation, dan bahansejenisnya.

? Trips : memakai insektisida bersama dengan bahan aktif klorpirifos, metomil, imidacloprid, sipermetrin, abamectin, dan bahan sejenisnya.

? Kutu Debul : manfaatkan insektisida bersama dengan bahan aktif imidacloprid, abamectin, tiametosksam, klorfenapir, disafentiuron, dan bahan sejenisnya.

Penyakit Tanaman buah? Layu Bakteri : memakai bakterisida bersama dengan bahan aktif streptomicin sulfat dan bahan sejenisnya.

? Layu Jamur : gunakan fungisida dengan bahan aktif benomyl, tembaga hidroksida, dan bahan sejenisnya.

? Downey Mildew : pakai fungisida bersama dengan bahan aktif mankozeb, belerang, propineb, tembaga hidroksida, metalaksil, benomyl, tebukonazol, propikonazol, dan bahan sejenisnya.

? Bercak Daun : gunakan mankozeb, propineb, klorotalonil, tembaga hidroksida, dimetomorf, difeokonazol, propikonazol, benomyl, simokasanil, karbendazim, triadimefon, azoksistrobin, dan bahan sejenisnya.

Inilah langkah memelihara tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar. Semoga Info ini bermanfaat.

Tips Memperbanyak Anakan Jahe Agar Produksi Rimpang Tinggi

Cara Memperbanyak Anakan Jahe -- Dalam budidaya tanaman jahe, baik jahe merah maupun jahe gajah, yang diharapkan adalah produksi rimpangnya. Dan salah satu yang membuat tingginya produksi rimpang tanaman jahe adalah karena banyaknya tumbuh anakannya. Nah, kalau demikian, bagaimana caranya memperbanyak anakan jahe?

Sekilas fase pertumbuhan jahe

Sobat, kita tau bahwa tumbuhan jahe terdapat fase pertumbuhannya misalnya fase pembibitan, fase percabangan 3 (mulai tumbuh anakan), pertumbuhan cepat dan pesat, perkembangan rimpang, dan jua fase rimpang tidur/panen.

Yang sebagai tantangan adalah bagaimana kita memaksimalkan jahe mulai dalam fase pertumbuhan anakan atau dalam usia tiga-4 bulan setelah tanam. Sebab, fase ini sangat memilih tinggi-rendahnya produksi jahe nantinya.

Faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan jahe

Baik, terdapat beberap tips yang sanggup menjadi solusi bagi Sobat pada upaya menaikkan produksi jahe melalui perbanyakan anakannya.

BACA JUGA : Cara Budidaya Melon Dalam Pot di Perkarangan Sempit Agar Buahnya Besar dan Manis

Namun, sebelum menerapkan cara atau tips tersebut perlu kita lihat dulu beberapa hal lain atau faktor yang menyangkut dengan pertumbuhan dan perkembangan jahe.

Tercukupinya unsur hara

Kalau mengharapkan jumlah anakan dan berat rimpang yang tinggi, maka jahe wajib tumbuh fertile & relatif asupan nutrisinya mulai berdasarkan fase vegetatif hingga masuk fase generatif.

Sebab, tanpa menerima unsur hara yang cukup, baik yg tersedia dalam media tumbuh juga menggunakan penambahan pupuk, maka pertumbuhan jahe tidak akan aporisma.

Pencegahan dan pengendalian OPT

Selain pemupukan, jahe kerap kali terjangkit hama & penyakit terutama sekali jamur yang menyerang daun dan rimpangnya. Jika jahe terkena penyakit, maka pertumbuhan jahe terganggu.

Oleh karena itu, pencegahan dan pengendalian OPT jahe perlu mendapatkan perhatian yg berfokus dan tindakan yg tepat agar pertumbuhan tunas dan rimpang jahe bisa optimal.

Pencegahan agresi penyakit telah wajib dimulai semenjak awal pemilihan bibit hingga dengan penanamannya yang sahih.

Media tumbuh jahe tidak boleh becek atau kemarau

Hal lain yang mesti dievaluasi terhadap tanaman jahe merupakan air. Jahe yg terlalu acapkali disiram akan menyebabkan media tumbuh becek & akhirnya rimpang berpotensi terjangkit jamur dan membusuk.

Atau media tumbuh kemarau-kerontang, maka kondisi ini juga berpotensi terganggu pertumbuhan jahe misalnya layu & bahkan mati. Bagaimana mungkin tumbuh anakan jikalau indukannya saja sudah terganggu?

Nah, jika problem teknis budidaya jahe mulai pemilihan bibit, pengolahan huma atau penyaiapan media tanam, pemupukan, penyiraman/pengairan, & pengedalian OPT telah sempurna dilakukan, maka kita optimis pertumbuhan jahe fertile dan produktif.

Kalau jahe telah tumbuh fertile, tentunya telah sempurna sekali bila kita menerapkan cara memperbanyak anakan jahe & memang akan berpengaruh nyata terhadap ptoduksi rimpangnya.

CARA PERBANYAKAN ANAKAN JAHE

Setelah mengetahui dan mengevaluasi faktor yang memilih pertubuhan jahe, maka selayaknya mengetahui jua tips memperbanyak anakan jahe. Berikut ini tipsnya.

1. Aplikasi ZPT dalam tanaman jahe

Jahe yang diberikan hormon pertumbuhan atau zat pengatur tumbuh (ZPT) akan mer-4-ng-oleh & memacu pertumbuhannya baik pertumbuhan vegetatif maupun generatif.

ZPT mengandung sejumlah hormon pertumbuhan seperti hormon auksin, giberelin,  dan juga sitokinin. Zat-zat tersebut akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman jahe seperti pertumbuhan akar, batang, daun, dan juga tunas atau anakan dari tanaman jahe.

Kapan ZPT diaplikasikan pada jahe? Agar pertumbuhan jahe cepat & tunasnya cepat tumbuh, maka ZPT telah harus diaplikasikan semenjak ketika pembibitan sampai penanaman.

Pertama, sebelum rimpang jahe disemai, perlakuan dengan cara perendaman beberapa saat dalam ZPT, merupakan tindakan cerdas agar pertumbuhan jahe menjadi lebih cepat dan jumlah tunasnya yang tumbuh lebih banyak.

Kedua, ketika tanaman jahe menjelang usia 90 hari setelah tanam (HST) dan menjelang 110 HST. Fase ini sangat menentukan karena jahe mulai membentuk percabangan tiga (three branches stage).

Pada usia jahe tadi, flora jahe disemprot atau dikocor menggunakan ZPT sebesar masing-masing 1 kali, yaitu 1 kali pada usia menjelang 90 HST dan 1 kali menjelang 110 HST.

Pertanyaan lain, apa jenis ZPT yg digunakan buat meningkatkan kecepatan pertumbuhan tunas atau anakan tnaman jahe? Banyak sekali merek ZPT yang dapat digunakan untuk memacu tumbuh dan berkembangnya flora jahe.

Misalnya, untuk fase pembibitan dapat direndam dalam larutan Atonik, Hormon Alami seperti air kelapa, dan sejumlah ZPT lainnya. Sedangkan ketika usia jahe masuk fase percabangan tiga bisa menggunakan ZPT GA 3 Giberelic, Gibgro zpt gibberelin 10sp, Hormonik, dan lain sebagainya.

Sekadar catatan ; meskipun telah melakukan penyemprotan atau pengocoran menggunakan ZPT, namun perawatan seperti pemupukan mesti permanen dilakukan. Sebab, kalau nutrisi kurang, menjadi sia-sia pelaksanaan ZPT.

2. Pemotongan indukan tanaman jahe

Selain menggunakan aplikasi ZPT, buat memperbanyak anakan jahe bisa pula dilakukan dengan cara mutilasi/pemangkasan indukan jahe. Dengan memangkas induknya, maka akan me-r-4ng-sang pertumbuhan anakannya. Pertumbuhan anakan jahe lebih cepat & poly.

Yang sebagai pertanyaan, kapan indukan jahe dipangkas? Pemangkasan indukan jahe dilakukan saat flora jahe telah masuk fase percabangan 3 atau dalam usia 3-4 bulan.

Namun, terkadang memangkas jahe ketika usia tersebut dan sedang subur-suburnya tumbuh, terkadang ‘gak tega. Iya, benar. Saya sendiri pernah melakukannya, seperti sayang dan ‘gak yakin tumbuh lagi. Yang terlihatnya hanyalah karung dan media tanam.

Tetapi, lantaran telah aku pangkas, ya telah lah. Setiap hari, aku amati perkembangannya. Dalam tiga-7 hari, flora jahe belum juga tumbuh. Hampir saja menanam yang lain..He..He..??

Alangkah terkejut saat hari ke-10 sehabis pemangkasan, anakan jahe sudah menyembul mulai tumbuh & ada ke permukaan media tanam dalam jumlah dua sampai tiga anakan setiap indukannya.

Setelah anakan jahe tumbuh, perawatan jahe tetap dilakukan misalnya biasa seperti penyiraman & pemupukan sinkron jenis & dosisnya.

Pemotongan indukan jua sanggup dilakukan dalam indukan jahe yang telah tua & mulai menguning atau kemarau daunnya. Dengan mutilasi indukan ini pertumbuhan & perkembangan rimpang jahe menjadi lebih optimal.

Baca juga ini :

Sebaiknya, jangan memotong indukan jahe dalam isu terkini hujan atau diperkirakan akan turun hujan dalam waktu yg dekat. Kenapa? Jahe yg terluka & terkena air, sangat rentan terserang jamur/cendawan.

Itulah tips memperbanyak anakan jahe. Dengan penggunaan ZPT  dan pemotongan indukan yang tepat waktu akan meningkatkan anakan tanaman jahe dan produksi rimpangnya menjadi lebih tinggi. Khusus dalam pemotongan indukan jahe, usahakan menggunakan pis-4-u atau gunting yang tajam dan steril.

Jual Bibit Tanaman Buah Juwet Jamblang Hitam di lapak HGS kipli_suf

Tanaman buah merupakan tidak benar satu buah-buahan yang banyak dikonsumsi di Indonesia, terutama pada saat musim kemarau. Selain menyegarkan dan rasanya yang manis, buah ini terhitung tenar dengan nilai ekonomi yang tinggi. Maka dari itu, tidak sedikit orang Indonesia yang jadi membudidayakan tanaman buah ini untuk memenuhi permohonan pasar Indonesia.

Banyak faktor-faktor yang bisa pengaruhi kesuksesan penanaman tanaman tanaman buah tidak cuman pengetahuan dasar tentang budidaya tanaman.Ada banya faktor-faktor kecil yang ternyata merupakan syarat penting didalam pertumbuhan dan keberhasilan petani di dalam budidaya tanaman buah. Maka berasal dari itu, sebelum paham langkah menjaga tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar, perlu diketahui terhitung persyaratan yang diperlukan di dalam pertumbuhan tanaman buah.

? Ketinggian LahanKetinggian lahan merupakan tidak benar satu segi mutlak yang bisa mempengaruhi keberhasilan penanaman tanaman buah. Tanaman buah akan tumbuh dengan finest di ketinggian zero ? 600 mdpl. Meskipun, tanaman buah selamanya mampu berbuah dan tumbuh bersama dengan baik pada ketinggian di atas 600 mdpl, usia panennya bakal lebih lama dibandingkan terkecuali ditanam di dataran yang lebih rendah.Kesesuaian LahanTanaman tanaman buah menyukai lahan tanah yang punya tekstur remah, gemur, dan berpasir bersama proses drainase yang baik. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru khususnya dahulu untuk menggembukan dan meratakan tanah sebelum saat mengawali penanaman.

? Musim TanamMusim tanam mampu dikatakan sebagai faktor yang benar-benar penting di dalam keberhasilan penanaman tanaman buah. Tanaman tanaman buah menyukai iklim yang panas dan kering, yakni terhadap saat musim kemarau. Pada keadaan ini, tanaman buah dapat tumbuh secara most suitable bersama dengan penyediaan air yang cukup, di mana air tidak menggenangi lahan.Meskipun begitu, menanam tanaman buah terhadap saat musim hujan bukanlah perihal yang tidak mungkin. Hanya saja, hasil panen sulit untuk top-rated dan bakal menghadapi bermacam tantangan yang bisa berpotensi gagal panen. Tantangan yang paling sering ditemui oleh petani adalah serangan penyakit yang meningkat seperti pembusukan buah sebelum akan panen ataupun tumbuhnya jamur pada buah gara-gara suhu yang lembab.Selain itu, bersama penataan lahan yang tidak cukup baik dan proses drainase yang tidak cukup sempurna termasuk mampu mengakibatkan perkembangan dan hasil tanaman tanaman buah menjadi tidak cukup optimalDari persoalan dapat dihadapi pada musim hujan, ada tiga perihal yang perlu dilakukan pada sementara menanam tanaman buah di musim yang lembab ini. Berikut adalah cara melindungi tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar.

1. Menggunakan Plastik MulsaPenggunaan plastik mulsa dalam budidaya tanaman semusim merupakan alternatif paling baik yang dapat ditunaikan untuk membantu keberhasilan di dalam budidaya tanaman, baik di musim kemarau maupun hujan. Tanaman buah terhitung merupakan tidak benar satu buah yang akan lebih most fulfilling kalau ditanam di musim kemarau, maka dari itu sebabkan buah ini sebagai tanaman semusim.Menggunakan cara ini untuk menanam tanaman buah di luar musimnya akan terlampau menopang untuk memelihara jaman pertumbuhannya. Plastik musa ini berguna untuk mengatur tingkat atau kadar air dalam tanah. Caranya adalah bersama menutupi lahan atau bedengan air bersama plastik ini, maka air hujan tidak dapat seutuhnya mengguyur tanah secara langsung.

2. Membuat BedenganBedengan air pada lahan tanaman tanaman buah terlampau berguna untuk mengurangi dan meminimalisir kebanjiran akibat hujan. Jika tidak dibuat bedenga dan bibit ditanam di lahan datar, maka air hujan dapat merendam semua tanaman tanaman buah karena tidak tersedia jalan yang mengalirkan air. Jika dibuar bedengan, maka posisi tanaman bakal lebih tinggi dan tidak dapat terendam air hujan.

3. Waspada pada Hama dan PenyakitSeperti yang udah dijelaskan sebelumnya, hama dan penyakit dapat jauh lebih mudah menyerang tanaman tanaman buah terhadap saat musim hujan. Sebagai salah satu langkah memelihara tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar, wajib diketahui terhitung type hama dan penyakit apa saja yang menyerang tanaman tanaman buah beserta bersama dengan langkah mengatasinya.

Hama Tanaman buahSerangan hama yang utama layaknya serangan trips, kutu kebul, dan tungau sanggup menyerang daun tanaman tanaman buah kamu dan membuat dau jadi keriting, kerdil, dan tidak normal. Selain menyebabkan kerusakan daun, hama-hama berikut juga merupakan vektor atau perantara bermacam virus yang beresiko bagi tanaman seperti virus mozaik dan virus gemini

? Lalat Bibit : memanfaatkan insektisida bersama bahan aktif imidacloprid dan bahan sejenisnya.

? Ulat Tanah : gunakan insektisida bersama dengan bahan aktif klorpirifos, imidacloprid atau karbofuran dan bahan sejenisnya.

? Ulat Penggerek Daun dan Buah : gunakan insektisida bahan aktif sipermetrin, beta siflutrin, profenofos, klorpirifos, metomil, karbosulfan, lamda sihalotrin, deltametrin, klorantraniliprol, emamektin benzoate, dan bahan sejenisnya.

? Tungau : gunakan insektisida dengan bahan aktif abamectin, piridaben, klorfenapir, tetradifon, propargit, dan bahan sejenisnya.

? Lalat Buah : memanfaatkan insektisida dengan bahan aktif asetamiprid, spinosad, profenofos, sipermetrin, beta siflutrin, deltametrin, malation, dan bahansejenisnya.

? Trips : memanfaatkan insektisida bersama dengan bahan aktif klorpirifos, metomil, imidacloprid, sipermetrin, abamectin, dan bahan sejenisnya.

? Kutu Debul : memakai insektisida bersama bahan aktif imidacloprid, abamectin, tiametosksam, klorfenapir, disafentiuron, dan bahan sejenisnya.

Penyakit Tanaman buah? Layu Bakteri : mengfungsikan bakterisida bersama bahan aktif streptomicin sulfat dan bahan sejenisnya.

? Layu Jamur : memanfaatkan fungisida dengan bahan aktif benomyl, tembaga hidroksida, dan bahan sejenisnya.

? Downey Mildew : gunakan fungisida bersama dengan bahan aktif mankozeb, belerang, propineb, tembaga hidroksida, metalaksil, benomyl, tebukonazol, propikonazol, dan bahan sejenisnya.

? Bercak Daun : pakai mankozeb, propineb, klorotalonil, tembaga hidroksida, dimetomorf, difeokonazol, propikonazol, benomyl, simokasanil, karbendazim, triadimefon, azoksistrobin, dan bahan sejenisnya.

Inilah cara melindungi tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar. Semoga informasi ini bermanfaat.

Tips Merawat Cabai Rawit dan Peremajaannya Agar Panennya Berulang kali

Cara Merawat Cabai Rawit -- Cabai rawit merupakan komoditas hortikultura yang relatif lama usia hidupnya. Apalagi mendapat perawatan yang baik, cabai rawit tumbuh dan berbuah sampai 2 tahun lebih. Bahkan, cabai rawit yang sudah tidak produktif lagi pun akan kembali subur dan berbuah lebat jika pintar meremajakannya.

Mudahnya tumbuh cabe rawit

Cabe rawit gampang sekali tumbuh. Terkadang, kita melihat biji cabe rawit yg jatuh di sudut rumah, tumbuh & berbuah menggunakan sendirinya tanpa terdapat yg peduli.

Beruntung jikalau si empunya tempat tinggal mau menyiram & memupuknya. Kalau tidak, cabe rawit itu hanya bertahan selama syarat lingkungan bersahabat dengannya.

Jika kita rajin ?Lirik sana-sini? Ketika berjalan, hampir setiap rumah tumbuh tumbuhan cabe rawit. Ada yang menanam dalam pot dan tidak sedikit yang menanam pada lahan depan atau belakang tempat tinggal .

Memang mungkin sekadar menyalurkan hobi menanam ataupun olah raga berkebun sembari menyiram dan memupuknya. Namun, jika perawatannya bagus, hasil cabai rawit bisa melimpah.

Buah cabe rawit yg dipetik mampu buat konsumsi sendiri, membuatkan dengan tetangga, & bahkan bernilai irit kalau dijualnya.

Cabai rawit ; perawatan mudah, pasar pun siap menampungnya

Oh, iya..Tidak hanya mudah tumbuh, namun perawatannya pun nir terlalu ribet seperti varian cabai lainnya. Saking mudahnya dalam merawat, maka bukan hal yang aneh jikalau poly petani memilih menanam cabai rawit sebagai sebuah bisnis tani baik ditanam pada kebun, sawah, juga huma tegalan lainnya.

Tidak akan menyesal jika merawat cabe rawit dengan baik dan benar. Sebab, waktu produksi buahnya yang melimpah lantaran perawatan yang optimal, pasar pun siap menampungnya. Bahkan, harganya pun relatif stabil dan terbilang mahal.

Cabai rawit poly keuntungannya

Cabai rawit memang pedas, tetapi anehnya poly orang menyukainya, mengapa?. Selain berguna untuk kesehatan karena kandungan vitamin A yg tinggi, cabai rawit adalah bumbu masakan, sambal, & lalapan yg kayaknya tidak boleh ketinggalan. Tanpa cabe rawit, apapun lalapan jadi hambar cita rasanya.

Okay, seperti ulasan di atas, kalau ingin hasilbudidaya cabai rawit berbuah lebat, maka rahasianya ada pada perawatannya.

Oleh karenanya, postingan ini sengaja saya hadirkan secara spesifik tentang cara merawat cabai rawit agar produksinya tinggi alias berbuah lebat.

Bahkan, pada akhir postingan ini jua penulis masukkan dengan peremajaan cabe rawit yang telah tua agar kembali subur & produktif. Jadi, bila umumnya dicabut cabai rawit yang sudah tua dan nir berbuah lagi, dengan tau cara meremajakan cabai rawit, maka tak perlu lagi sebentar-sebentar tanam yang baru.

MERAWAT CABAI RAWIT

Kegiatan tanam-menanam cabai rawit udah usai. Namun, tugas petani masih banyak bila mau hasil panen melimpah. Kegiatan yang masih menunggu dan belum bisa melepas tangan selesainya cabai rawit tumbuh merupakan perawatannya.

Memelihara atau merawat cabe rawit nir hanya menyiramnya agar tidak kering. Tetapi, perawatan wajib menyeluruh seperti penyiangan, pemupukan, perempelan, pemasangan ajir, dan bahkan termasuk pengendalian organisme pengganggu flora (OPT) yg tak jarang diklaim menggunakan hama & penyakit tumbuhan.

1. Jaga kelembaban media tumbuh cabe rawit dengan cara menyiramnya atau sesuaikan menggunakan cuaca

Cabai rawit adalah keliru satu makhluk hayati yang tidak terlepas dengan kebutuhan air. Oleh karenanya, keliru satu yg terpenting dalam merawat cabe rawit merupakan memastikan media tumbuh/lahan tanam permanen lembab atau kebutuhan air cukup.

Untuk menjaga kelembaban, tentu saja cabai rawit perlu dilakukan penyiraman yang teratur. Tidak mesti dua kali sehari, yg terpenting merupakan menyesuaikan menggunakan cuaca.

Kalau cuaca sangat panas atau demam isu kemarau, cabai rawit mesti disiram sampai 1-2 kali. Sebaliknya, jika hujan turun pada jumlah yg relatif, ini berarti petani boleh beristirahat sementara waktu karena nir perlu penyiraman.

Kelebihan air atau tergenang juga tidak cantik atau bahkan mengganggu pertumbuhan cabe rawit. Makanya, pembuatan saluran drainase telah wajib disiapkan jauh-jauh hari sebelum menanam cabe rawit.

Dua. Bersihkan huma cabe rawit menurut gulma atau tanaman pengganggu dengan cara penyiangan

Tanaman cabe rawit akan tumbuh fertile dan berbuah lebat bila lahannya bersih menurut tanaman pengganggu misalnya gulma. Oleh karena itu, merawat cabe rawit menggunakan cara penyiangan tidak boleh terlewatkan.

Gulma atau rerumputan yg tumbuh pada lahan cabai akan menjadi kompetitor cabe rawit. Persaingan nutrisi antara cabai dan gulma mengakibatkan pertumbuhan cabe rawit kerdil & produktivitasnya nir aporisma alias rendah.

Oleh karena itu, penyiangan gulma atau tanaman pengganggu dengan cara mencabut atau mencangkul sudah harus dilakukan sejak 15 hari setelah tanam. Dan penyiangan permanen dilanjutkan secara berkala walaupun cabe rawit sudah berbuah.

Makanya, bagi petani yg mempunyai kapital, mereka memakai mulsa pada budidaya cabai rawit. Tujuannya, mencegah tumbuhnya gulma dan sekaligus sanggup menjaga kelembaban media tumbuh.

Tiga. Pupuklah cabe rawit dengan nutrisi yg tepat supaya tumbuh subur & berbuah lebat.

Cabai rawit yg menerima asupan unsur hara makro dan mikro yang relatif, tentu saja tumbuh fertile dan output panen tinggi serta memuaskan petani.

Nah, buat mencukupi nutrisi tadi, perlu merawat cabe rawit menggunakan cara memupuknya secara sempurna, tepat jenisnya, tepat ketika, tepat dosisnya, & sempurna cara aplikasinya.

Pemupukan cabai dapat diberikan pupuk kimia dan bisa jua hanya pupuk organik seperti pupuk kandang. Sebab, ke 2 jenis pupuk tersebut mengandung unsur hara makro dan mikro meskipun jumlahnya yg nir sama.

Namun, jika tujuan penanaman bukan buat membentuk cabe rawit organik, kombinasi pupuk kimia & organik buat cabai rawit lebih indah.

Kenapa? Karena pupuk kimia menyediakan hara makro cepat tersedia. Sedangkan, pupuk organik (pupuk sangkar contohnya) memperbaiki struktur tanah dan menyediakan unsur hara makro & mikro yang lengkap.

Pemupukan bisa dengan cara membenamkan di sekeliling tanaman dan boleh juga dengan cara pengocoran/penyiraman. Perawatan dengan pemupukan dilakukan sebulan sekali. Pupuk untuk cabe rawit, baik Jenis dan dosis pemupukan cabai rawit, dapat dibaca pada artikelBudidaya Cabai Rawit? Cukupi Nutrisinya Agar Panen Melimpah

Selain pemupukan menggunakan pupuk akar yg dibenamkan atau dikocor, cabe rawit perlu juga dipupuk menggunakan pupuk daun.

Pemupukan dengan pupuk daun seperti Gandasil atau merek pupuk daun lainnya, mampu dilakukan 1-dua kali per bulan. Ini bertujuan agar penyerapan unsur hara terutama hara mikro lebih optimal.

4. Pasang ajir untuk menopang cabe rawit agar nir gampang jatuh lantaran angin atau hujan.

Pemasangan ajir cabai rawit adalah keliru satu jalan merawat atau memelihara cabe rawit. Sebab, menggunakan adanya ajir akan menopang cabai rawit sebagai akibatnya nir mudah roboh oleh angin atau hujan.

Apalagi cabai rawit buahnya lebat dan batangnya yang tinggi, pemasangan ajir sangat dibutuhkan. Beban butir cabai & batangnya yang berat membuat cabe rawit mudah sekali goyah.

Ajir dapat terbuat dari bambu dengan panjang 1-1,5 meter atau disesuaikan dengan tinggi tanaman cabai. Ajir ditancapkan di samping tanaman cabai rawit dengan posisi kemiringan 450 dan bersandar ditengah percabangan pertama, lalu diikat.

Lima. Monitor secara teratur cabe rawit & kendalikan bila adanya serangan OPT

Petani yg menanam cabai rawit sangat bersyukur karena cabai rawit termasuk keliru satu cabai yang jarang diganggu sang organisme pengganggu tanaman (OPT). Hampir nir terdengar terdapat fakta cabai rawit terjangkit penyakit keriting daun.

Tapi, yg namanya hama dan penyakit alias OPT permanen terdapat walaupun jumlah & serangan terhadap cabe rawit tidak sepopular dan seganas OPT yang menyerang cabai keriting.

Jika ada OPT dapat dikendalikan saja dengan cara mekanis misalnya menggunakan tangan atau alat lainnya. Sangat kondusif dan ramah lingkungan bila mengendalikan OPT menggunakan penggunaan pestisida organik.

Itulah beberapa hal penting dalam merawat cabai rawit. Dengan perawatan yang baik dan sahih, maka pertumbuhan cabe rawit subur, usia pertumbuhan bisa lebih lama , & buahnya lebat.

PEREMAJAAN CABAI RAWIT YANG SUDAH TUA

Cara Peremajaan Cabai Rawit yag Sudah Tua -- Kini, kita ulas cabai rawit yang sudah tua untuk peremajaan. Biasanya, cabai rawit setelah 2-3 tahun sudah terbilang tua, produktivitasnya sudah menurun. Daun-daun mulai menguning, kecil, dan ada cabang-cabang dan ranting mulai mengering.

Apabila syarat tadi pada atas tidak ditangani dengan cerdas, tinggal menunggu saat layu & mati. Selanjutnya, cabe rawit tua sudah mampu dicabut & ditanam balik yang baru.

Tapi, produktivitas & usia tumbuh cabe rawit mampu sebagai aporisma jika dipertahankan melalui peremajaan. Ketika tindakan meremajakan sukses, cabai rawit akan timbul daun & tunas baru. Dalam saat tidak usang akan timbul kucup bunga & mulai berbuah kembali.

Bagaimana cara meremajakan cabai rawit yang sudah tua? Berikut ini bisa disimak langkah-langkah yg perlu dilakukan bila hendak meremajakan cabai rawit.

1. Pangkas daun, cabang & ranting yang nir produktif

Untuk meremajakan atau membuat cabai rawit balik produktif, pertama sekali lakukan pemangkasan daun-daun yang sudah menguning atau sudah tua.

Tetapi, tetap sisakan beberapa daun supaya tumbuhan permanen mampu melangsungkan metabolismenya.

Selanjutnya, pangkas juga cabang dan ranting yang sudah tidak produktif, layu, dan kering. Daun-daun, ranting dan cabang yang sudah dipangkas, dikumpulkan untuk dibuang jauh-jauh atau dikomposkan.

Dua. Berikan pupuk kandang & pupuk kimia agar cabe rawit tua balik tumbuh tunas-tunas baru.

Setelah pemangkasan, apalagi? Segera berikan pupuk supaya cabe rawit tua balik menerima nutrisi yang cukup. Pupuk yang diaplikasikan harus mengandung unsur hara makro dan mikro supaya tanaman fertile & produktif.

Pertama, berikan pupuk kandang sebanyak 1-2 Kg/flora. Pupuk kandang dibenamkan di sekeliling tanaman & ditutup kembali dengan tanah.

Kedua, beri pupuk NPK sebesar 5 gram per tanaman . Pupuk NPK ini mampu dibenamkan pada sekeliling tumbuhan dan sanggup jua dikocor.

Kalau pengocoran, larutkan sebesar 1 sdm NPK dalam 1 liter air, kocorkan ke pangkal tanaman sebanyak 500 mililiter/flora. Pemupukan menggunakan NPK tetap dilakukan sebulan sekali.

Tiga. Semprot cabe rawit yang diremajakan dengan pupuk daun

Agar tumbuhan cabai rawit yg diremajakan terpacu pertumbuhan & pembungaannya, semprot dengan pupuk daun 1-dua kali per 30 hari.

Semprot merata tanaman cabai rawit terutama bagian atas bawah daun karena pada sana masih ada poly ekspresi daun (stomata). Lakukan penyemprotan pada pagi atau sore hari. Jangan pada waktu terik mentari karena mampu mengakibatkan daun terbakar.

4. Siram cabai rawit secukupnya secara teratur

Baik sebelum pemangkasan maupun setelah pemangkasan, flora cabai rawit tetap disiram secukupnya. Lakukan penyiraman secukupnya dan rutin selama masa peremajaan berlangsung.

Baca jua ini :

Demikian pula sehabis pemupukan, segera siram/airi media tumbuh agar pupuk cepat larut dan bisa segera diserap oleh akar tumbuhan.

Itu dia tip merawat cabai rawit & peremajaan cabe rawit yang telah tua. Dengan langkah-langkah yang tepat dalam perawatan dan peremajaan, cabe rawit selalu produktif. Bahkan, lantaran peremajaan, kita nir perlu menanam yang baru lantaran cabai rawit akan balik tumbuh, berbuah lagi, & panen pun berulang kali.

Budidaya bibit buah jamblang duwet harga murah 0813 3559 5272 YouTube

Tanaman buah merupakan salah satu buah-buahan yang banyak dikonsumsi di Indonesia, khususnya terhadap pas musim kemarau. Selain beri kesegaran dan rasanya yang manis, buah ini juga terkenal bersama nilai ekonomi yang tinggi. Maka berasal dari itu, tidak sedikit orang Indonesia yang merasa membudidayakan tanaman buah ini untuk memenuhi permintaan pasar Indonesia.

Banyak faktor-faktor yang dapat merubah keberhasilan penanaman tanaman tanaman buah tak sekedar pengetahuan basic perihal budidaya tanaman.Ada banya faktor-faktor kecil yang ternyata merupakan syarat mutlak di dalam pertumbuhan dan keberhasilan petani dalam budidaya tanaman buah. Maka dari itu, sebelum tahu langkah melindungi tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar, kudu diketahui juga kriteria yang dibutuhkan didalam pertumbuhan tanaman buah.

? Ketinggian LahanKetinggian lahan merupakan salah satu segi penting yang bisa merubah keberhasilan penanaman tanaman buah. Tanaman buah akan tumbuh bersama dengan optimum di ketinggian zero ? Six hundred mdpl. Meskipun, tanaman buah selalu dapat berbuah dan tumbuh dengan baik terhadap ketinggian di atas 600 mdpl, umur panennya dapat lebih lama dibandingkan kecuali ditanam di dataran yang lebih rendah.Kesesuaian LahanTanaman tanaman buah menyukai lahan tanah yang mempunyai tekstur remah, gemur, dan berpasir bersama dengan sistem drainase yang baik. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru terlebih dahulu untuk menggembukan dan meratakan tanah sebelum saat mengawali penanaman.

? Musim TanamMusim tanam sanggup dikatakan sebagai segi yang terlampau penting dalam keberhasilan penanaman tanaman buah. Tanaman tanaman buah menyukai iklim yang panas dan kering, yakni terhadap waktu musim kemarau. Pada keadaan ini, tanaman buah dapat tumbuh secara most excellent bersama dengan penyediaan air yang cukup, di mana air tidak menggenangi lahan.Meskipun begitu, menanam tanaman buah terhadap selagi musim hujan bukanlah hal yang tidak mungkin. Hanya saja, hasil panen susah untuk optimal dan akan hadapi berbagai tantangan yang mampu berpotensi gagal panen. Tantangan yang paling sering ditemui oleh petani adalah serangan penyakit yang meningkat layaknya pembusukan buah sebelum akan panen ataupun tumbuhnya jamur terhadap buah sebab suhu yang lembab.Selain itu, dengan penataan lahan yang kurang baik dan sistem drainase yang tidak cukup sempurna termasuk bisa memicu perkembangan dan hasil tanaman tanaman buah menjadi kurang optimalDari kasus dapat dihadapi pada musim hujan, ada tiga perihal yang wajib dilakukan pada pas menanam tanaman buah di musim yang lembab ini. Berikut adalah langkah melindungi tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar.

1. Menggunakan Plastik MulsaPenggunaan plastik mulsa di dalam budidaya tanaman semusim merupakan alternatif terbaik yang dapat dikerjakan untuk menunjang keberhasilan di dalam budidaya tanaman, baik di musim kemarau maupun hujan. Tanaman buah juga merupakan salah satu buah yang dapat lebih gold standard jikalau ditanam di musim kemarau, maka berasal dari itu menyebabkan buah ini sebagai tanaman semusim.Menggunakan cara ini untuk menanam tanaman buah di luar musimnya dapat amat mendukung untuk melindungi jaman pertumbuhannya. Plastik musa ini berfungsi untuk sesuaikan tingkat atau kandungan air didalam tanah. Caranya adalah bersama dengan menutupi lahan atau bedengan air bersama dengan plastik ini, maka air hujan tidak akan semuanya mengguyur tanah secara langsung.

2. Membuat BedenganBedengan air pada lahan tanaman tanaman buah benar-benar berguna untuk mengurangi dan meminimalisir kebanjiran akibat hujan. Jika tidak dibikin bedenga dan bibit ditanam di lahan datar, maka air hujan dapat merendam seluruh tanaman tanaman buah karena tidak tersedia jalan yang mengalirkan air. Jika dibuar bedengan, maka posisi tanaman bakal lebih tinggi dan tidak bakal terendam air hujan.

3. Waspada pada Hama dan PenyakitSeperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hama dan penyakit dapat jauh lebih mudah menyerang tanaman tanaman buah terhadap pas musim hujan. Sebagai salah satu langkah menjaga tanaman buah di musim hujan sehingga berbuah besar dan segar, kudu diketahui terhitung kind hama dan penyakit apa saja yang menyerang tanaman tanaman buah beserta dengan langkah mengatasinya.

Hama Tanaman buahSerangan hama yang utama seperti serangan trips, kutu kebul, dan tungau dapat menyerang daun tanaman tanaman buah kamu dan membuat dau jadi keriting, kerdil, dan tidak ordinary. Selain merusak daun, hama-hama berikut terhitung merupakan vektor atau perantara bermacam virus yang berbahaya bagi tanaman layaknya virus mozaik dan virus gemini

? Lalat Bibit : memakai insektisida dengan bahan aktif imidacloprid dan bahan sejenisnya.

? Ulat Tanah : gunakan insektisida bersama bahan aktif klorpirifos, imidacloprid atau karbofuran dan bahan sejenisnya.

? Ulat Penggerek Daun dan Buah : memanfaatkan insektisida bahan aktif sipermetrin, beta siflutrin, profenofos, klorpirifos, metomil, karbosulfan, lamda sihalotrin, deltametrin, klorantraniliprol, emamektin benzoate, dan bahan sejenisnya.

? Tungau : mengfungsikan insektisida bersama bahan aktif abamectin, piridaben, klorfenapir, tetradifon, propargit, dan bahan sejenisnya.

? Lalat Buah : menggunakan insektisida dengan bahan aktif asetamiprid, spinosad, profenofos, sipermetrin, beta siflutrin, deltametrin, malation, dan bahansejenisnya.

? Trips : manfaatkan insektisida bersama dengan bahan aktif klorpirifos, metomil, imidacloprid, sipermetrin, abamectin, dan bahan sejenisnya.

? Kutu Debul : pakai insektisida bersama bahan aktif imidacloprid, abamectin, tiametosksam, klorfenapir, disafentiuron, dan bahan sejenisnya.

Penyakit Tanaman buah? Layu Bakteri : menggunakan bakterisida bersama dengan bahan aktif streptomicin sulfat dan bahan sejenisnya.

? Layu Jamur : menggunakan fungisida bersama dengan bahan aktif benomyl, tembaga hidroksida, dan bahan sejenisnya.

? Downey Mildew : mengfungsikan fungisida bersama bahan aktif mankozeb, belerang, propineb, tembaga hidroksida, metalaksil, benomyl, tebukonazol, propikonazol, dan bahan sejenisnya.

? Bercak Daun : gunakan mankozeb, propineb, klorotalonil, tembaga hidroksida, dimetomorf, difeokonazol, propikonazol, benomyl, simokasanil, karbendazim, triadimefon, azoksistrobin, dan bahan sejenisnya.

Inilah cara merawat tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar. Semoga informasi ini bermanfaat.

Cara Membuat Pupuk Kompos Siap Digunakan Dalam 7 Hari

Cara Membuat Pupuk Kompos --Pupuk kompos adalah salah satu pupuk organik yang "aman" bagi lingkungan. Selain itu, pupuk proses dekomposisi mikroorganisme ini merupakan nutrisi yang sangat membantu pertumbuhan tanaman dan menyuburkan tanah.

Cara Membuat Pupuk Kompos Siap Digunakan Dalam 7 Hari
Ilustrasi Membuat Kompos. Pixabay/Ben Kerckx

Bahan organik buat membuat pupuk kompos

Pupuk  kompos bisa dibuat sendiri dari bahan-bahan organik yang ada disekitar kita. Tinggal kita kumpulkan dan selanjutnya diolah menjadi kompos baik secara tradisional maupun menggunakan mesin kompos.

Bahan-bahan organik buat meracik pupuk kompos misalnya daun-daun kemarau, rumput, ranting kayu, ampas tebu, dedak, sekam padi, sampah dapur, jerami, daun pisang kemarau, kotoran ternak, dan lain sebagainya. Semua bahan organik tadi berupa residu-sisa tumbuhan & hewan.

Proses degradasi atau dekomposisi bahan organik menjadi kompos terbilang nisbi cepat karena dibantu oleh bioaktivator berupa bakteri yg telah dikultur. Dalam waktu kurang dari 10 hari, kompos siap digunakan buat memupuk tumbuhan.

Pentingnya nutrisi tumbuhan

Ops..Tunggu sebentar saja, ya.. ðŸ˜… Sebelum mengulas lebih lanjut dan lebih khusus tentang cara produksi pupuk kompos, admin pupuklahan.blogspot.com ingin menceritakan sekelumit tentang pentingnya memberi nutrisi untuk tanaman. Janganlah seperti kebanyakan orang yang mengharapkan hasil "maksimalis," namun usaha "minimalis."

Okay..Kata teman-teman yang cerdas, tanaman akan baik pertumbuhannya kalau diberikan “gizi” yang cukup. Bayangkan, seandainya kita tidak mendapat asupan makanan yang bergizi, apakah kita sesehat hari ini? Tentu tidak, bukan?

Demikian jua menggunakan flora, dia harus terpenuhi nutrisi (unsur hara) sebagai gizinya dengan cara memberi pupuk yg relatif buat hayati, tumbuh, & berkembang.

Tanaman harapkan sentuhan kita

Ingat! Tanaman nir misalnya manusia. Manusia mampu mencari kebutuhan hidup menggunakan berkiprah kemana-mana tanpa batas. Tetapi, tumbuhan terbatas. Tanaman yg telah kita tanam dalam loka yang kita tentukan harus ada sentuhan buat memperoleh zat hara menjadi makanannya.

Jangan ?Hukum dia.? Tanaman mengharapkan kepedulian & kasih sayang kita buat menaruh hasil yg terbaik. Makanya, berikan perhatian dengan cara merawat & memupuknya sebaik mungkin.

CARA MEMBUAT PUPUK KOMPOS (BOKASHI)

Cara Membuat Pupuk Kompos Siap Digunakan Dalam 7 Hari
Bahan Kompos. Gambar : pixabay/Manfred Antranias Zimmer

Nah, pertanyaannya adalah bagaimana membuat pupuk kompos yang cepat dan bisa langsung diaplikasi ke tanaman? Yuk kita menuju ke “lapangan” untuk merubah sisa-sisa tanaman dan hewan menjadi pupuk kompos.

Pastikan Anda menyimak dengan seksama. Bila perlu, Anda catat jika tidak mampu mengingatnya. Atau,  tandai (bookmark) di smartphone Anda tentang cara membuat kompos yang siap digunakan dalam 7 hari seperti ulasan berikut ini.

Baca jua ini :

Sediakan loka/lokasi untuk produksi pupuk kompos

Tapi tunggu dulu!! Sudah punyakah tempat buat membuat pupuk kompos? Lokasi membuat sanggup pada rumah jika mempunyai area lahan yang tidak terpakai.

Jika terdapat tempat yang lebih luas, ya lebih baik tentunya. Yang paling penting jangan sampai basah dan tergenang dengan air bila hujan turun karena mampu gagal proses pembuatan kompos.

SIAPKAN ALAT-ALAT UNTUK MEMUDAHKAN PRODUKSI KOMPOS

Berikut ini alat-alat yang perlu Anda sediakan sebelum mengolah bahan organik menjadi pupuk kompos.

  • Sekrup
  • Gembor
  • Cangkul
  • Ember
  • Pengaduk kayu
  • Karung bekas

Catatan 1 :

Alat-alat tersebut bisa disesuaikan dengan keadaan di lapangan pada saat mulai membuatnya. Anda bisa menggunakanalat yang praktis lainnya yang tersedia.

Misalnya, jika membuat pupuk kompos dalam jumlah sedikit atau hobi saja, tidak mesti pakaisekrup untuk mengaduk campuran bahan-bahannya.

Demikian juga yang lain seperti karung. Jika menggunakankotak kayu, Anda tidak perlukarung untuk memasukkan hasil campuran nantinya.

SIAPKAN BAHAN-BAHAN ORGANIK UNTUK MEMBUAT PUPUK KOMPOS

(Asumsi kita akan menciptakan 1 ton atau 1.000 kg pupuk kompos atau nama lain adalah bokashi)

  1. Jerami 500 Kg----------> dipotong-potong kecil agar cepat terurai oleh mikroorganisme
  2. Sekam padi 300 Kg
  3. Dedak 100 Kg
  4. Pupuk Kandang 100 Kg
  5. Molase atau tetes tebu 250 gram (¼ Kg)
  6. EM4 1 Liter (Lihat botol yang tulisan EM4 untuk Tanaman. Sebab, ada juga EM4 untuk Peternakan/Perikanan)
  7. Air Secukupnya (Kira-kira semua campuran bahan nantinya memiliki kadar air +/- 30%)

Cara Membuat Pupuk Kompos Siap Digunakan Dalam 7 Hari

Catatan dua :

Jika tidak adajerami, Anda bisa bisa ganti jerami dengan menggunakan serbuk gergaji atauserbuk kayu,rumput-rumput, daun kering atau tanaman hijau lainnya.Molases atau tetes tebu bisa diganti dengangula merah atau bisa jugagula pasir/gula putih.

CARA PEMBUATAN PUPUK KOMPOS (BOKASHI)

  1. Buat terlebih dahulu campuran EM4 + Gula + Air . Campuran itu diaduk hingga merata
  2. Campurkan secara merata bahan-bahan ini,  yaitu jerami + sekam+ dedak +pupuk kandang
  3. Siramkan larutan EM4 (telah dibuat pada poin no.1) secara merata dan perlahan-lahan ke bahan yang sudah dicampurkan (poin no.2). Aduk-aduk agar merata
  4. Uji kadar air lebih kurang 30% dengan cara digenggam bahan campuran tersebut. Tandanya adalah jika digemggam tidak menetes air. Dan jika kepalan atau genggaman dibuka, bahan tersebut tidak lengket (bahan kembali mekar)
  5. Masukkan adonan atau campuran tersebut ke dalam karung dan tutup. Biarkan selama 7 hari dalam karung
  6. Suhu atau temperatur bahan dalam karung dipertahankan antara 40 – 50 derajat Celcius. Jika suhu menjadi tinggi, karung dibuka beberapa saat dan jika perlu campuran dibalik-balik agar suhu cepat turun. Kemudian, karung diikat/tutup kembali. Kontrol secara rutin setiap hari sampai hari ke-7
  7. Pupuk kompos sudah jadi pada hari ke-7 dan siap digunakan. Sebaiknya diangin-angin sebentar sebelum digunakan agar tidak terlalu panas atau sama dengan suhu kamar/ruangan.

Catatan 3:

Pupuk kompos yang dibuat super cepat ini (dikenal menggunakan bokashi), masih tampak belum seluruh bahannya terurai secara sempurna.

Meskipun demikian, pupuk ini telah mampu digunakan buat flora. Ketika dibenamkan ke dalam tanah, mikroorganisme efektif akan melanjutkan perombakan sehingga unsur hara tetap terus tersedia buat flora.

Secara umum, karakteristik-ciri pupuk kompos yg sudah jadi (benar -benar matang) merupakan warna gelap kehitaman, gembur, nir berbau, kadar air rendah, & temperatur ruang (nir panas). Kompos misalnya ini umumnya diproses secara tradisional dan berlangsung cukup usang, 3-4 bulan.

Catatan 4 :

Cara menghitung kebutuhan bahan agar sesuai dengan kebutuhan pupuk kompos yang Anda inginkan.

Misalnya Anda ingin Pupuk kompos jadi10 Kg

Maka bahan-bahannya adalah :

  1. Jerami = 0,01  x 500 Kg =5 kg
  2. Sekam padi = 0,01 x 300 Kg =3 kg
  3. Dedak = 0,01 x 100 kg =1 kg
  4. Pupuk Kandang = 0,01 x 100 kg =1 kg
  5. Molase atau tetes tebu = 0,01 x 250 gram =2,5 gram
  6. EM4  = 0,01 x 1000 ml =10 ml
  7. Air Secukupnya

Untuk jumlah kebutuhan lainnya tinggal masukkan saja angka dalam formula ini. Yaitu Bx = P/1000  x  B1

  • P  = Berat Pupuk Kompos yang ingin dibuat
  • Bx  = Berat masing-masing bahan campuran yang akan dibuat
  • B1 = Berat masing-masing bahan campuran pada percobaan pembuatan pupuk kompos seberat 1 ton (1000 kg). Perhatikan pada bahan-bahan yang 1 ton di atas

Manfaat pupuk kompos buat flora

Agar lebih semangat dalam memproduksi kompos, maka Anda mesti paham akan kegunaan pupuk kompos bagi tanaman. Nih manfaat pupuk kompos untuk tanaman.

  • Menyuburkan tanah dan tanaman.
  • Menyediakan unsur hara makro dan mikro untuk tanaman
  • Menyehatkan tanaman
  • Mempercepat pertumbuhan tanaman
  • Meningkatkan produksi tanaman
  • Mempercepat pembungaan dan pembuahan
  • Memperbaiki struktur tanah sehingga penetrasi akar tanaman lebih mudah
  • Memperbaiki sifat kimia dan biologi tanah sehingga kesuburan tanah dan tanaman meningkat

Pertanyaan-pertanyaan :

  • EM4 itu apa?
  • EM4 itu ada dijual‘nggak?
  • Bisakah EM4 yang kita beli lalu dibiakkan lagi sendiri?

Baik & sekarang pertanyaan-pertanyaan itu akan kita coba buat menjawabnya. Semoga, paling tidak, jawaban ini akan sedikit membantu Anda & sebagai referensi buat menambah pengetahuan.

  1. EM4 itu adalah singkatan darieffective microorganism (mikroorganisme efektif). Jadi EM4 adalah bahan aktivator untuk mempercepat terjadinya pengomposan. EM4 merupakan kultur campuran berbagai jenis mikroorganisme (bakteri yang dibudidaya).  Jadi, jika Anda membeli EM4 dalam botol, maka dalam botol itu sudah dimasukkan “pasukan tempur”, yaitu mikroorganisme yang siap bekerja untuk merombak bahan-bahan organik pada saat pembuatan pupuk kompos.
  2. EM4 itu dijual. EM4 sudah banyak beredar di pasaran, khususnya dijual di toko-toko pertanian. Jika di kota Anda belum ada, maka Anda dapat membelinya secara online di Bukalapak, Shopee, Lazada, dan lain-lain.
  3. EM4 itu dapat dibiakkan sendiri untuk beberapa kali penggunaan. Jadi sekali beli EM4, Anda dapat menggunakan untuk banyak bahan pengomposan. Dan tentunya hemat biaya.

Nah, jikalau mau memperbanyak EM4, berikut ini saya menerangkan bagaimana cara pembiakan bakteri EM4.

Cara Kembangbiakkan bakteri EM4

Untuk memperbanyak atau mengembangbiakkan bakteri EM4 relatif gampang. Manu tau caranya? Anda siapkan bahan-bahan berikut ini terlebih dulu :

  1. Beli EM4 1 botol
  2. Gula merah 250 gram (haluskan)
  3. Punya terasi di rumah kan? Siapkan terasi 250 gram
  4. Air mineral sebanyak 5 liter (jangan pakai air sumur atau PAM)
  5. Bekatul sebanyak 3 Kg.  (Ingat, bukan dedak. Bekatul lapisan sebelah dalam butiran beras yang biasa dijadikan sebagai bahan baku pakan ternak di industri pakan ternak)

Cara meramunya :

  1. Masukkan terasi, bekatul dan gula merah ke dalam air mendidih dan aduk-aduk hingga larut semua bahan.
  2. Kemudian matikan api kompor dan biarkan sampai dingin atau sampai suhu kamar biasa
  3. Udah ‘nggak panas lagi ‘kan air larutan tadi?  Nah, sekarang baru masukkan cairan EM4. Jangan lupa diaduk-aduk ya.
  4. Udah diaduk? Sekarang tutup larutan itu rapat-rapat. Biarkan selama 2 hari dalam keadaan tertutup.
  5. Anda buka pada hari ketiga (ke-3) dan aduk-aduk sebentar. Setelah itu jangan tutup rapat lagi. Lakukan hal seperti itu sampai hari ke-10.
  6. Pada hari ke-10, Anda siapkan botol. Usahakan botol yang gelap/tidak tembus pandang. Kenapa? Karena bakteri malu dilihat he,,he,,he,,canda ah ðŸ˜…😅. Bakteri tidak boleh kena cahaya langsung karena dapat mengganggu kehidupannya.
  7. Saring cairan EM yang sudah jadi dan masukkan cairan EM4 itu ke dalam botol. Oh ya, jangan terlalu rapat ditutup ya. Dan simpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari.
  8. EM4 sudah jadi dan tinggal ambil saja untuk membuat pupuk organik/kompos. ‘Nggak perlu beli lagi,‘kan?

Demikian cara membuat pupuk kompos yang dapat pupuklahan.blogspot.com share untuk teman-teman. Dengan pemanfaatan bioaktivator EM4, kompos dapat dibuat dalam waktu yang relatif cepat dan siap digunakan untuk memupuk tanaman. Salam

Monday, June 15, 2020

Bibit Tanaman Buah Langka Unggul Daerah Kota Blitar Jenis Lokal \u0026 Import Perkebunan Pertanian: Kebun

Tanaman buah merupakan keliru satu buah-buahan yang banyak dikonsumsi di Indonesia, terlebih terhadap selagi musim kemarau. Selain menyegarkan dan rasanya yang manis, buah ini termasuk populer bersama dengan nilai ekonomi yang tinggi. Maka dari itu, tidak sedikit orang Indonesia yang mulai membudidayakan tanaman buah ini untuk memenuhi permohonan pasar Indonesia.

Banyak faktor-faktor yang dapat memengaruhi kesuksesan penanaman tanaman tanaman buah tidak cuman pengetahuan dasar berkenaan budidaya tanaman.Ada banya faktor-faktor kecil yang ternyata merupakan syarat perlu didalam pertumbuhan dan keberhasilan petani didalam budidaya tanaman buah. Maka dari itu, sebelum saat jelas cara memelihara tanaman buah di musim hujan agar berbuah besar dan segar, mesti diketahui juga beberapa syarat yang dibutuhkan di dalam pertumbuhan tanaman buah.

• Ketinggian LahanKetinggian lahan merupakan tidak benar satu segi mutlak yang bisa mempengaruhi keberhasilan penanaman tanaman buah. Tanaman buah bakal tumbuh bersama optimal di ketinggian 0 – 600 mdpl. Meskipun, tanaman buah selalu dapat berbuah dan tumbuh bersama baik pada ketinggian di atas 600 mdpl, usia panennya dapat lebih lama dibandingkan kalau ditanam di dataran yang lebih rendah.Kesesuaian LahanTanaman tanaman buah menyukai lahan tanah yang memiliki tekstur remah, gemur, dan berpasir bersama proses drainase yang baik. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru khususnya dahulu untuk menggembukan dan meratakan tanah sebelum akan memulai penanaman.

• Musim TanamMusim tanam mampu dikatakan sebagai segi yang terlampau mutlak di dalam kesuksesan penanaman tanaman buah. Tanaman tanaman buah menyukai iklim yang panas dan kering, yakni pada kala musim kemarau. Pada suasana ini, tanaman buah bakal tumbuh secara optimal dengan penyediaan air yang cukup, dimana air tidak menggenangi lahan.Meskipun begitu, menanam tanaman buah terhadap waktu musim hujan bukanlah perihal yang tidak mungkin. Hanya saja, hasil panen sukar untuk optimal dan dapat menghadapi bermacam tantangan yang bisa berpotensi gagal panen. Tantangan yang paling kerap ditemui oleh petani adalah serangan penyakit yang meningkat seperti pembusukan buah sebelum akan panen ataupun tumbuhnya jamur terhadap buah dikarenakan suhu yang lembab.Selain itu, bersama penataan lahan yang kurang baik dan sistem drainase yang kurang prima terhitung sanggup sebabkan pertumbuhan dan hasil tanaman tanaman buah jadi kurang optimalDari masalah dapat dihadapi terhadap musim hujan, tersedia tiga hal yang perlu dikerjakan terhadap pas menanam tanaman buah di musim yang lembab ini. Berikut adalah cara menjaga tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar.

1. Menggunakan Plastik MulsaPenggunaan plastik mulsa di dalam budidaya tanaman semusim merupakan alternatif paling baik yang mampu dijalankan untuk menunjang kesuksesan dalam budidaya tanaman, baik di musim kemarau maupun hujan. Tanaman buah juga merupakan tidak benar satu buah yang bakal lebih optimal kalau ditanam di musim kemarau, maka berasal dari itu sebabkan buah ini sebagai tanaman semusim.Menggunakan cara ini untuk menanam tanaman buah di luar musimnya bakal terlalu menopang untuk melindungi masa pertumbuhannya. Plastik musa ini berfungsi untuk menyesuaikan tingkat atau kadar air di dalam tanah. Caranya adalah bersama menutupi lahan atau bedengan air bersama dengan plastik ini, maka air hujan tidak dapat seluruhnya mengguyur tanah secara langsung.

2. Membuat BedenganBedengan air terhadap lahan tanaman tanaman buah amat bermanfaat untuk mengurangi dan meminimalisir kebanjiran akibat hujan. Jika tidak dibuat bedenga dan bibit ditanam di lahan datar, maka air hujan bakal merendam seluruh tanaman tanaman buah gara-gara tidak tersedia jalan yang mengalirkan air. Jika dibuar bedengan, maka posisi tanaman akan lebih tinggi dan tidak akan terendam air hujan.

3. Waspada terhadap Hama dan PenyakitSeperti yang udah dijelaskan sebelumnya, hama dan penyakit akan jauh lebih enteng menyerang tanaman tanaman buah terhadap kala musim hujan. Sebagai keliru satu cara melindungi tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar, harus diketahui terhitung tipe hama dan penyakit apa saja yang menyerang tanaman tanaman buah beserta dengan cara mengatasinya.

Hama Tanaman buahSerangan hama yang utama layaknya serangan trips, kutu kebul, dan tungau mampu menyerang daun tanaman tanaman buah anda dan mengakibatkan dau menjadi keriting, kerdil, dan tidak normal. Selain mengakibatkan kerusakan daun, hama-hama berikut terhitung merupakan vektor atau perantara berbagai virus yang beresiko bagi tanaman seperti virus mozaik dan virus gemini

• Lalat Bibit : mengfungsikan insektisida dengan bahan aktif imidacloprid dan bahan sejenisnya.

• Ulat Tanah : manfaatkan insektisida bersama dengan bahan aktif klorpirifos, imidacloprid atau karbofuran dan bahan sejenisnya.

• Ulat Penggerek Daun dan Buah : pakai insektisida bahan aktif sipermetrin, beta siflutrin, profenofos, klorpirifos, metomil, karbosulfan, lamda sihalotrin, deltametrin, klorantraniliprol, emamektin benzoate, dan bahan sejenisnya.

• Tungau : pakai insektisida bersama bahan aktif abamectin, piridaben, klorfenapir, tetradifon, propargit, dan bahan sejenisnya.

• Lalat Buah : memakai insektisida bersama dengan bahan aktif asetamiprid, spinosad, profenofos, sipermetrin, beta siflutrin, deltametrin, malation, dan bahansejenisnya.

• Trips : memanfaatkan insektisida bersama dengan bahan aktif klorpirifos, metomil, imidacloprid, sipermetrin, abamectin, dan bahan sejenisnya.

• Kutu Debul : gunakan insektisida bersama bahan aktif imidacloprid, abamectin, tiametosksam, klorfenapir, disafentiuron, dan bahan sejenisnya.

Penyakit Tanaman buah• Layu Bakteri : memanfaatkan bakterisida dengan bahan aktif streptomicin sulfat dan bahan sejenisnya.

• Layu Jamur : gunakan fungisida dengan bahan aktif benomyl, tembaga hidroksida, dan bahan sejenisnya.

• Downey Mildew : memakai fungisida bersama bahan aktif mankozeb, belerang, propineb, tembaga hidroksida, metalaksil, benomyl, tebukonazol, propikonazol, dan bahan sejenisnya.

• Bercak Daun : memanfaatkan mankozeb, propineb, klorotalonil, tembaga hidroksida, dimetomorf, difeokonazol, propikonazol, benomyl, simokasanil, karbendazim, triadimefon, azoksistrobin, dan bahan sejenisnya.

Inilah langkah memelihara tanaman buah di musim hujan supaya berbuah besar dan segar. Semoga Info ini bermanfaat.